Tradisi Pemandian Campur Gender di Jepang Terancam Gara-gara Ada Pria 'Buaya' Mesum
Pixabay/lufthansi
Dunia

Jepang kini tengah berusaha menjaga tradisi pemandian campur gender yang kian berkurang. Tradisi itu terancam hilang karena para wanita merasa tidak nyaman dengan adanya pria 'buaya'.

WowKeren - Pemerintah Jepang saat ini sedang berusaha untuk mempertahankan tradisi pemandian campur gender di negara mereka. Sayangnya, tradisi pemandian campur tersebut kini terancam dan kurang diminati karena peningkatan pengunjung pria yang muncul hanya untuk memikat wanita.

Wilayah Tohoku utara adalah rumah bagi resor mata air panas terkenal yang banyak di antaranya menawarkan pemandian di mana pria dan wanita mandi bersama. Tetapi beberapa orang khawatir praktik kuno itu pada akhirnya akan hilang dari sejarah jika wanita terus merasa tidak nyaman dengan pemandian campuran.

Iwao Ando, seorang pejabat di Kantor Lingkungan Hidup Regional Tohoku Kementerian Lingkungan Hidup, mengawasi proyek yang berjudul “Mandi campuran 10 tahun dari sekarang.”

"Mandi campuran adalah komponen kunci dari budaya terapi spa. Kami berharap untuk bekerja keras sehingga lebih banyak orang akan percaya bahwa latihan ini perlu dipertahankan," ujar Iwao Ando, melansir The Asahi Shimbun.

Seorang wanita berusia 60-an dari Adachi Ward Tokyo bertemu dengan sesama pelancong dalam tur yang sama--seorang pria berusia 60-an dari Kamakura, Prefektur Kanagawa--di pemandian cemara selama percobaan. Dia mengatakan mereka tidak akan terhubung sebaliknya.


"Saya lebih suka mandi telanjang, tetapi saya tidak akan berani berbicara dengan seorang pria secara langsung jika saya tidak mengenakan pakaian renang,” kata wanita itu sambil tertawa.

Tidak ada statistik resmi yang tersedia mengenai jumlah pemandian campuran. Tetapi pakar mata air panas Kyoko Kitade mengatakan pemandian campuran dipraktikkan hanya di sekitar 500 penginapan mata air panas dan pemandian umum di seluruh Jepang pada tahun 2021. Turun dari 1.200 atau lebih pada tahun 1993.

Banyak penginapan pemandian air panas yang telah mengakhiri praktik tersebut. Salah satunya karena munculnya para pria mandi yang menunggu wanita dengan penuh semangat dan menatap mereka dengan tatapan mesum.

Pria seperti itu disebut "buaya" dalam jargon industri spa. Hal itu karena mereka terlihat seperti buaya yang bersembunyi di air dan menatap mangsanya.

Sukayu Onsen tidak luput dari gangguan “buaya” dan mengambil tindakan pencegahan sendiri. Salah satunya dengan menetapkan bagian mandi terpisah untuk pria dan wanita.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru