Merasa Dibungkam, Adam Deni Ngaku Temukan Sejumlah Kejanggalan dalam Kasusnya

WowKeren - Sidang kasus pengunggahan dokumen tanpa izin yang menjerat Adam Deni kembali digelar. Adam Deni dihadirkan langsung dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (21/3).

Dalam persidangan itu, Adam Deni mengungkapkan bahwa ada banyak menemukan kejanggalan dalam kasus yang ia jalani saat ini. Salah satu kejanggalan itu adalah terkait proses penanganan hukum yang terbilang cepat. Sejak pelaporan tanggal 27 Januari lalu, proses hukum terbilang sangat cepat dan dinilai melewati mekanisme semestinya.

"Saya tanpa undangan klarifikasi, tanpa BAP sebagai saksi langsung ditangkap pada 1 Februari," kata Adam Deni di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (21/3). "Itu kalau kita hitung, hanya 5 hari. Itu 5 hari kasus UU ITE tercepat mungkin."

Saat ditangkap polisi, Adam Deni bahkan langsung masuk ke dalam tahanan. Padahal, seluruh barang bukti sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. Terlebih saat menjalani BAP, ia hanya didampingi pengacara dari Bareskrim.

"Saya hanya ditanya beberapa pertanyaan aja, dan didampingi oleh lawyer dari Bareskrim yang setelah 5 menit BAP dimulai, lawyer tersebut tertidur lelap sampai BAP selesai," ungkap Adam Deni.

Tak hanya itu, Adam mengatakan bahwa ia tak diberikan waktu untuk bermediasi dengan pelapor. Adam Deni pun merasa heran mengapa tahapan tersebut bisa terlewat oleh pihak kepolisian.

"Ini UU ITE. Saya tidak dikasih kesempatan apa pun seperti kasusnya Jerinx," tutur Adam Deni. "Jerinx kan ada undangan klarifikasi, ada undangan BAP, ada proses mediasi juga. Kenapa saya tidak diberikan itu?"

Adam Deni kemudian merasa dirinya telah dibungkam dan dikriminalisasi oleh wakil rakyat. Mengingat latar belakang Ahmad Sahroni, yang memang merupakan Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

"Saya menganggap, wakil rakyat mengkriminalisasi rakyat. Dan saya tidak merasa ditangkap dan ditahan tapi saya merasa sedang dibungkam," pungkas Adam Deni.