1. Dari Author Wattpad Sampai Kreator TikTok

Marvel mengaku bahwa sejak kecil ia memang suka membuat tokoh-tokoh superhero. Imajinasinya pun makin berkembang berkat hobi membaca dan menonton film. Ben 10 dan serangkaian judul film bertema superhero lainnya pun tak absen ia tonton. Untuk meluapkan imajinasi, Marvel akhirnya memutuskan untuk menuliskan cerita di platform Wattpad. Sayangnya, tulisan Marvel ini sepi peminat. Selanjutnya, ia lantas tertarik menjajal platform TikTok.

"Saya waktu itu pernah bikin tulisan juga di Wattpad. Cuma karena penulisan saya kurang rapi, jadi kurang banyak minat yang baca. Akhirnya, saya pindah ke TikTok. Ternyata, di TikTok ramai," beber Marvel. "Yang saya lihat, konten buat edukasi gambar itu kurang. Jadi, saya mau bikin konten yang bisa dilihat untuk kalangan anak-anak."

Sebelumnya, Marvel mengaku sudah sempat mencicipi TikTok pada tahun 2018. Namun, saat itu ia tak aktif mengunggah konten. Baru kemudian di tahun 2021 lalu, ia mulai membuat konten-konten yang lebih serius. Tak disangka, unggahan tokoh-tokoh superhero ciptaannya ini mampu memikat banyak penonton.

"Saya main TikTok dari 2018, upload satu video, terus enggak main lagi. Kebetulan, saya menemukan gambaran lama waktu TK. Saya mikir, kenapa enggak saya bikin ulang saja. Ya sudah, saya bikin ulang dengan karakter baru," lanjut Marvel. "Terus orang-orang minta, 'bang, gambar ini dong'. Ya sudah, kenapa enggak sekalian saja saya buat lewat komentar dari followers. Akhirnya pada Agustus 2021, saya baru giat bikin konten yang versus followers."

2. Viral Berkat Interaktif Lumpuhkan Monster

Melihat peluang besar di TikTok, Marvel lantas terus konsisten membuat konten. Ia pun mengajak followers untuk berinteraksi dalam konten yang bertajuk "versus followers". Dalam konten ini, Marvel akan menggambar satu monster. Setelah itu, ia akan mempersilahkan followers untuk request hero seperti apa yang harus dibuat agar sang monster bisa takluk. Banyaknya interaksi aktif bersama pengikut ini pun mampu membuat unggahan Marvel viral.

"Kalau yang pertama viral, konten versus followers. Jadi, followers mau jadi apa buat bunuh Kraken (nama monster). Nanti, saya yang bikin gambarnya," ujar Marvel. "Selain itu, ada konten yang 'kontolodon vs followers'. Itu paling menarik sih menurut saya. Karena request-nya banyak serta di sana kali pertama saya dapat satu juta viewers."

Sejauh ini, Marvel menyebut bahwa request followers yang hasilnya paling memukau adalah saat membuat tokoh Naga dalam serial "Jawara". Pada video ini, ia menggabungkan visualisasi Sang Naga dengan motif campuran. Hingga kini, konten Naga dalam serial "Jawara" sudah meraup lebih dari dua juta penonton.

Unggahan konten Marvel lainnya yang cukup ikonik adalah saat ia menyebutkan kata "enggak apa-apa enggak rapi, asalkan banyak" di salah satu videonya. Marvel menyebut bahwa slogan ini ia dapatkan dari guru SD-nya yang bernama Pak Agus. Tak disangka, kata-kata tersebut begitu melekat di pikiran followers dan membuat Marvel makin dikenal dengan sebutan "abang yang enggak apa-apa enggak rapi, asalkan banyak."

3. Ciptakan Semesta Baru Bertajuk 'Pratama Universe'

Tak hanya "Jawara", Marvel juga sukses menciptakan serial superhero lainnya seperti "Anti-Hero" hingga "Monater-Verse". Berbeda dengan superhero yang selalu dikenal super baik, Anti-hero masih memiliki sifat buruk seperti hasrat untuk membunuh. Ketiga serial ini pun Marvel gabungkan dalam satu semesta ciptaannya yang ia beri nama "Pratama Universe".

"Kalau dulu yang paling ditunggu yang 'Jawara'. Tapi karena 'Jawara' sudah selesai, sekarang ini ya masih 'Anti-Hero'," papar Marvel. "Bedanya di timeline dan alur waktu. Kalau 'Anti-Hero' di masa modern, 'Jawara' di masa lampau, terus 'Monater-Verse' di dunia yang lain. Oh iya, ngomong-ngomong nama universe saya itu 'Pratama Universe', diambil dari nama belakang saya."

Agar tokoh superhero ciptaannya makin ciamik, Marvel kerap menambahkan latar belakang cerita sebagai voice over dalam unggahannya. Beragam cerita ini ia eksekusi dari gabungan ide followers, referensi film dan novel, sampai imajinasinya sendiri. Tak puas, baru-baru ini Marvel berencana untuk berkolaborasi dengan kreator lain untuk membuat salah satu karakter baru di serial-serial "Pratama Universe" miliknya.

4. Mukjizat Dapatkan Centang Biru dalam Waktu Singkat

Supaya kontennya lebih autentik, Marvel melengkapi tokoh-tokoh ciptaannya dengan nama yang unik. Ia mengaku bahwa beberapa nama tokoh ia adaptasi dari nama teman-teman terdekat. Bahkan, ia juga sering mendapatkan inspirasi dari nama-nama produk yang kebetulan terlihat di depan matanya.

"Kalau 'Anti-Hero' saya taruh beberapa nama teman saya, sebagai penghargaan. Kalau untuk 'Monater-Verse', kadang-kadang saya melihat desain produk. Kayak 'hydra', saya campur 'orion'. Jadi, 'hydrorion'. Jadi, lebih kelatin-latinan sedikit," jelas Marvel. "Kalau karakter favorit saya, ini ada di event 'Anti-Hero'. Karena itu diambil dari nama saya sendiri, namanya Arolus Paradeos."

Tak hanya punya konten yang unik dan autentik, Marvel juga sukses konsisten membuat konten. Kesungguhan inilah yang membuatnya lebih cepat menggapai impian. Dalam waktu kurang dari tiga bulan sejak aktif membuat konten, ia sukses mendapatkan tanda verifikasi atau centang biru pada akun TikTok-nya.

"Saya masuk ke grup art TikTok, dikasih tahu kalau ikut event-nya bisa dapat centang biru. Mainlah selama tiga bulan saya ikut event-nya. Ternyata, saya dapat (centang biru)," kenang Marvel. "Jadi Agustus main, November dapat. Dulu impian saya dapat centang biru, tapi ternyata dapat di kurun waktu kurang dari tiga bulan, itu mukjizat banget ya."

5. Tantangan Berat Mengatur Waktu

Meski terlihat mulus, siapa yang sangka jika Marvel juga sempat mengalami beberapa kesulitan. Kesulitan pertama yang dihadapinya adalah anggapan negatif dari orang-orang sekitar. Ditambah, jika ia tengah kehabisan ide untuk membuat konten. Meski demikian, Marvel tak lantas menyerah. Ia terus memicu semangatnya untuk tak berhenti membuat konten. Sebab, menggambar adalah salah satu medianya untuk mengekspresikan emosi.

Tantangan lain yang dihadapi Marvel adalah kesulitannya membagi waktu. Terlebih, saat ini ia masih terdaftar sebagai salah satu siswa kelas 12 di Sekolah Menengah Atas. Karena itulah, Marvel pun terpaksa harus menunda rencana untuk mengembangkan kontennya di YouTube.

"YouTube ada rencana. Tapi, belum tahu harus mulai dari kapan. Harusnya dari sekarang. Cuma masih agak ragu karena masih terhalang sama sekolah. Jadi, kurang menage waktunya," ungkap Marvel. "Tapi, saya bakalan coba bagi waktu benar-benar. Jam segini khusus buat bikin konten, jam segini buat mengedit. Selebihnya buat belajar. Itu sih caranya."

6. Tips Bikin Konten Storytelling yang Menarik

Pada dasarnya, tidak mudah untuk membuat konten storytelling yang menarik penonton. Karena itulah, seseorang harus menerapkan beberapa strategi khusus agar konten storytelling-nya menjadi lebih menarik. Menurut Marvel, intonasi suara saat menyampaikan cerita menjadi poin penting yang harus diperhatikan.

"Kalau menurut saya caranya itu simpel. Untuk intonasi yang kita lontarkan di video, itu harus jelas dan ada naik turunnya. Kalau bisa, ciptakan juga slogan," saran Marvel. "Itu nanti bakal bikin makin diingat dan jadi keunikan tersendiri bagi konten kamu. Kalau kehabisan ide, cari referensi di tempat lain misalnya coba baca-baca buku."

Agar konten storytelling bisa sukses, Marvel mengingatkan kepada para konten kreator yang baru merintis untuk tetap konsisten dan tidak pernah menyerah. Sebab, pada dasarnya tidak ada proses yang akan mengkhianati hasil.

7. Bercita-cita Jadi Sutradara 'Pratama Universe'

Marvel mengaku bahwa saat ini ia sangat menikmati kesibukannya untuk membuat konten. Terlebih, ia juga mendapat dukungan penuh dari sang ibunda. Bahkan, sang ibunda sempat terang-terangan meninggalkan komentar di salah satu konten Marvel. Karena itulah, ia mengaku bahwa impian terbesarnya saat ini hanyalah ingin segera merampungkan seluruh serial yang ada di "Pratama Universe".

"Waktu itu, mama komentar, 'mama bangga sama kamu', di kolom komentar. Saya senyum-senyum sendiri bacanya," tutur Marvel. "Dulu impian saya dapat centang biru. Terus, impian saya berubah jadi ingin rampungkan universe saya. Kalau karakter, alur cerita, dan chapter sudah penuh semua, itu bakal saya bilang rampung kalau kayak gitu."

Setelah semesta ciptaannya rampung, Marvel pun bermimpi kelak bisa memproduksi cerita-ceritanya menjadi serial film. Tak hanya itu, ia juga berharap bisa menyutradarai sendiri skenario-skenario yang diciptakannya. Semoga sukses selalu, Marvel.