Seorang Pria di Jerman Rela Suntik Vaksin COVID-19 90 Kali Demi Jual Kartu Pass Palsu
Pixabay/Ilustrasi
Dunia

Aksi pria yang telah berusia 60 tahun tersebut baru terungkap belakangan ini setelah ia disuntik Vaksin COVID-19 dua hari berturut-turut di pusat vaksinasi di Eilenburg, Saxony, Jerman.

WowKeren - Kasus "joki" Vaksin COVID-19 seolah masih tak ada habisnya. Kali ini, seorang pria di Jerman dilaporkan disuntik Vaksin COVID-19 90 kali sehingga ia bisa menujual tanda atau kartu pass vaksin yang palsu.

Menurut Daily Mail, pria berusia 60 tahun yang tidak disebutkan namanya itu menerima suntikan vaksin COVID-19 dari pusat vaksinasi di Saxony. Aksinya terungkap baru-baru ini setelah ia disuntik Vaksin COVID-19 dua hari berturut-turut di pusat vaksinasi di Eilenburg, Saxony.

Masih belum diketahui apakah jumlah dosis vaksin COVID-19 yang masuk ke tubuhnya mempengaruhi kondisi kesehatan pria tersebut. Pria tersebut kini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian karena mengeluarkan kartu vaksinasi tanpa izin dan pemalsuan dokumen.

Sebagai informasi, polisi Jerman telah melakukan banyak penggerebekan sehubungan dengan pemalsuan paspor vaksinasi dalam beberapa bulan terakhir. Banyak orang yang menolak divaksinasi tapi tetap menginginkan paspor vaksin COVID-19 karena digunakan untuk mengakses fasilitas publik dan tempat-tempat seperti restoran, teater, kolam renang, atau tempat kerja.


Jerman sendiri masih mencatatkan angka infeksi COVID-19 yang tinggi selama berminggu-minggu, namun banyak langkah pengendalian pandemi berakhir pada 1 April 2022 lalu. Kini Jerman tak lagi mewajibkan penggunaan masker di toko kelontong dan sebagian besar teater. Namun penggunaan masker masih diwajibkan di transportasi umum.

Tak hanya itu, siswa juga tak lagi diwajibkan mengenakan masker di sebagian besar sekolah di Jerman. Asosiasi guru lantas memperingatkan kemungkinan terjadinya konflik di kelas.

"Sekarang ada bahaya bahwa, di satu sisi, anak-anak yang memakai masker akan diejek oleh teman sekelasnya sebagai pengecut dan terlalu protektif atau, di sisi lain, tekanan akan diberikan pada mereka yang tidak memakai masker," ungkap Heinz-Peter Meidinger, presiden Asosiasi Guru Jerman.

Adapun pakar kesehatan mengatakan bahwa lonjakan infeksi terbaru di Jerman kemungkinan telah mencapai puncaknya. Sama seperti banyak negara lainnya, lonjakan infeksi di Jerman kali ini juga dipicu oleh subvarian Omicron BA.2.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait