Hong Kong Akan Buka Pintu Bagi Pelancong Internasional Untuk Pertama Kalinya Sejak Tahun 2020
Unsplash/Chapman Chow
Dunia

Dengan jumlah penerbangan yang sangat sedikit, Hong Kong juga menerapkan karantina selama berminggu-minggu untuk kedatangan. Sebagian besar penerbangan yang saat ini mendarat di Hong Kong berasal dari Tiongkok daratan dan beberapa kota Asia lainnya.

WowKeren - Hong Kong akan mengizinkan pelancong internasional untuk memasuki wilayahnya mulai bulan Mei. Ini merupakan pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun Hong Kong membuka pintu bagi non-penduduk.

Pada Jumat (22/4), pemerintah Hong Kong mengungkapkan bahwa aturan untuk maskapai penerbangan yang membawa pasien COVID-19 juga akan sedikit dilonggarkan. Kini penerbangan masuk baru akan ditangguhkan jika membawa lima penumpang yang terinfeksi COVID- 19, dari yang sebelumnya hanya tiga penumpang.

Larangan rute penerbangan individu akan dipersingkat menjadi lima hari dari yang awalnya tujuh hari. Wisatawan asing juga akan dikenakan prosedur yang sama dengan penduduk Hong Kong.

Sebagai informasi, perbatasan Hong Kong telah ditutup sejak awal 2020. Dengan jumlah penerbangan yang sangat sedikit, Hong Kong juga menerapkan karantina selama berminggu-minggu untuk kedatangan.


Sebagian besar penerbangan yang saat ini mendarat di Hong Kong berasal dari Tiongkok daratan dan beberapa kota Asia lainnya. Ada lebih dari 70 larangan terbang sepanjang tahun ini. Minggu ini saja ada 11 rute penerbangan yang dilarang termasuk maskapai Cathay Pacific, Emirates, Qantas, dan KLM.

Pada 1 April 2022 lalu, Hong Kong telah mencabut larangan penerbangan yang datang dari sembilan negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Waktu karantina bagi penduduk Hong Kong juga telah dipotong dari 14 menjadi tujuh hari. Namun kriteria yang masih ketat menandakan hanya ada beberapa penerbangan yang dapat beroperasi di tempat yang dulunya merupakan salah satu dari hub transit tersibuk di dunia.

Di sisi lain, Hong Kong telah mengikuti Tiongkok daratan dalam menerapkan kebijakan "nol COVID-19" yang bertujuan untuk mengekang semua wabah. Ribuan penduduk yang hendak kembali ke Hong Kong telah terpengaruh oleh pembatalan penerbangan mendadak.

Sementara itu, kebijakan karantina yang ketat juga menuai kritik lantaran dianggap merusak ekonomi dan kesehatan mental. Bahkan pemerhati lingkungan menyatakan jika kebijakan itu berdampak pada kerusakan lingkungan karena limbah yang dihasilkan cukup banyak.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait