Wabah Hepatitis Misterius pada Anak Sudah Sampai ke Asia, Jepang Laporkan Kasus Pertama
pixabay.com/Ilustrasi/aiamkay
Dunia

Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan jika pasien itu belum menjalani transplantasi hati. Pihak kementerian juga tidak memberikan rincian lebih lanjut.

WowKeren - Sejumlah negara telah melaporkan kasus hepatitis yang menyerang kalangan anak-anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa wabah ini telah menyebar di 11 negara Eropa dan Amerika.

Tampaknya, penyebaran wabah ini lebih cepat dari yang diperkirakan. Betapa tidak, wabah yang telah menyebar di 11 negara itu kini sudah sampai ke Benua Asia. Adalah Jepang, negara pertama Asia yang melaporkan kasus itu.

Otoritas Jepang mencatat kasus hepatitis akut di negara itu atau peradangan hati yang tidak diketahui asalnya pada 21 April lalu usai seorang anak dites negatif baik untuk adenovirus maupun COVID-19. Adenovirus merupakan kemungkinan penyebab yang sedang diselidiki di seluruh dunia.

Kementerian Kesehatan pada hari Senin (25/4) mengatakan jika pasien itu belum menjalani transplantasi hati. Namun, pihak kementerian juga tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal itu.


Pada Selasa (26/4), Badan Kesehatan Masyarakat Kanada mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki laporan hepatitis akut parah yang tidak diketahui asalnya pada anak-anak. Namun mereka tidak mengungkapkan jumlah kasus atau lokasinya.

Melansir The Guardian, hingga kini di seluruh dunia telah ada 190 kasus misteri hepatitis akut yang dilaporkan pada anak. Sebanyak 140 dilaporkan ada di Eropa, dengan Inggris mencatat sebagian besar 110 kasus. Kasus lebih lanjut juga telah ditemukan di Israel dan di Amerika Serikat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan dalam peringatan kesehatan nasional pekan lalu bahwa kasus AS pertama diidentifikasi pada Oktober di Alabama. Sedangkan kasus Inggris pertama tercatat pada bulan Januari.

Badan Kesehatan PBB sebelumnya juga telah mengonfirmasi bahwa satu kematian dilaporkan sehubungan dengan wabah tersebut. WHO mengatakan kasus-kasus itu dilaporkan pada anak-anak berusia antara satu bulan dan 16 tahun. Meski demikian, WHO tidak mengatakan di negara mana kematian itu terjadi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait