Joko Anwar mengungkapkan alasan film 'Pengabdi Setan' 1 dan 2 berjarak cukup lama. Seperti diketahui, film 'Pengabdi Setan 2: Communion' akan tayang pada Agustus mendatang.
- Dessy Novitasari
- Jumat, 17 Juni 2022 - 10:11 WIB
WowKeren - Joko Anwar mengungkapkan alasan jarak film "Pengabdi Setan" pertama dan kedua yang cukup jauh. Seperti diketahui, "Pengabdi Setan 2: Communion" siap tayang pada 4 Agustus 2022. Film itu merupakan lanjutan dari "Pengabdi Setan" tahun 2017 lalu.
Penulis sekaligus sutradara Joko Anwar mengungkapkan film pertama dan kedua berjarak cukup jauh bukan karena pandemi. Joko Anwar ingin membuat film "Pengabdi Setan' kedua bisa memuaskan penonton nantinya.
"Jarak Pengabdi Setan 2 dari Pengabdi Setan pertama memang cukup lama. Kalau tentang pandemi, memang kami enggak mau rilis filmnya langsung setelah 'Pengabdi Setan pertama' ditayangkan," ungkap Joko Anwar dalam konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (16/6).
"Memang kami mau mempersiapkan film lanjutan yang sangat renjana dan bisa memuaskan pecinta film Indonesia," sambung Joko Anwar.
Selain itu, Joko Anwar mengungkapkan alasan mengapa "Pengabdi Setan" memiliki sekuel. Padahal film aslinya, "Pengabdi Setan" (1980) tidak pernah memiliki lanjutan.
"Kenapa ada 'Pengabdi Setan' 2, karena 'Pengabdi Setan' pertama memang berisi cerita yang belum selesai dan dari awal kami sudah rencanakan kisah ini ingin diceritakan dalam beberapa chapter," kata Joko Anwar.
Lebih lanjut, Joko Anwar mengungkapkan proses syuting "Pengabdi Setan" kedua. Joko Anwar mengatakan bahwa proses pembuatan film tersebut cukup panjang.
"Film ini adalah hasil dari kerja sama antara pembuat film dan pemain film yang berdedikasi. Kami melakukan syuting di tahun 2020 dan penyelesaiannya hampir dua tahun," pungkas Joko Anwar.
Film "Pengabdi Setan 2: Communion" dibintangi oleh Tara Basro, Bront Palarae, dan Jourdy Pranata. Ada pula Endy Arfian, Muzakki Ramdhan, dan Ayu Laksmi.
"Pengabdi Setan 2: Communion" diproduseri oleh Sunil Samtani, Gope T. Samtani, dan Tia Hasibuan. Ical Tanjung menjadi sinematografer dan musik digarap oleh Aghi Narottama, Bemby Gusti, dan Tony Merle.
(wk/dess)
