Tak hanya sekadar menyajikan cerita bagaimana sulitnya perjuangan bangsa Indonesia, namun beberapa film juga ada yang mengisahkan tokoh penting yang menginspirasi.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 10 November 2022 - 13:17 WIB
WowKeren - Ada banyak genre film yang bisa dipilih sesuai selera masing-masing untuk ditonton. Salah satu yang tak kalah menarik adalah film dengan genre sejarah. Film bergenre sejarah mampu memberikan gambaran kepada para penonton mengenai apa yang terjadi di masa lalu dan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi.
Berbicara mengenai sejarah, memang kejadian maupun peristiwa masa lalu terkadang sulit untuk dilacak. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor. Selain minimnya media untuk merekam pada saat itu ketika teknologi belum semaju sekarang, orang-orang yang terlibat dalam peristiwa sejarah juga tidak mudah untuk ditemukan.
Namun berkat penelusuran yang dilakukan oleh orang-orang yang berjasa, kita akhirnya dapat mempelajari sejarah Indonesia yang kita kenal seperti sekarang melalui media buku. Selain itu, ada sejumlah film yang mengangkat tema sejarah Indonesia yang menarik untuk ditonton. Film-film itu memberikan gambaran audio visual kepada para penonton mengenai peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Selain menceritakan kisah pahlawan nasional, yang mana itu diangkat dari cerita perjalanan tokoh yang bersangkutan, ada kalanya film yang mengambil latar peristiwa sejarah Indonesia juga dibumbui oleh cerita-cerita tertentu yang dibangun dengan karakter fiktif sehingga tak kalah menarik untuk dinikmati. Tak hanya sekadar menyajikan cerita bagaimana perjuangan dilakukan, namun beberapa film juga ada yang mengisahkan tokoh penting yang menginspirasi.
Untuk itu melalui artikel ini, tim WowKeren ingin memberikan rekomendasi kepada para pembaca sekalian mengenai film bertema sejarah, khususnya di Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap tanggal 10 November. Yuk, simak apa saja!
(wk/zodi)1. Soekarno: Indonesia Merdeka
Film pertama yang bisa ditonton untuk kembali mengenang perjuangan bangsa Indonesia yang tidak mudah adalah "Soekarno: Indonesia Merdeka. Film ini menceritakan kisah tokoh yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, yakni Presiden Pertama RI Ir. Soekarno. Film ini dirilis pada tahun 2013 dan dibintangi oleh Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, Tika Bravani, dan Ferry Salim.
Film ini akan menunjukkan sosok Soekarno yang dikenal sebagai pemuda pemberani yang tak ragu mengutarakan pendapatnya terutama mengenai Indonesia yang harus merdeka. Sayangnya, perjuangannya tidak mudah. Karena keberaniannya itu, ia harus menanggung konsekuensi diasingkan dan dipenjara.
2. Kartini
Kartini adalah sosok pahlawan bangsa yang jasa-jasanya telah membawa perubahan yang masih bisa dirasakan sampai sekarang. Tak mengherankan jika cerita hidupnya diangkat menjadi sebuah film untuk menjadi inspirasi bagi generasi sekarang maupun yang akan datang. Film "Kartini" dibintangi oleh Dian Sastro, Reza Rahadian, dan Adinia Wirasti.
Rilis pada tahun 2017, film ini disutradarai oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo. Film ini menceritakan Kartini yang melihat ibunya menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri lantaran tidak memiliki darah ningrat. Ia kemudian berjuang untuk menyetarakan hak bagi semua orang, terutama hak pendidikan untuk perempuan.
3. Sang Kiai
"Sang Kiai" merupakan film biografi yang menceritakan kisah pejuang kemerdekaan sekaligus salah satu pendiri Nahdlatul Ulama dari Jombang, yakni Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari. Dirilis pada tahun 2013, film ini terpilih untuk mewakili Indonesia dalam gelaran Academy Awards ke-86 untuk kategori Film Berbahasa Asing terbaik.
Film ini dibintangi oleh Adipati Dolken, Ikranegara, Agus Kuncoro, dan Christine Hakim. Film ini menceritakan masa ketika Jepang menduduki Indonesia. Salah satu perintah mereka adalah melakukan penghormatan kepada matahari, yang tentu saja ditolak oleh KH Hasyim lantaran tidak sesuai dengan ajaran agamanya. Ia pun ditangkap.
4. Jenderal Soedirman
Nama Soedirman tentu sudah tak asing lagi di telinga bangsa Indonesia. Karena jasa-jasanya yang besar, tak mengherankan jika nama Jenderal Soedirman banyak dijadikan sebagai nama jalan-jalan di kota besar sebagai bentuk apresiasi untuk menghargai jasa-jasanya. "Jenderal Soedirman" menceritakan perjalanan hidup Soedirman.
Ia merupakan seorang jenderal besar yang memimpin perang gerilya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Meski harus berjuang dengan penyakit paru-paru yang dimilikinya, Soedirman tetap gigih memimpin perang. Film ini dirilis pada tahun 2015, sepuluh hari setelah peringatan Kemerdekaan Indonesia.
5. Guru Bangsa: Tjokroaminoto
Seperti judulnya, film ini menceritakan biografi mengenai seorang Pahlawan Nasional Tjokroaminoto yang diperankan oleh Reza Rahadian. Selain Reza, film ini juga dibintangi oleh Christine Hakim, Didi Petet, Alex Komang, Egi Fedly, Sujiwo Tejo, hingga Maia Estianty. Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan rilis pada tahun 2015 lalu.
"Guru Bangsa: Tjokroaminoto" mengambil latar tahun 1800-an ketika Hindia Belanda memasuki babak baru setelah tanam paksa. Seorang bangsawan asal Ponorogo bernama Oemar Said Tjokroaminoto tidak bisa tinggal diam melihat penindasan yang dilakukan oleh Belanda. Ia pun kemudian mendirikan Sarekat islam, yang menjadi organisasi resmi pribumi pertama di Indonesia.
6. Trilogi Merdeka
Trilogi Merdeka adalah film seri yang menceritakan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Seri ini terdiri dari film "Merah Putih" tahun 2009, "Darah Garuda" tahun 2010 dan "Hati Merdeka" tahun 2011. Trilogi ini dibintangi oleh deretan aktor ternama termasuk Lukman Sardi, Darius Sinathrya, dan Teuku Rifnu Wikana.
Cerita dalam trilogi ini berpusat pada sekawanan karakter fiktif yang menjalin persahabatan sebagai kadet yang selamat dari pembantaian yang dilakukan oleh tentara Belanda. Ketiganya kemudian berperang di pedalaman sebagai tentara gerilya. Mereka dihadapkan pada konflik karena perbedaan budaya, agama, etnis, hingga status sosial.
7. Battle of Surabaya
"Battle of Surabaya" menjadi film animasi pertama karya anak bangsa yang mengusung tema perjuangan bangsa Indonesia. Film ini telah dirilis pada tahun 2015 lalu dan mengangkat kisah peristiwa pertempuran 10 November di Surabaya. Karya perdana sutradara Aryanto Yuniawan ini menampilkan tokoh dan cerita fiktif, yang berfokus pada petualangan bocah bernama Musa.
Ia bekerja sebagai tukang semir sepatu yang juga menjadi kurir rahasia ketika terjadi gejolak perang antara penduduk pribumi dan penjajah. Musa yang bertugas mengirimkan surat yang berisi kode-kode rahasia harus dihadapkan pada tantangan di tengah jalan. Ia mulai kehilangan orang-orang yang dicintainya, termasuk keluarga dan teman.
8. Soegija
"Soegija" diangkat dari memoar Soegija, Catatan Harian Seorang Pejuang Kemanusiaan yang ditulis oleh Gregorius Budi Subanar. Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan mengangkat cerita dari catatan harian Pahlawan Nasional Albertus Soegijapranata yang diperankan oleh budayawan Nirwan Dewanto.
"Soegija" menceritakan tentang Monsinyur Albertus Soegijapranata SJ, yang merupakan uskup pribumi pertama di Indonesia. Soegija merupakan seorang pastor yang turut ambil peran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Soegija mencatat semua yang terjadi di Hindia Belanda mulai sejak perang menuju kemerdekaan hingga mempertahankannya.
9. Perburuan
"Perburuan" merupakan film sejarah Indonesia yang rilis pada tahun 2019. Disutradarai oleh Richard Oh, film ini menceritakan kisah Hardo, shodancho Pembela Tanah Air (PETA) yang pulang ke kampung halamannya, Blora, Jawa Tengah setelah tentara PETA gagal melawan tentara Jepang. Lantaran menjadi buronan tentara Jepang, ia harus bersembunyi di hutan.
Ia tak bisa berkeliaran begitu saja. Namun sayangnya, kepulangan Hardo ke kampung halamannya itu tercium oleh tentara Jepang. Film ini dibintangi oleh Adipati Dolken, Ayushita, dan Ernest Samudera. "Perburuan" diadaptasi dari buku karangan Pramoedya Ananta Toer.
10. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, "Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta" menceritakan kisah raja ketiga Kerajaan Mataram yang memerintah antara tahun 1613-1646, yang dikenal dengan nama Sultan Agung Hanyakrakusuma. Raden Mas Rangsang yang masih remaja harus menggantikan sang ayah dan mendapat gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma.
Ia bertugas untuk menyatukan adipati-adipati Tanah Jawa yang tercerai berai karena politik VOC. Selain berkisah tentang perjuangan, film ini juga dibumbui romansa yang terjadi pada Sultan Agung, yang harus mengorbankan cintanya kepada Lembayung dan menikah dengan wanita ningrat yang bukan pilihannya.
11. Kadet 1947
"Kadet 1947" baru saja dirilis pada tahun 2021 lalu yang disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Aldo Swastia. Film drama biografi ini terinspirasi dari peristiwa misi serangan udara pertama Angkatan Udara Republik Indonesia yang dilakukan oleh para calon penerbang AU di markas Belanda pada tahun 1947. Hal itu merupakan buntut dari Agresi Militer Belanda I.
Belanda telah mengingkari perjanjian Linggarjati dengan melakukan serangan ke pulau Jawa dan Sumatera untuk kembali menguasai negeri ini. Sekelompok kadet sekolah penerbangan ingin membela Tanah Air namun mereka tidak bisa mendapat izin untuk menerbangkan pesawat lantaran status mereka yang masih pelajar.
12. Wage
Terakhir, ada lagi rekomendasi film sejarah yang menceritakan sosok pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat lagunya. Lagu kebangsaan berjudul "Indonesia Raya" yang kita kenal saat ini merupakan ciptaan dari Wage Rudolf Soepratman atau yang lebih dikenal dengan W.R. Soepratman. Judul "Wage" dalam film ini diambil dari nama beliau.
Tak hanya memiliki bakat dalam dunia musik, W.R. Soepratman juga merupakan seorang wartawan. Beritanya yang dianggap sarat akan unsur propaganda membuatnya pernah dijebloskan ke dalam penjara. W.R. Soepratman dalam film ini dibintangi oleh Rendra Bagus Pamungkas yang beradu akting dengan Teuku Rifnu Wikana dan Putri Ayudya.
Nah, demikian tadi sederet rekomendasi film bertema sejarah Indonesia yang bisa ditonton khususnya di Hari Pahlawan Nasional. Selain bisa membuat kita lebih bangga menjadi bangsa Indonesia, film-film di atas tentunya mampu menginsiprasi kita untuk menghargai perjuangan bangsa Indoneisa, bukan?
