Pelantun 'We Are Never Ever Getting Back Together' tersebut membagikan hitungan mundur misterius di laman resmi dan mengubah keterangan profil akun Instagramnya.
- Luthfiatun Nisa
- Selasa, 16 April 2019 - 18:23 WIB
WowKeren - Bahasan terkait album baru Taylor Swift memang sudah menjadi bahasan hangat di kalangan penggemar sejak beberapa bulan lalu. Meski demikian, pelantun "Look What You Made Me Do" ini belum memberikan klarifikasi secara langsung.
Meski tak memberikan keterangan pasti, namun Taylor sendiri semakin memanaskan rumor terkait perilisan album barunya melalui unggahan di akun media sosial miliknya. Yang terbaru, musisi asal Nashville itu membagikan hitungan mundur misterius di laman resmi dan akun Instagramnya.
Disinyalir, hitungan ini menandai waktu perilisan album barunya. Sementara itu pada bagian keterangan profil akun Intagramnya, tertulis "4.26."
Tidak hanya itu, beberapa billboard yang terdapat di berbagai negara, juga menampilkan grafis hitung mundur yang sama, selain disertai alamat internet aprilTwentySix.com, yang jika diklik akan langsung meluncur ke laman Taylor.
LOOK WHAT WE FOUND IN TIMES SQUARE!!!!! WAITED 10 MINUTES IN THE RAIN FOR IT TO COME BACK UP!!!!!! 🌇 #TaylorSwiftApril26@taylornation13@taylorswift13@sunsets_swiftpic.twitter.com/rnwBKP1in0
— Maranda (@drUnkONTaYtAy) 13 April 2019
Pada akhir Februari lalu, para Swifties (sebutan penggemar Taylor Swift), mulai berteori setelah melihat unggahan penyanyi itu pada 24 Februari. Foto yang diunggah oleh Taylor Swift adalah pemandangan yang menampilkan tujuh pohon palem.
Pada kolom keterangan foto, pelantun "Delicate" itu hanya menaruh tujuh emoji pohon palem. Dari gambar tersebut para penggemar berspekulasi bahwa album ketujuh Taylor sedang dipersiapkan. Mereka juga melihat ada 61 bintang pada foto tersebut. Belakangan terhitung ada 61 hari dari tanggal 24 Februari hingga 26 April.
Jika benar Taylor meluncurkan single baru di tanggal 26 April, maka ini akan menjadi materi pertamanya selepas meninggalkan label Big Machine dan berpindah ke Republic Records dan Universal Music Group.
(wk/luth)