Atiqah Hasiholan bersama Yusuf Mahardika dan Samo Rafael sebagai 'wakil' Indonesia akan beradu akting dengan aktor serta aktris dari Malaysia, Hongkong, Amerika, Inggris.
- Neressa Prahastiwi
- Sabtu, 19 Oktober 2019 - 13:17 WIB
WowKeren - Atiqah Hasiholan terakhir kali menyapa penggemar film layar lebar lewat "Mantan Manten" yang tayang 4 April 2019. Belum lama ini, Atiqah mengisyaratkan sebuah proyek film baru saat mengucap perpisahan untuk menjalani hubungan jarak jauh sementara waktu dengan sang suami Rio Dewanto.
Melalui akun Instagram miliknya, Atiqah akhirnya mengumumkan bahwa ia kini terlibat dalam proyek film indie Amerika. Film bertajuk "White Rajah" tersebut menceritakan raja kulit putih pertama yang diperankan oleh Jonathan Rhys-Meyers. Atiqah bersama Yusuf Mahardika dan Samo Rafael dipercaya bekerja sama dengan banyak artis peran dari segala penjuru dunia.
"Ok guys.. so here i am in Serawak, been here for a month. Lagi ada American Indie project," tulis Atiqah pada Jumat (18/10). "Film ini adalah sebuah kisah nyata seorang raja kulit putih pertama di Asia pd tahun 1840an, James Brooke, yang diperankan oleh Jonathan Rhys Meyers."
"Senang banget bisa kerja bareng dengan pemain pemain lain dari berbagai penjuru dunia Malaysia, Hongkong, America, Inggris dan juga talented actors dari Indonesia @samorafael @mahardikayusuf," imbuh putri Ratna Sarumpaet tersebut. "Sorry ya foto ga nyambung.. soalnya belum boleh release foto shooting."
Akan tetapi, foto penampilan Atiqah bareng Jonathan Rhys-Meyers telah tersebar di Instagram. Akun @dollysimon membagikan perasaannya bekerja sama bareng Atiqah dan Jonathan. Meski sang pemilik telah menghapus foto tersebut, banyak akun penggemar telah menyebarkannya.
Sementara itu, Atiqah nantinya akan berperan bukan sebagai orang Indonesia. Namun menurut Atiqah, Borneo adalah kesatuan dari Serawak, Dayak, dan Indonesia yang kini diberi batasan sehingga disebut sebagai "asing".
"Apa yang menarik buat Saya dalam project #whiterajah ini adalah bagaimana Serawak/Dayak/Indonesia ini adalah SATU pada waktu itu dan sekarang. Borneo," tutup Atiqah. "Jadi walaupun sekarang ini saya memerankan peran sebagai orang 'asing' - Melayu/Dayak/Brunei. Tapi tidak sebetulnya, perbatasan yang kemudian dibentuklah yang menjadikannya asing."
(wk/nere)