Sidang Pemakzulan Trump di Senat Berlanjut, Ini Proses Berikutnnya
Getty Images
Dunia

Sidang perdana pemakzulan Donald Trump di Senat AS digelar pada Selasa (21/1) hingga Rabu (22/1) dini hari waktu setempat, selama sekitar 13 jam. Begini proses selanjutnya.

WowKeren - Sidang pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Senat masih terus bergulir. Kubu Demokrat sendiri sebelumnya mengajukan usulan perubahan tata cara persidangan pemakzulan Trump dalam sidang perdana pada Selasa (21/1) hingga Rabu (22/1) dini hari waktu setempat.

Sayangnya, Senat AS menolak 11 usulan yang diajukan oleh kubu Demokrat. Sidang perdana itu hanya menyepakati aturan yang diajukan oleh ketua fraksi Republik di Senat, Mitch McConnell, sejak awal.

Menurut Ketua Tim Pemakzulan dari DPR AS, Adam Schiff, aturan yang diusulkan oleh McConnell tersebut membuat proses persidangan tidak akan berjalan dan janggal karena dirancang sedemikian rupa untuk memastikan bukti-bukti penting yang mereka bawa tidak dipaparkan. Usulan tersebut lantas dinilai sebagai sikap defensif fraksi Republik untuk melindungi Trump.

Sidang perdana tersebut berlangsung selama hampir 13 jam. Setelah itu, sidang akan dilanjutkan dengan pengambilan suara Senat untuk amandemen yang diajukan oleh kubu Demokrat, pemanggilan saksi, serta mengumpulkan dokumen dari Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri.

Nantinya, anggota Demokrat yang mengajukan kasus pemakzulan terhadap Trump akan menyampaikan argumen pembukaan. Mereka memiliki waktu 3 hari untuk mengungkap alasan Trump harus dimakzulkan.


Setelah mendengar alasan pengajuan pemakzulan, tim penasihat Gedung Putih Pat Cipollone diberikan waktu 3 hari untuk menyampaikan sanggahan mereka.

Para senator sendiri memiliki waktu 16 jam untuk mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada jaksa penuntut. Pertanyaan yang diajukan senator nantinya akan dibacakan oleh Ketua Mahkamah Agung AS, John Robert, di persidangan.

Melansir AFP, setelah mendapat pertanyaan dari para senator, baik jaksa penuntut maupun tim penasihat memiliki waktu 2 jam untuk beradu argumen terkait kesepakatan memanggil saksi mengajukan dokumen pendukung. Senat lantas memilik saksi atau dokumen apa saja yang akan diajukan.

Apabila disetujui, para saksi akan diberi kesempatan untuk menyampaikan kesaksian. Kubu Demokrat sendiri sebelumnya telah menyatakan berniat mengajukan mantan Penasihat Keamanan Nasional, Jon Bolton dan kepala staf Gedung Putih, Mick Mulvaney serta dua orang lainnya sebagai saksi.

Usai mencapai kesepakatan, Senati akan memilih masing-masing 2 pasal pemakzulan. Apabila suara telah mencapai dua pertiga setuju, maka hal itu dirasa cukup untuk melengserkan Trump dari jabatannya sebagai Presiden. Trump sendiri diagendakan bersaksi di ruang sidang pada 4 Februari 2020 mendatang.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru