Koreksi Kebijakan Anies Baswedan Terkait Corona, Jokowi: Transportasi Publik Tetap Harus Disediakan
Twitter/setkabgoid
Nasional

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta telah membuat kebijakan terkait wabah virus corona. Di antaranya adalah pembatasan operasional transportasi umum dan penghapusan sementara aturan ganjil-genap.

WowKeren - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat sejumlah kebijakan anyar untuk menghadapi wabah virus corona (Covid-19). Beberapa di antaranya adalah pembatasan operasional transportasi umum dan penghapusan sementara aturan ganjil-genap.

Sayangnya, kebijakan Anies ini justru menuai kritik. Pasalnya, kebijakan ini berimbas pada mengularnya antrean warga yang hendak menggunakan transportasi publik.

Presiden Joko Widodo lantas mengingatkan pemerintah daerah untuk tetap menyediakan layanan transportasi publik. Meskipun pemerintah pusat sendiri telah mengeluarkan imbauan untuk beraktivitas, bekerja, belajar, hingga beribadah di rumah.

"Transportasi publik tetap harus disediakan pemerintah pusat dan Pemda," tutur Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor pada Senin (16/3) hari ini. Jokowi juga menyebut bahwa moda tranportasi harus dapat memastikan bahwa penumpang menjaga jarak dengan penumpang lainnya.


"Dan mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko lebih besar pada penyebaran Covid-19," lanjut Jokowi. "Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah perlu terus untuk kita gencarkan."

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan bahwa hal yang juga perlu diperhatikan adalah peningkatan kebersihan moda transportasi. Jokowi menyampaikan persan ini untuk seluruh moda tranportasi, baik kereta api, bus kota, MRT, hingga bus Transjakarta.

"Yang penting bisa mengurangi tingkat kerumunan. mengurangi antrean dan mengurangi tingkat kepadatan orang dalam moda transportasi tersebut," tegas Jokowi. Lebih lanjut, Jokowi juga mengingatkan bahwa semua kebijakan besar di tingkat daerah terkait virus corona harus dibahas bersama pemerintah pusat.

Hal tersebut penting untuk dilakukan demi mempermudah komunikasi. "Konsultasi dengan kementerian terkait dan satgas covid-19," pungkas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Di sisi lain, jumlah kasus corona di Indonesia dilaporkan telah mencapai 117 orang per Minggu (15/3). Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan spesimen positif didominasi dari Jakarta.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru