WHO Tetap Jalin Kerja Sama Dengan CDC Meski 'Diputuskan' Trump
Dunia

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Amerika Serikat (CDC) mengatakan akan terus menjalin kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meski Presiden AS Donald Trump memutuskan hubungan dengan WHO.

WowKeren - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan lalu telah memutuskan hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Keputusan tersebut diambil karena Trump menganggap WHO gagal mengatasi persoalan virus corona (COVID-19).

Meski begitu, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian AS (CDC) mengatakan akan terus memiliki kerjasama yang erat dengan WHO. "Kita memiliki wabah Ebola baru sekarang di Kongo Barat dan kami telah bergabung dengan WHO dan Kementerian Kesehatan untuk menghadapi wabah Ebola itu," kata Direktur CDC Robert Redfield dilansir CNN.

"Saya yakin bahwa kemitraan kesehatan masyarakat yang kami miliki, meskipun mungkin dimodifikasi dalam beberapa cara di tingkat politik, tidak akan mengganggu upaya penanganan kesehatan kami," lanjutnya.

Sebelumnya diketahui, hubungan antara Trump dan WHO sempat merenggang. Bahkan Trump mengancam jika AS akan keluar dari keanggotaan WHO dan menyetop aliran dana untuk organisasi kesehatan tersebut.


Permasalahan memuncak setelah WHO dinilai tak bisa mengatasi persoalan virus corona yang tengah mewabah ke seluruh dunia. Trump juga menyebutkan jika WHO terlalu "membela" Tiongkok terkait asal-usul virus mematikan yang telah menghilangkan banyak nyawa itu.

"Karena mereka telah gagal untuk melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kami hari ini akan mengakhiri hubungan dengan WHO dan mengarahkan dana ke kebutuhan kesehatan global lain yang mendesak," tutur Trump.

Putusnya hubungan antara Trump dan WHO sendiri diungkapkannya di depan media pada Jumat (29/5) waktu setempat. Sementara soal penghentian dana, Trump mengatakan jika Amerika Serikat akan mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan kesehatan publik global lainnya yang layak dan mendesak. "Dunia butuh jawaban dari Tiongkok soal virus. Kita harus transparan," singgung Trump.

Perlu diketahui, Amerika Serikat merupakan penyumbang dana terbesar kepada WHO, sekitar setidaknya USD 400 juta pada tahun lalu. Meski demikian, Badan PBB itu telah meluncurkan program pendanaan mandiri mereka untuk donasi secara privat. Organisasi itu berharap program itu akan memberikan kendali yang lebih besar untuk WHO mengarahkan donasi para filantropi ke masalah publik yang mendesak, seperti krisis COVID-19.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait