AS 'Panen Besar' Kasus Positif Corona, Trump Justru Minta Jumlah Tes Dikurangi
Dunia

Amerika Serikat menjadi negara di dunia yang paling terdampak oleh wabah virus Corona dengan 2 juta lebih kasus positif. Namun belakangan sang presiden justru meminta pengujian diperlambat.

WowKeren - Amerika Serikat menjadi negara di dunia yang paling terdampak oleh wabah virus Corona. Hal ini terbukti dari 2 juta lebih masyarakatnya yang dikonfirmasi positif COVID-19, jauh lebih banyak ketimbang angka yang dicatatkan negara-negara lain.

Dan di tengah krisis yang terjadi itu, Presiden AS Donald Trump justru mendesak agar pengujian COVID-19 diperlambat. Trump sendiri berdalih permintaannya ini agar tak banyak pasien positif yang berhasil dideteksi.

Awalnya Trump menyebut bahwa peningkatan laju pengujian COVID-19 merupakan alasan di balik banyaknya kasus positif yang ditemukan. Oleh karena itu, dengan berkurangnya pengujian maka tak banyak kasus positif yang dideteksi.

"Inilah bagian yang buruk. Ketika Anda melakukan pengujian sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak orang. Anda akan menemukan lebih banyak kasus," kata Trump dalam kampanye pertamanya di Tulsa, Oklahoma. Ia bahkan menganalogikan pengujian COVID-19 selayaknya pedang bermata dua.


"Jadi saya katakan, 'perlambat pengujian'," imbuhnya, seperti dikutip dari AFP, Senin (22/6). "Mereka malah menguji dan menguji."

AS memang melakukan tes Corona besar-besaran di negaranya demi mencegah penularan lebih luas wabah virus Corona. Kendati demikian angka pengujiannya masih tergolong yang rendah, yakni di urutan 26 dunia dengan 86.090 tes per 1 juta populasi.

Bahkan jumlah kasus positif yang dikonfirmasi tiap harinya masih berada di kisaran puluhan ribu. Memang AS sempat mencatatkan penurunan dengan di bawah 20 ribu kasus harian baru, namun kembali merangkak naik dengan 30 ribu lebih kasus terkonfirmasi dalam beberapa hari terakhir.

Sejumlah pihak pun khawatir AS akan menghadapi gelombang kedua pandemi Corona. Apalagi saat ini negara adidaya itu sudah mencabut kebijakan lockdown dan dari pemerintahnya pun tegas menyatakan tak akan menempuh kembali langkah itu kendati dihantam gelombang kedua.

Sedangkan dilansir dari worldometers.info, AS sudah mengonfirmasi sebanyak 2.356.657 kasus positif COVID-19 hingga Senin 09.06 WIB. Sebanyak 122.247 diantaranya dikonfirmasi meninggal dunia sedangkan 980.355 dinyatakan sembuh.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru