Profesor Hukum di Tiongkok Ditangkap Usai Kritik Cara Pemerintah Atasi Wabah Corona
Getty Images
Dunia

Profesor Xu Zhangrun dilaporkan diamankan pihak berwajib pada Senin (6/7) waktu setempat. Banyak yang mengaitkan hal ini dengan esai kritik terhadap Presiden Xi Jinping soal penanganan Corona.

WowKeren - Perhatian tengah terarah kepada pemerintah Tiongkok yang dikabarkan baru saja menangkap seorang akademisi. Xu Zhangrun, seorang profesor hukum dari Universitas Tsinghua, dilaporkan ditangkap oleh pihak berwenang Tiongkok lantaran pernah menerbitkan esai yang mengkritik cara Presiden Xi Jinping menangani wabah Corona.

Dilansir dari AFP, Xu ditangkap dari rumahnya di pinggiran Kota Beijing pada Senin (6/7) waktu setempat. Disampaikan langsung oleh teman Xu yang minta dirahasiakan identitasnya itu, Xu ditangkap oleh setidaknya 20 orang yang mengaku sebagai polisi. Seorang laki-laki yang juga mengaku sebagai polisi pun telah memanggil istri Xu untuk memberitahu bahwa suaminya sudah ditangkap.

Lebih lanjut, Xu ditangkap dengan dalih meminta jasa pekerja seks saat tengah berkunjung bersama sejumlah tokoh Tiongkok liberal ke Chengdu pada musim dingin lalu. Namun alasan penangkapan ini dianggap "konyol dan dibuat-buat" oleh sejumlah pihak.

Sebelumnya Xu juga sudah menerima sanksi berupa penonaktifan jabatan sebagai guru besar di Universitas Tsinghua. Xu juga diselidiki pihak berwenang karena ia menerbitkan esai yang mengkritik langkah Presiden Xi dalam menangani wabah COVID-19.


Sahabat Xu, Guo Yuhuo mengatakan jika ia dicopot dari semua posisi mengajar hingga proses penyelidikan terhadapnya selesai dilakukan. Guo mengatakan tidak jelas penyebab penonaktifan Xu, namun sebagian besar diduga karena esai yang dirilis pada Juli 2018 lalu.

Memang selain merilis esai kontroversial soal penanganan wabah COVID-19, pada 2018 lalu Xu juga sempat membuat tulisan bertajuk "Imminent Fears, Immediate Hopes". Ia menantang arah pergerakan Tiongkok di bawah pemerintahan Xi dan menyerukan pemberlakuan kembali batasan masa kepresidenan, yang secara kontroversial dihapus pada awal 2018.

Langkah Xu ini memang dikenal sangat berani kendati ia merupakan seorang guru besar di salah satu universitas terkemuka dan terbaik dunia. Sebab tulisan kritis yang "menyerang" pemerintah seperti milik Xu merupakan hal langka di Tiongkok.

Di sisi lain, Tiongkok saat ini masih berjibaku dengan upaya mengendalikan gelombang kedua wabah COVID-19. Kali ini wabah memang menyerang Ibu Kota Tiongkok, Beijing, dari sebuah pasar induk besar yang diduga "tercemar" virus Corona dari salah satu dagangannya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru