Studi Terbaru Ungkap Hampir Sepertiga Pasien COVID-19 yang Dirawat di RS Alami Kerusakan Otak
Dunia

Studi serupa pernah sebelumnya dilakukan peneliti di Inggris. Mereka mengungkap jika pasien COVID-19 yang memiliki gejala parah bisa mengalami kerusakan otak

WowKeren - Gejala COVID-19 yang dialami orang satu dengan lainnya tidak selalu sama. Gejalanya pun tak hanya terbatas pada gangguan organ pernapasan.

Studi terbaru mengungkap jika COVID-19 juga bisa berpengaruh pada organ tubuh lainnya yang penting, termasuk otak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Northwestern Medicine di Chicago mengungkap hampir sepertiga pasien yang dirawat di RS mengalami degenerasi fungsi otak.

Temuan ini memicu keprihatinan yang serius. Dalam skala yang lebih besar, studi tersebut juga menyoroti kerusakan mental yang disebabkan oleh virus corona pada puluhan ribu orang Amerika.

Sejauh ini telah ada 415.000 orang di AS yang dirawat di rumah sakit karena penyakit tersebut. Penyakit ini telah merenggut nyawa 210 ribu orang di sana.


Dilansir WebMD, degenerasi fungsi otak atau ensefalopati tidak sama dengan ensefalitis. Gangguan ini mewakili masalah kesehatan serius yang jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak sementara atau permanen.

"Ensefalopati, yang ditandai dengan perubahan fungsi mental mulai dari kebingungan ringan hingga koma," kata Dr. Igor Koralnik, seorang profesor neurologi di Universitas Northwestern. "Adalah manifestasi neurologis paling parah dari COVID-19."

Studi tersebut diterbitkan dalam Annals of Clinical and Translational Neurology. Studi ini menggali manifestasi neurologis COVID dan menemukannya pada 82,3 persen pasien. Gejalanya mulai dari nyeri otot, sakit kepala, ensefalopati, pusing, dan gangguan pada indera perasa dan bau.

"Manifestasi neurologis terjadi pada sebagian besar pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit," kata analisis tersebut. "Ensefalopati dikaitkan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas, terlepas dari keparahan penyakit pernapasan."

Studi serupa pernah sebelumnya dilakukan peneliti di Inggris. Mereka mengungkap jika pasien COVID-19 yang memiliki gejala parah bisa mengalami kerusakan otak. Sementara itu pada studi yang dipublikasikan di JAMA Neurology pada Juli lalu, mengungkap komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi pada anak-anak yang mengidap kondisi serius terkait COVID-19.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait