Dapat D dan Diminta Remedial Oleh BEM UI, Menko Luhut Langsung Bongkar Fakta Ini
maritim.go.id
Nasional

BEM UI memberikan nilai D untuk beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan terkait dengan aspek perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

WowKeren - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) memberikan rapor merah dalam mengevaluasi kinerja Kabinet Indonesia Maju. Termasuk di antaranya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marives) Luhut Binsar Pandjaitan yang mendapat mendapat nilai D dari mahasiswa tersebut.

BEM UI menilai Luhut berkontribusi terhadap memburuknya situasi lingkungan di Indonesia. Peran ini pun terkait dengan Kemenko Marives yang membawahi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dipimpin Menteir Siti Nurbaya Bakar.

Lantas apa kata Luhut soal rapor merah yang diberikan BEM UI kepadanya ini? Melalui juru bicaranya, Jodi Mahardi, Luhut rupanya tidak mempermasalahkan kritikan dan komentar BEM UI tersebut. Sebab menurutnya setiap orang berhak berpendapat di negara demokrasi ini.

"Ada yang terbiasa melihat gelas setengah kosong dan ada yang melihat gelas setengah penuh. Ada yang negatif dan berpikir positif," tutur Luhut diplomatis melalui Jodi, dilansir dari IDN Times, Jumat (22/10).

Namun Luhut menilai pemerintah selama ini sudah serius dalam upaya pengendalian perubahan iklim. Pasalnya Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki hutan hujan tropis yang luas.


"Maka, sudah menjadi kepentingan nasional Indonesia untuk menanggulangi perubahan iklim," tegas Luhut. Salah satu contohnya dengan menekan laju deforestasi atau penggundulan hutan yang sudah turun ke level terendah dalam 20 tahun terakhir.

"Ini semua bisa dicapai melalui langkah-langka kebijakan, pemberdayaan dan penegakan hukum yang konsisten," beber Luhut terkait strategi yang diterapkan. Selain itu, persentase kebakaran hutan pun sudah menurun drastis sampai 82 persen, situasi yang berkebalikan dengan beberapa wilayah seperti Amerika Serikat, Australia, dan Eropa.

"Pencegahan konversi hutan alam dan lahan gambut pun sudah mencapai 66 juta hektare," imbuh Luhut. Bahkan upaya dan komitmen pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim ini dipuji oleh utusan khusus AS untuk perubahan iklim, John Kerry.

John Kerry, dalam sebuah video pernyataannya yang diunggah di Instagram Menteri Siti, memuji upaya pemerintah Indonesia. "Dan saya tahu betapa besarnya upaya Indonesia untuk menghasilkan kontribusi besar di Glasgow," kata Kerry.

"Bahkan, antara 2019 hingga 2020, Indonesia berhasil menurunkan tingkat deforestasi ke tingkat terendah dalam 20 tahun terakhir," imbuhnya. "Gagasan-gagasan baru akan dilaksanakan untuk mengembalikan ratusan ribu hektare hutan bakau di empat tahun ke depan."

Karena itulah Luhut lantas mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menanggulangi perubahan iklim, termasuk para pemuda dan mahasiswa. "Pemuda itu kan memiliki karakter idealis, inovatif, dan positif. Jangan lah jadi pemuda-pemuda pesimistis," pungkas Luhut.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru