Obesitas Memengaruhi Kesehatan Mental
pexels/Pixabay
Health

Kondisi obesitas membuat Dokter Mutiara sampai di titik terendah hidup. Bagaimana caranya bangkit dari keterpurukan hingga sukses turun berat badan sampai 40 kg? Ini kisah selengkapnya.

WowKeren - Tidak hanya kehilangan versi terbaik, dr. Mutiara juga mengaku obesitas memengaruhi kesehatan mentalnya. Ia merasa lebih emosional dan tiba-tiba sedih tanpa alasan. Meski demikian, saat itu dr. Mutiara masih bertahan di zona nyaman dan enggan memutuskan berubah.

"(Saat obesitas) Aku jadi sensitif, mudah marah, merasa tidak percaya diri, dan menarik diri. Kadang-kadang, aku (juga) suka merasa sedih tiba-tiba," ungkap dr. Mutiara. "Mungkin bisa dibilang agak depresi karena aku sudah mulai menarik diri, tidak ada niat melakukan apa-apa, berubah pun enggak mau."

Perasaan sensitifnya semakin terasa ketika dr. Mutiara harus bertemu dengan banyak orang. Pertemuan dengan keluarga jauh dan teman-teman sangat membebaninya.

"Apalagi, ketemu saudara yang sudah lama enggak bertemu. Tiba-tiba, 'eh, kok gendut banget'. Ketika dia ngomong, pas di depannya kita baik-baik saja. Tapi, (setelah itu) kita jadi bisa memikirkan seharian. Itu menimbulkan badmood buat aku," lanjut dr. Mutiara.

(wk/yoan)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel