HITSfluencer : Michael Simangunsong, Ciptakan Tren Transisi Dance Anti Mainstream
Dokumentasi Michael
Selebriti

Lewat unggahannya, Michael Simangunsong sukses menggabungkan tren video transisi dengan gerakan dance kreatif. Seperti apa keseruan Michael membuat video transisi dance? Simak kisahnya berikut ini.

WowKeren - TikTok merupakan platform yang kaya akan tren-tren kreatif. Keadaan ini tentu saja didukung dengan makin banyaknya konten kreator yang produktif di TikTok. Salah satu kreator yang inovatif dan kreatif dalam memopulerkan tren adalah Michael Simangunsong. Pria yang akrab disapa Michael ini berhasil membuat tren video transisi baru di TikTok.

Baru aktif di TikTok pada awal tahun 2020, Michael kini sudah mengantongi lebih dari 970 ribu pengikut. Ditambah, ia juga sukses mengumpulkan lebih dari 22 juta likes. Michael mampu membuat konten anti mainstream dengan menggabungkan tren video transisi dan gerakan dance kreatif.


Dalam video transisinya, Michael kerap kali menampilkan perubahan kostum. Aneka outfit mulai dari piyama, kasual, hingga kostum mafia sudah pernah dijajalnya. Seolah tak kehabisan ide kreatif, baru-baru ini Michael menyajikan transisi kumis dari bersih menjadi cukup lebat. Video transisi ini pun sudah mendapatkan total lebih dari dua juta kali penayangan.

Konten Michael lainnya yang banyak mendapatkan perhatian adalah saat ia mengunggah video bertajuk "Kutindhieng Dance Transition". Berbeda dengan konten lainnya, di video ini ia bersama "kembarannya" melakukan transisi baju dengan diiringi musik viral TikTok. Mulusnya editing hingga pembawaan menari Michael yang menyenangkan sontak membuat netizen jatuh cinta. Tak heran, video ini sudah ditayangkan lebih dari lima juta kali.

Kepada WowKeren untuk rubrik HITSfluencer, Michael secara khusus berbagi cerita keseruan hingga tantangannya saat membuat video transisi dance. Ingin tahu seperti apa kisahnya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

(wk/yoan)

1. Dari Salah Strategi YouTube Sampai FYP TikTok


Dari Salah Strategi YouTube Sampai FYP TikTok
TikTok/michael.simangunsong

Sebelumnya, Michael adalah seorang pengajar tari dan Master of Ceremony (MC) di acara pernikahan. Ia lantas terinspirasi untuk masuk ke dunia konten sejak melihat kesuksesan temannya sebagai kreator YouTube. Sejak saat itu, ia mulai aktif bermain media sosial dan mencoba membuat konten di YouTube.

"Terinspirasi dari teman, namanya Bangpen. Melihat dia, 'wow, ternyata bisa sukses ya menjadi konten kreator'. Dan aku berpikir, 'ah, ingin deh bermain media sosial juga'. Terus, dulu pernah mencoba pertama kali masuk YouTube," ungkap Michael. "Aku tuh mainnya cerita horor. Kebetulan aku punya gift, jadi sering punya pengalaman (mistis). Jadi, aku ceritakan di YouTube. Tapi, ternyata memang salah strategi sih. Di YouTube mau siapa yang nonton? Sedangkan Instagram cuma seribu atau dua ribu gitu followers-nya."

Strategi Michael dengan memulai membuat konten di YouTube ternyata membuatnya kesusahan mendapatkan penonton. Ia akhirnya mencoba aktif di Instagram. Untuk menarik perhatian, ia pun merapikan feeds Instagram-nya. Namun, usaha Michael ini juga tak kunjung menghasilkan. Sampai di awal tahun 2020, seorang murid mengenalkannya pada platform TikTok. Ia kemudian mengunggah video lucu hingga dance di TikTok. Tak disangka, salah satu videonya pun berhasil tembus ke FYP (For Your Page).

"Setelah itu coba lagi bikin video yang lucu, tapi enggak masuk lagi (FYP). Ya sudah iseng bikin dance. Aku ingat banget bikin (video) dance di acara wedding, lagi menunggu gladi resik, terus iseng main TikTok," lanjut Michael. "Nah, ternyata habis update, beberapa hari kemudian video itu viral, masuk FYP. Setelah itu, aku lanjutin masukin dance terus."

2. Populerkan Tren Transisi Dance


Populerkan Tren Transisi <i>Dance</i>
TikTok/michael.simangunsong

Makin banyaknya kreator yang terjun ke TikTok sempat membuat akun Michael mengalami penurunan. Karena tak ingin cepat dilupakan, ia pun mulai berinovasi dengan mengikuti tren Ugly Challenge. Pada tantangan ini, seorang kreator harus menyajikan transisi foto dirinya dari jelek menjadi cantik atau ganteng.

Sejak mengikuti tren video transisi, akun Michael kembali dikenal. Ia juga terus mempelajari pembuatan video transisi agar perpindahan gambarnya semakin mulus. Suatu ketika, tren video transisi mulai meredup di TikTok. Ia pun berinisiatif menggabungkan tren video transisi dengan dance. Lahirnya tren baru ini sukses mendapatkan banyak sambutan positif dari netizen.

"Ada satu titik dimana video transisi sudah tidak laku lagi di TikTok. Pada akhirnya, aku balik mulai dance lagi. Setelah itu, punya pikiran ingin bikin sesuatu yang beda. Dari situ muncul transisi dance. Karena belum ada orang yang menari sama transisi," beber Michael. "Nah, pas pertama kali bikin transisi dance, itu langsung booming banget. Dalam dua minggu, tujuh video aku langsung diatas satu juta (views) semua. Hingga pada akhirnya, aku sempat diundang ke acara TV 'Kopi Viral' sama 'Santuy Malam' gara-gara bikin transisi dance itu."

Kesuksesan Michael di TikTok membuatnya secara berkelanjutan membuat konten transisi dance. Beragam musik dan gaya pun pernah dicobanya. Hingga kini, transisi dance menggunakan lagu "Stay" yang dipopulerkan oleh The Kid LAROI berkolaborasi bersama Justin Bieber masih menjadi favoritnya. Bagi Michael, output transisi pada video ini sangat nyaman untuk dilihat.

3. Produktif Bikin Konten Hanya dengan Ponsel


Produktif Bikin Konten Hanya dengan Ponsel
TikTok/michael.simangunsong

Mulusnya transisi video Michael sering kali membuat netizen salah paham. Pasalnya, mereka mengira bahwa video Michael diedit menggunakan laptop dengan tutorial yang rumit. Padahal, Michael menegaskan bahwa proses editing video hanya dilakukannya melalui ponsel. Bahkan, ia sampai mengunggah beberapa video tutorial mengedit transisi di TikTok-nya.

"Aku mau kasih tahu ke orang bahwa konten yang aku bikin, yang kalian lihat, 'wah, keren banget'. Kalian juga bisa melakukan hal itu juga. Karna editing-nya, aku cuma pakai handphone," tegas Michael. "Makanya di profile, aku tulis, 'hanya editor via hp'. Jadi sebenarnya kita semua itu bisa menjadi inspirasi untuk banyak orang."

Saat membuat video transisi, tak jarang Michael juga menyusun lagunya sendiri. Hal ini dilakukan dengan mencampur beberapa lagu menjadi satu. Seperti saat ia menggabungkan lagu viral TikTok "Scooby Do Pa Pa", "Papepap", dan "Ku Akan Menanti". Gabungan ketiga lagu buatan Michael ini pun sukses menjadi salah satu musik viral di TikTok.

"Kalau musik ada yang ikutan dari TikTok, tapi pernah aku sesekali bikin. Kalau misalnya waktu pertama kali, bikin lagu 'Scooby Do Pa Pa' dicampur 'Papepap'," jelas Michael. "Terus, ada juga yang terakhir banget aku mix itu tiga lagu viral jadi satu. Ternyata, lagunya bisa diterima banyak orang, dan banyak yang pakai."

4. Hadapi Berbagai Tekanan dari Netizen


Hadapi Berbagai Tekanan dari Netizen
TikTok/michael.simangunsong

Saat seseorang mulai aktif bermain media sosial, beragam tekanan dari netizen adalah risiko yang harus dihadapi. Hal ini tentu saja pernah dirasakan oleh Michael. Beberapa pengikut pernah mengatakan bahwa kontennya mulai membosankan. Padahal, saat itu ia tengah membangun branding akun yang mengharuskannya membuat konten berturut-turut.

"Paling mereka (followers) cuma bilang bosan, itu saja. Sedangkan, kalau kita mau ngomongin branding, ya mau enggak mau kita gitu-gitu saja," terang Michael. "Aku semenjak bermain di media sosial jadi benar-benar merasakan, main media sosial pasti pressure. Benar-benar separah itu. Aku kan kerjaan ada tiga, aku merasa ini yang paling berat sebenarnya."

Tekanan dari netizen tidak hanya berhenti sampai di situ. Beberapa kali Michael juga mendapatkan komentar-komentar miring yang sempat membuatnya down. Ia pun memilih menghapus atau memblokir akun tersebut jika dirasa sudah melebihi batas.

"Belum lagi kita dapat pressure lagi dari yang namanya netizen. Pastilah pernah (down). Karena ada beberapa akun yang suka hate komentar banget, toxic masculinity gitu loh," ujar Michael. "Kalau misalnya aku bisa tanggapi secara positif, ya aku diamkan atau hapus. Kalau memang sudah sangat mengganggu mental ya sudah, aku blokir saja."

5. Detik-Detik Akun TikTok Centang Biru


Detik-Detik Akun TikTok Centang Biru
TikTok/michael.simangunsong

Michael juga menceritakan saat pertama kali mengetahui akun TikTok-nya bercentang biru. Saat itu, ia tengah asik membuat konten dan melihat akunnya belum ada tanda-tanda centang biru. Tak berselang lama, Michael pun kaget ketika mendadak banyak orang menghubungi dirinya mengucapkan selamat.

"Tiba-tiba anak-anak fanbase aku yang pada chatting, kasih tahu. Kan aku dipanggilnya papa, 'pa, ini pa? Cie'. Pas dilihat, (profile) sudah ada centang birunya. Padahal, baru beberapa menit sebelumnya aku melihat itu enggak ada," jelas Michael. "Habis itu ya happy, senang, akhirnya pencapaian aku berhasil. Akhirnya bisa dipandang sama TikTok."

Supaya bisa mendapatkan tanda centang biru dari TikTok, Michael menyebut bahwa seorang kreator harus konsisten membuat konten. Pastikan juga untuk tidak pernah melanggar ketentuan dan peraturan TikTok. Selain itu, jangan lupa untuk membangun branding akun yang jelas.

Setelah sukses di TikTok, Michael mengaku ingin mengembangkan kontennya ke YouTube dan Instagram. Tidak hanya itu, ia juga berharap bisa melebarkan sayap dengan menjadi host atau pembawa acara di program televisi.

6. Trik Bikin Transisi Mulus dan Menarik


Trik Bikin Transisi Mulus dan Menarik
TikTok/michael.simangunsong

Seorang kreator harus produktif dan selalu eksis supaya mudah dikenali. Cara ini bisa dilakukan dengan aktif mengunggah konten. Saat tidak ada konten, biasanya Michael akan melakukan live di TikTok. Trik ini dilakukan Michael untuk menjaga eksistensi akun meski tengah absen mengunggah video transisi.

Michael juga berbagi trik agar video transisi bisa terlihat lebih mulus. Diantaranya adalah penggunaan tripod. Selain itu, pastikan untuk selalu menandai lokasi berdiri. Trik ini dilakukan agar proses editing video menjadi lebih mudah dan hasil terlihat lebih mulus.

Jika ingin mengikuti jejak Michael membuat video transisi, ia menyarankan agar mulai dari yang paling mudah terlebih dahulu. Selanjutnya, jangan pernah berhenti untuk selalu belajar. Saat sudah cukup mahir, mulai kembangkan konsep video transisi dengan ide-ide baru yang belum pernah dijumpai.

"Pertama, kalau mau bikin konten kayak aku, walaupun simpel tapi masih termasuk sulit. Seperti biasa, aku sudah kasih tahu, pakai tripod. Titik berdiri kasih sandal buat (tanda). Jangan sampai berubah," saran Michael. "Jadi, coba saja dulu yang gampang. Nanti setelah itu, kamu bisa kembangkan, naikkan lagi inspirasinya gimana."

7. Selalu Berpikir Positif dan Tak Terpaku Jumlah Views


Selalu Berpikir Positif dan Tak Terpaku Jumlah <i>Views</i>
TikTok/michael.simangunsong

Sebagai seorang konten kreator, Michael pasti pernah mengalami penurunan jumlah views. Meski demikian, ia tidak pernah ambil pusing. Baginya, selama ia sudah melakukan yang terbaik dan diapresiasi, itu sudah cukup membuat bahagia.

“Kalau aku sih sebenarnya enggak apa-apa videoku drop, tapi aku dapat satu kalimat, sampai netizen bisa berbicara, 'kok views-nya drop sih padahal videonya bagus', itu sudah pencapaian,” beber Michael. “Enggak peduli video ratusan ribu atau puluhan ribu, yang penting sudah ada kata-kata ini dari netizen. Pembuktian bahwa ternyata video aku bagus dan memang enggak beruntung saja gitu. Lebih baik kalah dipertanyakan, daripada menang dipertanyakan.”

Michael pun berpesan kepada para konten kreator yang baru memulai agar tidak terlalu terpaku kepada jumlah views, terutama FYP. Pasalnya, hal itu hanya akan membuat semakin tertekan dan tidak nyaman saat membuat konten.

"Kalau mau bikin konten, jangan pernah memikirkan FYP. Kalau mikir FYP, kalian bakalan gila dan capek sendiri. Yang penting kalian pikirkan itu, konten itu harus berkualitas," pesan Michael. "Kalau sampai di titik ketika bikin konten enggak ada yang nonton, tapi orang memuji, itu akan lebih enak. Nah, lebih baik kita dapatkan hal-hal yang kecil tapi positif."

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel