7 Pesona Objek Wisata di Donggala-Palu, Sebagian Hancur Karena Gempa dan Tsunami
Instagram/adil_prasetyo
Travel

Donggala-Palu memiliki objek wisata terutama pantai yang sangat indah, namun kini hancur karena gempa dan tsunami. Intip pesona wisata tersebut sebelum luluh lantak.

WowKeren - Palu merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Donggala di sebelah barat dan utara. Dua daerah ini baru saja mengalami bencana alam yang cukup dahsyat yakni gempa berkekuatan 7,4 di Donggala dan 5,9 di Palu. Tsunami juga menerjang beberapa menit setelah gempa besar.

Gempa dan tsunami tersebut menyebabkan ribuan korban tewas. Selain itu, kerusakan rumah-rumah dan fasilitas umum di Dongga-Palu juga tak terhitung nilainya. Bahkan terdapat satu desa yang 'hilang' akibat gempa dan tsunami.


Lokasi wisata yang terkenal di Palu juga ikut hancur berantakan lantaran disapu tsunami. Padahal beberapa diantaranya jadi ikon kota tersebut, lho.

Berikut 7 lokasi wisata di Palu. Simak kondisinya saat ini.

(wk/nris)

1. Masjid Arkam Babu Rahman yang Dikenal Sebagai Masjid Terapung


Masjid Arkam Babu Rahman yang Dikenal Sebagai Masjid Terapung

Masjid Arkam Babu Rahman merupakan salah satu bangunan keagamaan yang terkenal di Palu. Masjid ini dapat terkenal dan menjadi tempat wisata berkat lokasinya yang berada di laut. Dikenal dengan Masjid Terapung, masjid ini dibangun dengan pilar-pilar yang tertancap ke dalam laut.

Masjid Terapung pertama kali diresmikan pada Desember 2011. Nama dari masjid ini sendiri berasal dari almarhum kedua orangtua pendirinya, Muhammad Hasan Bajamal.

Selain karena terapung, Masjid Arkam Babu Rahman juga memiliki keunikan lain. Pada malam hari, kubah masjid yang dapat menampung 150 hingga 200 orang ini dapat memancarkan cahaya warna-warni bergantian.

Namun sayangnya, setelah diterjang tsunami, jembatan yang menghubungkan daratan dan masjid tersebut runtuh. Bangunan masjid juga terendam separuh bagiannya oleh air laut.

2. Pantai Taipa, Favorit Masyarakat Palu


Pantai Taipa, Favorit Masyarakat Palu

Pantai Taipa merupakan salah satu wisata yang terdampak tsunami paling parah. Letaknya berada di bagian utara kota Palu, tepatnya di desa Taipa. Kira-kira kalian membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di wisata tersebut dari kota Palu.

Pantai ini dapat dikatakan menjadi wisata favorit masyakarat Palu dan wisatawan. Fasilitasnya tidak hanya pantai biasa, namun juga ada kolam renang, wahana permainan, kebun binatang mini, gazebo, panggung acara dan lainnya. Bahkan kalian dapat menikmati keindahan biota bawah laut dengan fasilitas diving atau snorkeling.

Setelah gempa dan tsunami menghantam, area tersebut kini hancur berantakan. Banyak fasilitas yang rusak karena terjangan air laut yang cukup besar. Dapat diperkirakan bahwa biota alam di sekitar pantai juga rusak.

3. Jembatan Ponulele yang Megah Kini Roboh Akibat Gempa-Tsunami


Jembatan Ponulele yang Megah Kini Roboh Akibat Gempa-Tsunami

Salah satu ikon kota Palu yang rusak karena bencana alam yang melanda adalah Jembatan Ponulele. Jembatan ini merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia. Pertama kali diresmikan pada Mei 1006 oleh Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat sebagai presiden.

Jembatan Ponulele sering disebut juga dengan Jembatan Kuning karena lengkungannya berwarna kuning. Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Besusu dan Lere itu dimanfaatkan wisatawan untuk berfoto di atas kemegahannya. Selain itu, pada malam hari, Jembatan Kuning dihiasi dengan lampu warna warni yang menarik.

Getaran gempa hantaman tsunami yang dahsyat membuat Jembatan Kuning runtuh seketika. Tentu hal ini sangat disayangkan, karena jembatan tersebut merupakan ikon utama Palu.

4. Pantai Taman Ria Luluh Lantak Akibat Tsunami


Pantai Taman Ria Luluh Lantak Akibat Tsunami

Pantai Taman Ria merupakan objek wisata yang terletak di Kelurahan Lere, Palu Barat. Lokai pantai ini tidak jauh dari Pantai Talise, hanya sekitar 3 km saja. Dari pantai ini kalian dapat melihat indahnya matahari terbit karena posisinya yang menghadap ke timur.

Selain itu, terdapat salah satu restoran besar yang terkenal yakni Restoran Taman Ria. Karena berada di tepi pantai, restoran ini menyajikan hidangan aneka seafood. Namun, masih banyak makanan lainnya, kok. Di pantai ini juga banyak kios-kios pedagang yang menjajakan makanan ringan hingga berat khas Palu.

Kondisinya kini sangat menyedihkan, kios-kios sepanjang pantai hancur tak bersisa karena terseret air laut. Pantai Taman Ria seolah menghilang.

5. Pantai Talise, Lokasi untuk Menyaksikan Matahari Terbenam di Palu


Pantai Talise, Lokasi untuk Menyaksikan Matahari Terbenam di Palu

Pantai Talise merupakan salah satu pantai di Palu dengan pemandangan matahari terbenam paling indah. Tak heran jika pantai ini selalu ramai oleh wisatawan pada sore hari. Talise sendiri berasal dari dari kata Ketapang. Menurut masyarakat setempat, banyak pohon ketapang di pantai itu pada zaman dulu.

Selain panorama matahari terbenam, pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan Gunung Gawalise yang terletak di tepi pantai. Fasilitas di wisata ini juga cukup lengkap. Sebut saja banana boat, jet ski dan spot diving serta snorkeling akan menemani wisata kalian.

Keindahan Pantai Talise kini hilang akibat gempa dan tsunami. Hal yang tersisa dari pantai ini hanya puting-puing bangunan yang runtuh.

6. Nikmati Indahnya Berkemah di Danau Tambing


Nikmati Indahnya Berkemah di Danau Tambing

Tak hanya wisata laut, Palu juga memiliki danau yang sangat indah. Danau Tambing masih berada dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Lokasi sangat indah dengan pemandangan hutan tropis yang kaya akan flora dan fauna. Kalian akan mendengar kicauan burung khas Sulawesi yang merdu.

Daerah ini sering dijadikan tempat berkemah oleh para traveler. Selain itu, fasilitasnya juga cukup lengkap, kok. Ada tempat memancing, toilet, musholah dan persewaan alat kemah. Lokasi ini juga jadi tempat foto-foto yang asik.

7. Pusat Laut Donggala, Sumur Raksasa Alami


Pusat Laut Donggala, Sumur Raksasa Alami

Salah satu wisata yang terkenal banget di Donggala adalah Pusat Laut Donggala. Masyarakat setempat menyebutnya Pusentasi yang berasal dari bahasa Kaili atau suku asli Sulawesi Tengah, "Pusen" yang artinya Pusat dan "Tasi" berarti Laut.

Keindahan sumur raksasa ini pasti membuat siapa pun yang mengunjunginya kagum. Air yang berwarna biru sangat jernih sehingga kalian dapat melihat apa yang ada di dalamnya. Konon, air yang mengisi berasal dari laut Donggala. Lantaran diduga ada terowongan bawah tanah penghubung tempat tersebut dengan laut lepas.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru