Viral Formulir Pasien dengan 5 Pilihan Jenis Kelamin, Begini Klarifikasi Dinkes Yogyakarta
Facebook
SerbaSerbi

Sebuah formulir pendaftaran di salah satu puskesmas Yogyakarta ramai menjadi perbincangan karena menyertakan lima pilihan jenis kelamin yakni laki-laki, perempuan, intersexed, transgendered, dan transexed.

WowKeren - Baru-baru ini warganet dikejutkan dengan sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menampilkan formulir pendaftaran pasien baru Puskesmas Umbulharjo Yogyakarta. Bagaimana tidak, dalam formulir tersebut terdapat lima pilihan jenis kelamin yang ditulis.

Foto mengenai formulir tersebut diunggah oleh salah satu pengguna Facebook, YWP pada Kamis (8/8). Adapun lima jenis kelamin yang tertulis adalah laki-laki, perempuan, intersexed, transgendered, dan transexed.

Dilansir dari Kompas, saat datang ke puskesmas, YWP diminta untuk mengisi formulir pasien baru. YWP memfoto formulir tersebut lantaran dirinya baru memakai BPJS setelah 10 tahun lebih membayar BPJS.

"Hari Selasa lalu saya periksa," kata YWP dilansir dari Kompas, Sabtu (10/8). "Saya belum pernah pakai BPJS, lalu periksa ke puskesmas."


Setelah beberapa hari, ia baru sadar jika dalam formulir tersebut tertulis lima pilihan jenis kelamin. Ia pun mengunggah foto formulir tersebut ke medsos dan mempertanyakannya. "Saya menulis, saya kira jenis kelamin itu ada dua, tapi ternyata sekarang ada lima. Ya hanya ingin tahu yang tiga itu apa? Itu sih, tidak ada niatan lain," jelas YWP.

Terkait hal ini, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta ikut angkat bicara. Kepala Dinkes Kota Yogyakarta Fita Yulia membenarkan jika formulir tersebut merupakan milik dari salah satu puskesmas di Yogyakarta. Namun, formulir tersebut sebenarnya ditujukan untuk keperluan internal.

"Format formulir untuk pasien baru hanya berisi dua pilihan jenis kelamin, laki-laki dan perempuan," kata Fita masih dilansir dari Kompas. "Sementara formulir yang beredar dengan lima jenis kelamin hanya untuk keperluan internal puskesmas."

Adapun penyediaan lima jenis kelamin dalam formulir tersebut bukanlah tanpa alasan. "Ada hal-hal atau info itu yang kami butuhkan untuk kepentingan jajaran kesehatan. Di kesehatan juga ada hal-hal yang tidak boleh di-ekspose. Kami, tenaga kesehatan, pun tidak boleh mengeluarkan karena rahasia pasien," jelas Fita.

Untuk ke depannya, Dinkes Yogyakarta akan lebih berhati-hati. "Ini sesuatu yang positif bagi kami untuk mengoreksi diri dan lebih berhati-hati lagi," pungkas Fita.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait