WHO Sebut Varian COVID-19 Delta Asal India Sudah Menyebar di 80 Negara
AFP
Dunia

WHO mengungkapkan kekhawatiran jika infeksi menyebar dengan sangat cepat yang mana pada skenario yang lebih buruk, hal ini dapat membebani sistem kesehatan masyarakat.

WowKeren - Varian COVID-19 Delta yang pertama kali terdeteksi di India disebut-sebut memiliki tingkat penularan infeksi yang lebih tinggi. Tampaknya, ini bukanlah isapan jempol belaka.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jika varian tersebut saat ini bahkan sudah menyebar di 80 negara di dunia. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, mengatakan jika sejumlah varian yang dianggap mengkhawatirkan telah menunjukkan peningkatan penularan. Yang mana artinya, varian tersebut memiliki peluang untuk bermutasi.

"Itu berarti ia memiliki mutasi yang memungkinkan," ujarnya pada Rabu (17/6). "Misalnya, virus menempel pada sel dan menginfeksi sel lebih mudah pada orang tersebut."

Jika virus ini dapat dengan mudah menyebar itu artinya akan ada lebih banyak orang yang bisa terinfeksi dalam waktu singkat. "Jika dapat menyebar lebih mudah maka lebih banyak orang dapat terinfeksi dengan cepat," imbuhnya.


Lebih jauh, ia mengungkapkan kekhawatiran lainnya jika infeksi menyebar dengan sangat cepat. Tentu saja, yang akan sangat terdampak adalah kondisi keterisian di rumah sakit. Yang mana pada skenario yang lebih buruk, hal ini dapat membebani sistem kesehatan masyarakat.

"Jika suatu sistem kewalahan, dan banyak sistem sudah kewalahan, itu dapat membebani sistem kesehatan," katanya lagi. "Dan membuat tempat tidur terisi dengan sangat cepat."

Dr Ashish Jha, dekan Brown University School of Public Health, mengatakan kepada ABC News "Good Morning America" bahwa varian delta "jauh lebih menular daripada varian apa pun yang telah kita lihat selama pandemi ini."

"Tampaknya juga sedikit lebih mematikan bagi orang yang terinfeksi," katanya. "Dan apa yang kami lihat adalah, ketika vaksin kami tampaknya secara umum bertahan, kami melihat beberapa infeksi terobosan lagi."

Sementara itu di Thailand, varian ini bahkan diperkirakan akan menjadi yang dominan selama dua hingga tiga bulan ke depan. Hal tersebut merujuk pada tingkat penularan yang lebih cepat.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait