Get Healthy : Influencer Satu Ini Bongkar Manfaat Jumprope yang Naik Daun Sejak Pandemi
Instagram/luthfigo
Health

Mohamad Syahril Lutfi sukses mambuat jumprope menjadi salah satu tren olahraga populer di Indonesia. Lantas, apa saja manfaat jumprope? Ini dia ulasan Lutfi selengkapnya!

WowKeren - Meski sudah ada sejak lama, jumprope atau lebih dikenal dengan nama lompat tali (skipping) baru-baru ini memuncaki tren olahraga baru yang ada di Indonesia. Digagas oleh Mohamad Syahril Lutfi mulai tahun 2019, jumprope menjadi kian populer sejak pandemi COVID-19. Beragam trik permainan tali yang indah dan penuh teknik menjadikan jumprope pilihan terbaik olahraga di masa pandemi.

Ketertarikan Lutfi pada jumprope dimulai saat dirinya aktif melakukan olahraga muaythai atau boxing. Saat itu, ia wajib melakukan jumprope sebagai pemanasan. Lama-kelamaan, Lutfi tertarik mempelajari secara mendalam tentang jumprope karena dirasa cukup baru dan unik.



Photo-INFO

TikTok/luthfigo



Bersama dengan rekannya, Lutfi mulai mempelajari jumprope dari video tutorial yang ditonton di YouTube. Bahkan, tak jarang ia juga meminta bimbingan dari rekannya untuk memahami satu trik jumprope. Sampai akhirnya, ia berinisiatif untuk mengunggah progres latihan jumprope di media sosial.

Saat awal mengunggah konten, Lutfi mendapat banyak cibiran dari orang-orang terdekat. Pasalnya, saat itu jumprope masih dianggap sebagai permainan. Namun berkat kegigihannya, kini jumprope berhasil menjadi tren baru di dunia olahraga. Tren olahraga baru ini pun sukses menjaring komunitas aktif yang tersebar sampai 18 kota besar/lokasi di seluruh Indonesia.

Tidak hanya masyarakat biasa, berbagai macam tokoh masyarakat hingga selebritis Tanah Air seperti Ustaz Yusuf Mansur sampai Tya Ariestya juga mulai mempelajari jumprope. Lutfi berhasil membuktikan bahwa jumprope tidak hanya sekedar permainan, tapi juga olahraga yang memiliki banyak manfaat.

Kepada WowKeren untuk rubrik Get Healthy, Lutfi mengungkapkan bahwa ia ingin lebih banyak lagi orang yang mengenal olahraga jumprope. Karena itulah, influencer satu ini secara eksklusif membagikan beberapa manfaat jumprope. Ingin tahu apa saja? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

(wk/yoan)

1. Efektif Membakar Lemak


Efektif Membakar Lemak
TikTok/luthfigo

Lutfi mengungkapkan bahwa saat melakukan jumprope, seluruh tubuh akan bersinergi membentuk gerakan-gerakan aktif. Hal ini yang membuat jumprope lebih banyak membakar kalori atau lemak dibandingkan dengan jenis kardio lainnya seperti berlari atau bersepeda. Pembakaran lemak yang lebih banyak tentu saja akan membantu menurunkan berat badan.

"(Jumprope) itu kardio yang paling tinggi dibanding kardio lainnya untuk pembakaran kalori. Lebih tinggi daripada semua jenis kardio. Kardio lebih tinggi mengakibatkan pembakaran kalori lebih banyak," jelas Lutfi. "Pembakaran kalori lebih banyak justru membuat orang akan membakar lemak lebih banyak. Jadi, teman-teman yang obesitas cukup terbantu dengan ini."

Bagi kalian yang berat badannya sudah masuk kategori obesitas, ada baiknya untuk melakukan latihan yang fokus untuk menguatkan kaki sebelum melakukan jumprope. Penguatan kaki ini dilakukan agar tubuh lebih siap dan tidak cedera saat melakukan gerakan jumprope.

"Ketakutannya paling kalau orang yang agak overweight. Jadi, sebelum mulai jumprope, siapkan dulu tubuh kita, misalnya dengan latihan penguatan kaki, pemanasan yang tepat, baru mulai jumprope," lanjut Lutfi. "Kalau mau sendinya aman saat jumprope, caranya bagaimana? Tentu dengan gerakan yang proper dan benar."

2. Membuat Tulang Lebih Kuat


Membuat Tulang Lebih Kuat
TikTok/luthfigo

Saat dalam keadaan melompat, tulang dan otot akan menahan beban pada tubuh. Repetisi gerakan melompat akan membuat tulang-tulang kaki semakin terlatih kekuatannya.

"Ketika kita lompat, memberikan stretching di tulang-tulang di kaki. Nah, stretching ke tulang kaki ini akan ter-recovery ketika kita istirahat. Jadi, pemadatan tulang lebih banyak," tutur Lutfi. "Semakin kita latih, semakin kuat tulang kaki kita. Kan kata Ade Rai, tips hidup lebih lama dan sehat, kuatkan kaki. Karena kaki itu paling penting."

Saat melakukan gerakan melompat, Lutfi menyarankan untuk tidak terlalu tinggi. Sebab, melompat terlalu tinggi membuat seorang pemula menjadi lebih cepat merasa lelah kemudian enggan melanjutkan olahraga.

"Harusnya lompat lima sentimeter saja cukup, ini lompatnya sampai 15 sentimeter. Akhirnya cepat capek dan malas," ujar Lutfi. "Padahal, caranya yang salah. Karena tidak tahu gerakannya harus bagaimana, jadinya asal."

3. Meningkatkan Stamina dan Kebugaran


Meningkatkan Stamina dan Kebugaran
TikTok/luthfigo

Manfaat lain yang bisa didapatkan seseorang saat rutin melakukan jumprope adalah meningkatnya stamina dan kebugaran tubuh. Seperti yang dialami oleh Lutfi. Performanya saat melakukan olahraga lain seperti sepak bola dan bodyweight exercise menjadi lebih baik setelah rutin melakukan jumprope.

"Saya mulai menekuni jumprope untuk meningkatkan stamina dan fisik saya sendiri. Saya main bola, saya butuh postur yang bagus ketika main jumprope, ya sudah saya bangun dengan bodyweight seperti pull up, push up, squat, dan lunges," ungkap Lutfi. "Dua olahraga tadi membantu saya untuk main bola lebih nyaman dan aman."

Olahraga lain yang bisa dilakukan untuk menunjang jumprope adalah latihan yang melibatkan resisten beban. Menurut Lutfi, dengan melakukan latihan beban, otot-otot tubuh akan dibangun. Gabungan kedua olahraga ini akan membuat tubuh lebih bugar dan pembentukan badan jadi lebih maksimal.

"Saya lebih menyarankan latihan beban dan bodyweight untuk menopang jumprope," saran Lutfi. "Dengan latihan beban, menyebabkan pembakaran kalori lebih maksimal dan pembentukan badan lebih optimal. Jadi, ototnya dibangun lemaknya dibakar."

4. Mampu Mengoreksi Tinggi Badan


Mampu Mengoreksi Tinggi Badan
TikTok/luthfigo

Gerakan melompat biasanya identik dengan manfaat menambah tinggi badan. Namun, hal ini tentu saja tidak benar. Menurut Lutfi, faktor utama yang mempengaruhi penambahan tinggi badan adalah keturunan, usia, dan asupan. Apabila seseorang sudah lewat masa pertumbuhan, pada dasarnya tidak ada jenis olahraga apapun yang mampu menaikkan tinggi badan.

"Pada kenyataannya sebenarnya tidak ada olahraga spesifik tertentu yang bisa meningkatkan tinggi badan seketika," terang Lutfi. "Itu tergantung ke orangnya lagi. Pertama, keturunan. Kedua, usia. Kalau masih dalam usia pertumbuhan, bisa distimulus terus. Ketiga, asupan. Kalau makannya asal, kurang vitamin D, itu susah juga."

Bagi kalian yang usianya sudah lewat masa pertumbuhan, jangan khawatir. Meski tidak bisa menambah tinggi badan, melakukan jumprope dengan gerakan yang benar disertai bodyweight exercise akan membantu memperbaiki postur tubuh. Dengan postur tubuh yang lebih bagus, tinggi badan seseorang akan terkoreksi setidaknya 1-2 sentimeter.

"Misal usianya sudah 30, berharap tinggi badannya naik. Mau olahraga apapun enggak bisa meninggikan badan," lanjut Lutfi. "Tapi, kalau gerakan jumprope-nya rapi, ditambah dengan push up dan pull up, badan kita akan jadi lebih tegap. Kalau badan lebih tegap, otomatis tinggi badan terkoreksi 1-2 sentimeter."

5. Memperbaiki Sistem Koordinasi Tubuh


Memperbaiki Sistem Koordinasi Tubuh
TikTok/luthfigo

Menurut Lutfi, seluruh anggota tubuh akan bergerak secara simultan saat melakukan gerakan jumprope. Pergerakan yang simultan ini dapat melatih dan memperbaiki sistem koordinasi tubuh. Dengan kondisi koordinasi tubuh yang bagus, maka seseorang juga dapat meningkatkan ketajaman pikiran.

"Paling penting itu koordinasi. Nah, dengan jumprope itu kanan, kiri, atas, dan bawah serta tangan, kaki, dan pundak itu semua bergerak dengan simultan dan rapi mekanismenya," papar Lutfi. "Jadi, itu bisa memperbaiki koordinasi tubuh. Tentu, kesehatan jantung juga lebih terjaga."

Tidak hanya meningkatkan ketajaman pikiran, Lutfi menyebutkan bahwa gerakan-gerakan jumprope juga dapat menstimulasi pelepasan hormon endorfin. Pelepasan hormon endorfin ini akan memicu seseorang untuk merasa lebih ceria dan bahagia. Hal inilah yang membuat jumprope menjadi olahraga yang menyenangkan.

6. Persiapan Sebelum Memulai Jumprope


Persiapan Sebelum Memulai <i>Jumprope</i>
TikTok/luthfigo

Selain menyenangkan, Lutfi juga mengungkapkan bahwa jumprope adalah olahraga yang tidak berbahaya. Hal ini bisa terjadi jika pemula benar-benar memperhatikan persiapan sebelum memulai jumprope. Menurut Lutfi, melakukan penguatan kaki dengan latihan squat, lunges, dan wall sit adalah hal yang harus dilakukan sebelum memulai jumprope.

Selanjutnya, pemula harus mencari dan memilih tali yang aman dan berkualitas. Pemilihan tali yang asal-asalan bisa memicu risiko cedera jika tidak sengaja mengenai anggota badan. Selain itu, pemilihan tali yang aman tentu saja akan menunjang gerakan jumprope menjadi lebih maksimal.

Setelah persiapan sudah matang dilakukan, jangan lupa untuk melakukan pemanasan. Setelah itu, lanjutkan dengan melakukan gerakan jumprope dari yang paling sederhana. Sebagai rekomendasi, Lutfi menyarankan untuk melihat beberapa unggahannya di akun TikTok, @luthfigo. Di dalam kontennya, ia kerap kali memberikan edukasi mengenai gerakan-gerakan jumprope.

"Jangan cari gerakan yang susah, tapi yang kita suka dulu. Kan ada gerakan yang terbang-terbang. Jangan kesitu dulu, yang simpel dulu saja. Nanti lama-lama, baru main trik-trik yang agak hard," jelas Lutfi. "Biar enggak salah langkah. Kalau teman-teman berkenan, bisa scroll di TikTok atau Instagram saya. Saya spill semua langkah mulai dari nol jumprope."

7. Lakukan Jumprope Sewajarnya dan Jangan Berlebihan


Lakukan <i>Jumprope</i> Sewajarnya dan Jangan Berlebihan
TikTok/luthfigo

Saat ini, jumprope menjadi salah satu olahraga yang cukup benefit dalam membangun social media awareness. Pasalnya, beragam trik jumprope menjadi sangat keren apabila diabadikan dalam bentuk video. Tak pelak, banyak pemula yang merasa ketagihan mempelajari trik sampai lupa istirahat. Meski demikian, Lutfi selalu mengingatkan agar tidak lupa memberi jeda istirahat agar tubuh tidak cedera karena kelelahan.

"Buat pemula yang baru mulai jumprope, biasanya kalau sudah addict yang suka dia lupa adalah istirahat. Tetap harus istirahat 1-2 hari. Jangan dipaksa terus, nanti cedera," pesan Lutfi. "Namanya kelebihan penggunaan kan pasti mengakibatkan cedera. Jangan dibilang gara-gara jumprope cedera, enggak, bukan. Kitanya sebagai subjek yang salah melakukan."

Tak hanya menjadikan sebagai tren baru dalam dunia olahraga, ke depannya Lutfi berharap bisa menjadikan jumprope sebagai sebuah industri yang lestari. Dengan banyaknya manfaat yang didapat, apakah kalian tertarik mencoba olahraga jumprope?

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel