Kata Singapura Soal Akun Medsos Lembaga dan Pejabatnya Dipenuhi Spam Dari Pendukung UAS
Unsplash/Austin Distel
Dunia

Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi (MCI) Singapura telah mengkonfirmasi adanya spam di akun media sosial para pejabatanya oleh pendukung Ustaz Abdul Somad.

WowKeren - Ustaz Abdul Somad alias UAS belakangan ramai diperbincangkan karena ditolak masuk ke Singapura. Komentar warganet Indonesia pendukung UAS pun dilaporkan telah membanjiri akun pejabat dan lembaga pemerintah Singapura.

Media asing seperti Malay Mail melaporkan bahwa juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi (MCI) Singapura telah mengkonfirmasi spam di akun media sosial para pejabatanya oleh pendukung UAS. Sang jubir menambahkan bahwa ada juga, "seruan untuk serangan siber terhadap akun media sosial Pemerintah Singapura di grup obrolan publik Indonesia".

Beberapa pejabat yang akun media sosialnya dilaporkan terkena spam oleh warganet Indonesia di antaranya adalah Presiden Halimah Yacob, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Menteri Senior Teo Chee Hean dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan. Akun Twitter Pemerintah dan Kementerian Hukum, serta akun Instagram Kementerian Luar Negeri, Badan Pariwisata Singapura, dan Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan juga dilaporkan menjadi sasaran.

"Selain itu, situs web dua perusahaan manajemen acara telah dirusak. Sejak saat itu, situs web telah dipulihkan dan SingCert (Singapore Computer Emergency Response Team) akan menghubungi perusahaan untuk memberikan bantuan kami," ujar sang jubir pada Selasa (17/5) malam.


MCI menyarankan organisasi untuk mengambil langkah-langkah aktif untuk memperkuat "postur" keamanan siber mereka dan memperkuat pertahanan online mereka untuk melindungi diri mereka dari kemungkinan serangan siber seperti perusakan web dan penolakan layanan terdistribusi (DDoS).

"Organisasi Singapura yang terpengaruh oleh serangan siber atau memiliki bukti adanya kompromi mencurigakan dari jaringan mereka harus melapor ke SingCert," tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (MHA) Singapura menyatakan bahwa UAS ditolak masuk karena dia "dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura".

Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon menilai sikap Singapura bisa membuat orang-orang memandang negara tersebut memiliki sikap Islamofobia. Ia juga mempertanyakan hak Singapura dalam "menghakimi" UAS. Fadli Zon menegaskan bahwa UAS selama ini tidak terlibat kasus hukum di Indonesia.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru