Imposter syndrome adalah salah satu kondisi psikologis ketika seseorang meragukan dirinya sendiri dan merasa tak sehebat orang lain. Sindrom ini dibagi ke dalam lima jenis seperti berikut ini.
- Jul 6, 2022
WowKeren - Tipe imposter syndrome yang pertama adalah the perfectionist atau si perfeksionis. Perilaku ini selalu sejalan dengan sindrom penipu karena para perfeksionis selalu menetapkan target yang terlalu tinggi, sehingga mereka jadi sangat khawatir dan meragukan dirinya sendiri saat gagal meraih target tersebut.
Karena kecenderungannya untuk mendapatkan hasil sempurna, si perfeksionis akan menjadi orang yang suka mengontrol. Jika mereka ingin suatu pekerjaan dilakukan dengan benar, mereka merasa harus melakukannya sendiri karena tak mempercayai orang lain.
Pengidap imposter syndrome jenis ini juga jarang merasa puas dengan kesuksesan yang diraihnya sebab mereka yakin bisa mendapat hasil yang lebih baik. Namun tentu saja hal itu tidak sehat karena kita perlu merayakan suatu pencapaian demi menemukan kepuasan, menghindari kelelahan serta meningkatkan kepercayaan diri.
Oleh sebab itu, belajarlah untuk mengakui kesalahan dan memandangnya sebagai bagian alami dari sebuah proses. Ingat, tidak ada hal yang bisa 100 persen sempurna, sehingga kamu tak harus jadi perfeksionis dan menderita sendiri.
(wk/eval)