Get Healthy : Penting Buat Diet! Mentor Diet Ini Warning Tanda-Tanda dan Cara Perbaiki Metabolisme
Dokumentasi Velda
Health

Proses penurunan berat badan umumnya sangat erat kaitannya dengan metabolisme. Karena itulah, Velda Masli mengajak para pejuang diet mengenali tanda-tanda metabolisme menurun serta cara memperbaikinya. Bagaimana?

WowKeren - Tak banyak orang tahu jika proses penurunan berat badan atau diet sangat erat kaitannya dengan metabolisme. Hal ini disebabkan karena metabolisme sendiri merupakan proses pengolahan zat-zat gizi dari makanan menjadi energi. Makin cepat proses metabolisme, maka semakin cepat pula pengolahan penyerapan makanan di dalam tubuh. Seperti yang sering disampaikan oleh Velda Lestari Masli. Wanita yang kini aktif sebagai mentor diet ini bahkan menyatakan bahwa metabolisme tubuh yang bagus dapat mempercepat proses penurunan berat badan.

Sebelumnya, pengalaman diet wanita yang lebih dikenal dengan nama Velda Masli ini bermula saat pola makannya berubah hingga membuat berat badan menginjak angka 65 kilogram. Meski banyak yang menilai tak terlalu gemuk, namun komposisi lemak pada tubuhnya terbilang tinggi. Akibatnya, beragam masalah kesehatan perlahan mulai menyerang. Sejak saat itulah, wanita yang kini berusia 32 tahun ini mulai mempelajari tentang ilmu diet.



Photo-INFO

Instagram/veldamasli



Perjalanan diet Velda dimulai dengan melakukan pola makan ketat di awal. Saat itu, ia benar-benar menghindari makanan yang dulu amat disukainya. Setelah satu minggu berlalu, ia memilih menyerah sebelum akhirnya menemukan pola makan lain yang bisa membuat lebih konsisten. Hasilnya, berat badan Velda pun sukses stabil di angka 54 kilogram dengan komposisi lemak yang lebih seimbang.

Dalam perjalanannya menemukan diet yang sehat, Velda pun menyadari bahwa metabolisme tubuh sangat berperan penting dalam proses penurunan berat badan. Karena itulah, para pejuang diet hendaknya mulai memperhatikan beberapa tanda dan indikasi turunnya metabolisme agar tak menghambat proses penurunan berat badan.

Kepada WowKeren untuk rubrik Get Healthy, Velda memberikan warning khusus kepada para pejuang diet untuk mengenali tanda-tanda pada tubuh jika metabolisme mulai menurun. Tak hanya itu saja, ia juga secara eksklusif membagikan tips bagaimana cara memperbaikinya. Seperti apa? Simak ulasan lengkap Velda berikut ini!

(wk/yoan)

1. Apa Itu Metabolisme?


Apa Itu Metabolisme?
pexels/mali maeder

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tanda-tanda, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu metabolisme. Sederhananya, Velda mengungkapkan bahwa metabolisme tubuh merupakan "mesin" yang ada di tubuh kita. Seperti halnya mesin pada mobil, tubuh memerlukan bahan bakar dan perawatan yang bagus agar bisa menjalankan tugas dengan maksimal.

Dalam proses tersebut, tubuh memerlukan "bahan bakar" berupa asupan nutrisi makanan yang seimbang. Asupan nutrisi inilah yang akan berperan penting dalam proses pencernaan, pernafasan, hingga pembakaran kalori. Jika asupan makanan yang masuk tidak memenuhi kebutuhan nutrisi, tentu saja proses-proses krusial pada tubuh, termasuk penurunan berat badan tidak akan berjalan dengan maksimal.

"Banyak orang saat diet, bahan bakar yang dimasukkan keliru. Akhirnya, dietnya salah dan metabolismenya enggak bagus. Hasilnya, sudah diet dan enggak makan nasi tapi hasilnya enggak signifikan," terang Velda. "Makanya, kalau memang mau diet fokusnya harus memperbaiki metabolisme tubuh. Begitu metabolisme diperbaiki, semakin bagus metabolisme kita. Selanjutnya, penurunan berat badan kita juga akan semakin cepat."

2. Penyebab Umum Metabolisme Menurun


 Penyebab Umum Metabolisme Menurun
pexels/Olya Kobruseva

Saat menjalankan diet, metabolisme yang bagus juga disebut dapat membantu proses penurunan berat badan. Meski demikian, tak jarang metabolisme justru menurun saat proses diet sedang berlangsung. Hal ini biasanya diakibatkan karena seseorang terlalu berlebihan mengurangi porsi makannya. Akibatnya, tubuh jadi kehilangan bahan bakar dan metabolisme jadi melambat.

"Sebenarnya penyebab metabolisme menurun itu kurang lebih 80% dari makanan. Pertama, makan yang terlalu sedikit. Banyak orang yang menerapkan defisit kalori dengan makan terlalu sedikit atau makan dikurangi berlebihan. Akibatnya, badan jadi enggak dapat asupan, dan akhirnya jadi low power," jelas Velda. "Ibaratnya, untuk si 'mobil' bisa jalan, butuh 10 liter bensin. Tapi, kita cuma isi 8 liter bensin."

Tak hanya porsi makan yang kurang, Velda juga mengungkap bahwa kesalahan pemilihan makanan juga dapat membuat metabolisme menurun. "Selain itu, pemilihan makanan juga berpengaruh karena ada beberapa makanan yang kalorinya sama, tapi nutrisinya berbeda. Misalnya, snack kemasan dengan Fitbar, kalorinya sama-sama 100. Tapi di perbandingan nutrisinya, Fitbar mengandung serat dan protein, sedangkan snack kandungan karbohidrat dan sodiumnya tinggi," sambung Velda. "Ibarat mobil tadi, kalau misalnya enggak dikasih yang terbaik, jadi larinya enggak kencang."

3. Mudah Lelah sebagai Indikasi Awal Turunnya Metabolisme


Mudah Lelah sebagai Indikasi Awal Turunnya Metabolisme
Instagram/veldamasli

Salah satu indikasi awal yang menjadi penanda bahwa metabolisme sudah berangsur menurun adalah badan yang mudah lelah. Hal ini dipengaruhi karena tubuh tidak punya cukup nutrisi untuk diolah jadi tenaga. Akibatnya, tubuh menjadi tak berstamina. Meski demikian, beberapa orang justru salah langkah dengan menambah asupan gula pada makanan. Padahal, hal tersebut tidak benar.

"Karena nutrisi enggak dicukupi, badan jadi mudah lelah. Terus, dibuat mikir juga lemot dan susah fokus. Sebenarnya, ada tanda-tanda yang masuk ke gejala kesehatan. Setelah gampang lelah, pasti jadi mudah pusing dan merasa seperti kekurangan gula. Padahal, itu ya terjadi karena metabolisme tubuh sudah semakin melambat," ujar Velda.

Selain mudah lelah, tanda lain yang paling gampang ditemukan sebagai penanda metabolisme turun adalah kondisi pencernaan. Pada seseorang yang metabolismenya menurun, BAB menjadi jarang karena pencernaan yang tidak lancar. Tak hanya itu saja, seseorang juga berpotensi mengalami kesulitan atau gangguan tidur seperti insomnia.

4. Kondisi Fisik Penanda Metabolisme Menurun


Kondisi Fisik Penanda Metabolisme Menurun
pexels/RODNAE Productions

Saat proses penurunan berat badan, Velda menyebut bahwa seseorang membutuhkan waktu sekitar 20-30 hari untuk melihat dampak dietnya pada metabolisme tubuh. Jika dalam waktu tersebut tidak ada tanda-tanda kerontokan rambut, maka proses diet tidak mengganggu metabolisme tubuh. Sebaliknya, jika dalam proses diet terjadi kerontokan rambut cukup parah, diperlukan adanya evaluasi menyeluruh terhadap pola makan dietnya.

"Saya pernah diet yang keliru cuma satu minggu. Jadi dalam waktu satu minggu itu masih belum signifikan terlihat (perubahan pada metabolisme tubuh). Umumnya, metabolisme melambat atau tidak setelah diet bisa dilihat 20-30 hari kalau konsisten," terang Velda. "Untuk melihat dietnya sudah benar atau tidak, lihat rambut. Kalau rambutnya enggak rontok, tandanya dietnya sehat karena nutrisinya terpenuhi. Dan itu salah satu tanda metabolisme membaik."

Selain kerontokan rambut, kondisi fisik lain yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui metabolisme tubuh menurun atau tidak adalah stamina olahraga. Pada seseorang yang metabolismenya bagus, stamina olahraganya akan membara meskipun ia tengah menjalankan program diet.

5. Efek Samping Metabolisme Menurun


Efek Samping Metabolisme Menurun
pexels/SHVETS production

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, proses metabolisme sangat erat kaitannya dengan penurunan berat badan. Saat metabolisme perlahan menurun, proses pembakaran kalori dari cadangan lemak pun bisa berpotensi ikut terhambat. Jika hal ini terjadi, proses penurunan berat badan pun jadi melambat. Akibatnya, berat badan seseorang jadi tak kunjung turun meskipun sudah menjalankan diet.

"Ibaratnya, kalau handphone sudah low battery, dia memang masih bisa nyala tapi sudah enggak bisa dipakai maksimal untuk buka YouTube dan lain-lain. Akhirnya, tubuh jadi susah untuk menurunkan berat badan. Jadi saran aku, buat orang-orang yang memang mau berat badannya ideal, fokusnya harus sehat dulu," saran Velda. "Karena kalau fokusnya sudah sehat, dia pasti sudah menjalankan pola hidup yang benar, metabolisme bagus dan bonusnya pasti turun berat badan."

Tak hanya berat badan susah turun, metabolisme melambat yang dibiarkan untuk waktu yang lama juga berpotensi meningkatkan risiko penyakit tertentu. "Kalau kita lihat sekarang, orang-orang yang didiagnosa diabetes tidak menunggu sampai usia 40-60 tahun. Orang yang usianya 20 tahun juga sudah banyak yang didiagnosa. Itu adalah salah satu akibat lain jika metabolisme melambat diabaikan dan dibiarkan dalam waktu yang lama," beber Velda. "Jadi, aku sering memberikan edukasi di konten aku supaya lebih banyak orang yang sadar dan bisa diajak berubah jadi lebih baik."

6. Langkah Awal Perbaiki Metabolisme Tubuh


Langkah Awal Perbaiki Metabolisme Tubuh
Instagram/veldamasli

Jika kalian sudah mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, jangan tunda lagi untuk segera memperbaiki. Sebagai langkah awal, pahami dulu bahwa sehat adalah segalanya. Selanjutnya, mulai evaluasi pola makan. Pastikan untuk tidak makan sampai dibawah angka BMR (basal metabolic rate). BMR sendiri merupakan jumlah minimal kebutuhan energi yang digunakan untuk proses-proses vital tubuh seperti bernafas hingga mencerna makanan.

"Banyak orang menganggap langsing segalanya sampai harus mengorbankan kesehatan. Jadi, pahami dulu bahwa sehat adalah segalanya. Kedua, pahami bahwa 80% yang memengaruhi metabolisme adalah dari pola makan. Sebetulnya, pola makan yang benar itu adalah makan setiap 3-4 jam untuk membuat kinerja pencernaan jadi jauh lebih bagus," ungkap Velda. "Untuk mendukung metabolisme, harus dihitung TDEE (jumlah kalori maksimal yang dibakar setiap hari). Kemudian, atur makanan untuk tidak lebih dari TDEE dan tidak enggak boleh di bawah kalori BMR."

Tak hanya porsi, seseorang juga wajib mulai memperhitungkan kandungan nutrisi saat memilih makanan. "Untuk sarapan, aku sarankan tidak mengonsumsi terlalu tinggi karbohidrat. Konsumsi lebih banyak protein dan siapkan buah untuk camilan. Di makan siang, penuhi nutrisi seperti karbohidrat, protein dan serat," saran Velda. "Dengan pengaturan ini, tubuh bisa tetap dalam keadaan defisit tapi tetap memenuhi keseimbangan makronutrisinya. Kalau komposisinya tercukupi itu akan mendukung metabolisme supaya lebih bagus. Semakin bagus metabolisme, penurunan berat badan juga akan semakin cepat."

7. Mulai Berolahraga dan Perbanyak Istirahat


Mulai Berolahraga dan Perbanyak Istirahat
Dokumentasi Velda

Langkah lain yang harus dilakukan untuk memperbaiki metabolisme tubuh adalah dengan mulai berolahraga. Untuk pemula, lakukan olahraga ringan setidaknya 20-30 menit secara rutin di setiap harinya. Selanjutnya, pelan-pelan biasakan untuk menyisihkan waktu 6-8 jam untuk tidur dan beristirahat.

"Untuk memperbaiki metabolisme, teman-teman juga harus mulai berolahraga. Untuk pemula, cukup 20-30 menit sehari sebanyak 3-5 kali seminggu. Ketiga, pastikan jam tidurnya cukup paling tidak 6-8 jam. Karena menurut aku, jam tidur itu pengaruh banget sama metabolisme tubuh. Karena saat istirahat, sel-sel di dalam tubuh kita akan meregenerasi lebih cepat sehingga dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh," jelas Velda.

Pada akhirnya, gabungan antara pengaturan pola makan, olahraga, dan waktu istirahat akan menjadi gaya hidup yang wajib diterapkan jika ingin tubuh lebih sehat. Karena itulah, konsep ini juga berlaku untuk semua orang, tak hanya yang sedang diet saja. "Sebenarnya, diet itu dibutuhkan oleh semua orang. Karena dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), diet adalah pengaturan pola makan. Jadi, semua orang butuh mengatur pola makan dan hidupnya," pungkas Velda.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel