Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang pertama kali ditemukan di daerah Jawa Timur itu kini tampaknya semakin menyebar ke daerah Indonesia, termasuk di antaranya Sumatera Utara (Sumut).
Dinas Pertanian Kabupaten Serang menemukan ada 2 ekor sapi yang positif terjangkit PMK. Dintan pun sejauh ini melakukan langkah isolasi dan pengobatan untuk dua ekor sapi tersebut.
Tidak lama lagi, umat Islam di Indonesia akan merayakan Idul Adha. Akan tetapi, menjelang perayaan kurban, tersebar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah Indonesia.
Kementerian Pertanian berencana memproduksi sendiri vaksin untuk PMK. Kementan pun menargetkan vaksin tersebut selesai produksi pada Agustus 2022 mendatang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa total populasi ternak dari 15 provinsi tersebut mencapai 13,8 juta ekor. 3,9 juta di antaranya terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK).
Di Indonesia, wabah PMK telah ditemukan di sejumlah daerah. Sementara itu, Malaysia tampaknya juga mengkhawatirkan hal serupa, khususnya tidak lama lagi akan merayakan Hari Raya Idul Adha atau Qurban.
Dua kecamatan di Surabaya melakukan lockdown lalu lintas ternak usai ditemukan kasus PMK. Pemerintah Surabaya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencegah penyebarluasan PMK jelang Idul Adha.
Kementerian Pertanian melakukan langkah pengendalian wabah PMK dengan mengirimkan berbagai logistik kesehatan ke sejumlah daerah di Tanah Air. Logistik kesehatan juga dikirim ke daerah yang belum terpapar PMK.
Dua kabupaten di Provinsi Aceh telah terkonfirmasi terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku. Kini Kabupaten Aceh Barat yang belum terjangkiti PMK pun memutuskan melarang hewan ternak dari luar daerah masuk.
Guru Besar IPB, Dwi Andreas Santoso, menjelaskan bahwa Indonesia telah bersusah payah untuk keluar dari wabah PMK selama puluhan tahun hingga akhirnya diberi pengakuan status bebas PMK tahun 1990.
Setelah ditemukan di Jateng, wabah PMK hewan yang pertama kali terdeteksi di Jatim itu kini merebak ke Lombok Timur, NTB. Hal ini lantas dikhawatirkan memicu menimbulkan gejolak sosial.
Setelah ditemukan di empat daerah Jawa Timur, kini tampaknya penyakit mulut dan kuku mulai meluas. Hal ini dapat dilihat dari Jawa Tengah yang diduga telah mendeteksi PMK.
Peternak di Sidoarjo berupaya mengobati sendiri hewan ternak mereka yang terserang PMK. Para peternak melakukan penyuntikan ternak dan pembersihan kandang secara rutin.
Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK pada hewan ternak sebelumnya telah dilaporkan menjangkit di empat Kabupaten, Jawa Timur. Kini masing-masing pemda pun melakukan langkah antisipasi.
Mentan melarang 5 bagian hewan ternak yang terjangkit PMK untuk dikonsumsi. Meski begitu, masih ada bagian yang boleh dikonsumsi tapi dengan prosedur tertentu.
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjangkiti berbagai hewan ternak di sejumlah daerah di Indonesia. Lantas, bagaimana cara mebgenali hewan yang terjangkit PMK?
Belakangan masyarakat menyoroti isu penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak. Pemerintah pun saat ini juga tengah mewaspadainya dan menyiapkan antisipasi untuk mencegah penularannya.
Hewan ternak di 4 Kabupaten di Jawa Timur, dilaporkan mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Bahkan belakangan beredar informasi yang menyebut penyakit itu menular ke manusia.