Bangkit Dari Keterpurukan, 6 Tempat Wisata di Indonesia Ini Dibangun dari Sisa Bencana Alam
Travel

Dari bencana alam yang terjadi, Indonesia selalu bangkit dari keterpurukan. Ini dia buktinya.

WowKeren - Indonesia merupakan negara yang indah. Namun, kare na letak geografisnya, negara kita ini termasuk yang rawan akan bencana alam terutama gempa. Mengapa demikian?

Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua samudra besar dunia yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Sementara pada posisi geologis, negara ini berada pada lempeng utama dunia, lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Selain itu, kondisi permukaan wilayah Indonesia yang sangat beragam menyebabkannya rawan akan bencana.

Dari bencana alam yang terjadi, Indonesia selalu bangkit dari keterpurukan. Bahkan banyak lokasi wisata di Indonesia yang berasal dari bekas lokasi bencana, lho. Mau tahu apa saja? Simak di sini.

(wk/nris)

1. Rumah Teletubbies, Rumah Anti Gempa di Yogyakarta


Rumah Teletubbies, Rumah Anti Gempa di Yogyakarta

Masih ingat dengan bencana alam gempa di Yogyakarta pada tahun 2006 silam? Gempa dengan kekuatan 5,9 tersebut meninggalkan luka yang mendalam bagi rakyat Indonesia lantaran menyebabkan ribuan orang meninggal dunia. Gempa tersebut juga menghancurkan ratusan ribu rumah warga serta fasilitas umum.

Puluhan rumah miliki warga di bukit Nglepen merupakan salah satu yang terkena dampak gempa. Lembaga Dome For The World kemudian memberikan bantuan berupa rumah anti-gempa pada penduduk yang kehilangan tempat tinggal. Bentuk rumah tersebut sangat unik karena berbentuk seperti kubah ala rumah khas Suku Eskimo, Iglo. Rumah tersebut hanya memiliki satu pintu dan dua daun jendela serta berwarna putih.

Bentuk rumah yang unik rupanya menarik wisatawan untuk berkunjung. Dengan bantuan dinas pariwisata setempat, rumah-rumah penduduk dibuat lebih menarik dengan warna-warni yang menggemaskan. Lokasi ini kemudian disebut "Rumah Teletubbies" dan dibuka sejak 2008.

Pengunjung tak hanya dapat berfoto di Rumah Teletubbies, masih banyak fasilitas yang ditawarkan. Sebut saja out bond, homestay, trekking, edukasi tentang rumah dome hingga jasa Jeep atau gerobak tradisional yang ditarik dengan sapi. Masuk ke wisata ini kalian hanya perlu membayar Rp 5 ribu per orang.

2. Museum Sisa Hartaku, Hasil Erupsi Gunung Berapi


Museum Sisa Hartaku, Hasil Erupsi Gunung Berapi

Masih berada di Yogyakarta, terdapat sebuah wisata yang bernama Museum Sisa Hartaku. Museum ini merupakan bukti keganasan erupsi Gunung Merapi pada 5 November 2010 silam. Saat itu, gunung tersebut memuntahkan lava pijar yang muncul bersamaan dengan keluarnya awan panas sekitar pukul 12 siang. Kurang lebih 200 orang meninggal dalam kejadian ini.

Sesuai dengan namanya, Museum Sisa Hartaku dibangun dan dikelola masyarakat setempat dengan berisikan sisa dari harta benda warga yang terdampak erupsi Gunung Merapi Saat itu. Tak hanya benda-benda pada museum yang dulunya rumah milik keluarga Riyanto ini juga tersimpan tulang belulang hewan ternak yang hangus terbakar saat itu.

Bangunan Museum Sisa Hartaku ini benar-benar masih "alami". Jadi, keadaannya mengenaskan dengan dinding yang kotor dan beberapa telah hancur. Di beberapa lokasi juga sengaja tidak dibangun atap kembali untuk mengenang hari yang menorehkan luka pada masyarakat Indonesia.

3. Wisata Monumen Lumpur Lapindo di Sidoarjo


Wisata Monumen Lumpur Lapindo di Sidoarjo

Kalian pasti masih mengingat fenomena alam lumpur lapindo yang terjadi sejak 2006 di Kabupaten Sidoarjo. Bencana yang telah menenggelamkan 16 desa di tiga kecamatan ini masih terjadi hingga saat ini meskipun pemerintah terus berusaha menanggulanginya. Akibat bencana ini, banyak keluarga yang kehilangan tempat tinggalnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, warga Sidoarjo rupanya tak mau terus meratapi hal tersebut. Lokasi lumpur yang sebagian mengering kini menjadi lokasi wisata yang menarik perhatian pengunjung. Wisatawan lokal hingga asing banyak yang berkunjung ke Wisata Lumpur Lapindo untuk menyaksikan secara langsung kuasa Tuhan.

Berkunjung ke Wisata Lumpur Lapindo pengunjung akan menyaksikan luasnya hamparan lumpur yang telah mengeras. Karena semua bangunan telah tenggelam, lokasi ini terasa sangat berangin sehingga mengalahkan terik matahari yang bersinar. Pengunjung juga dapat melihat banyak patung manusia yang diletakkan dengan membawa berbagai perabotan rumah tangga, seolah menggambarkan karakter warga yang menjadi korban. Beberapa patung terlihat hanya separuh badan seperti tenggelam dimakan lumpur.

4. Pulau Sarinah yang Timbul Akibat Lumpur Lapindo


Pulau Sarinah yang Timbul Akibat Lumpur Lapindo

Jika kalian berjalan-jalan ke bagian muara kali Porong, Sidoarjo, tepat di akhir pembuangan lumpur, kalian akan melihat sebuah pulau. Rupanya, lumpur yang mengalir bertahun-tahun membentuk sedimentasi dan kini menghasilkan sebuah pulau baru yang disebut dengan nama Pulau Sarinah.

Mulanya, Pulau Sarinah hanya berbentuk lahan yang gersang. Kemudian warga mencoba menamainya dengan pohon bakau dan tumbuhan lain. Tak disangka, ternyata semua tumbuhan tersebut dapat tumbuh dengan subur. Kini Pulau Sarinah sering menjadi objek penelitian mahasiswa dari beberapa Universitas Tanah Air.

Lokasi Pulau Sarinah cukup jauh dari Sidoarjo. Namun, akses menuju pulau tersebut sudah tidak sulit. Kalian hanya perlu menuju Dermaga Tlocor dan naik perahu menuju pulau tersebut. Kurang dari setengah jam, kalian dapat sampai ke Pulau Sarinah dengan perahu hanya dengan waktu kurang dari setengah jam.

5. Boat on the Roof, Sisa Kenangan dari Tsunami Aceh


Boat on the Roof, Sisa Kenangan dari Tsunami Aceh

Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang cukup indah. Namun, keindahan negeri yang disebut Serambi Mekkah tersebut hancur karena tragedi tsunami yang terjadi pada 2004 silam. Saat itu, Aceh diguncang gempa berkekuatan 9,1 skala richter dan membuat gelombang laut tinggi menghantam daerah ini.

Saking dahsyatnya tsunami saat itu, terdapat sebuah kapal nelayan yang hanyut hingga tersangkut di atas atap sebuah rumah warga di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Kapal ini kemudian dijadikan monumen dan salah satu lokasi wisata tsunami oleh Pemerintah Kota Banda Aceh.

Pengunjung dapat menjelajahi bagian rumah yang menyangga kapal. Pada wisata tersebut juga terdapat sebuah plakat yang ditulis dalam tiga bahasa yakni Aceh, Indonesia dan Inggris. Di atas plakat tertulis "Kapal ini dihempas oleh gelombang tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 hingga tersangkut di rumah ini. Kapal ini menjadi bukti penting betapa dahsyatnya musibah tsunami tersebut. Berkat kapal ini 59 orang terselamatkan pada kejadian itu."

6. Kapal PLTD Apung yang Hanyut ke Daratan Karena Tsunami di Aceh


Kapal PLTD Apung yang Hanyut ke Daratan Karena Tsunami di Aceh

Selain kapal nelayan, salah satu bukti sejarah kekuatan tsunami di Aceh adalah Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung. Kapal yang memiliki panjang 63 meter, luas mencapai 1.900 meter dan berbobot hingga 2.600 ton ini terseret gelombang pasang tsunami sehingga bergeser sejauh kurang lebih 5 km ke area daratan.

Kapal PLTD Apung di Aceh ini tentunya menjadi pengingat bahwa betapa dahsyatnya tsunami yang terjadi hingga dapat menghanyutkan kapal seberat itu. Dari 11 orang awal dan beberapa warga yang berada di atas kapal saat tsunami terjadi, hanya satu orang yang berhasil selamat. Kini di sekitarnya dibangun monumen untuk mengingat bencana tersebut. Selain itu, di dalam kapal juga dihiasi dengan foto-foto akibat bencana tersebut.

Selain itu, Aceh juga memiliki wisata pantai yang masih sepi dan asyik, simak di sini ya.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait