Get Healthy : Disebut 'Pelangsing Ampuh', Nutritionist Ini Beberkan Fakta-Fakta Teh Daun Jati Cina!
Dokumentasi Putri
Health

Mengonsumsi produk pelangsing seperti teh daun jati Cina kerap jadi jalan pintas beberapa orang untuk menurunkan berat badan. Sering disebut 'ampuh', Putri Miftakhul Jannah beberkan fakta-fakta teh daun jati Cina. Apa saja?

WowKeren - Sudah jadi rahasia umum jika kunci sukses menurunkan berat badan saat diet adalah konsisten. Meski demikian, masih banyak orang yang mengaku tak sabar dan ingin segera mendambakan hasil yang instan. Hal inilah yang membuat produk-produk dengan klaim "menurunkan berat badan cepat" begitu marak di pasaran.

Maraknya produk-produk diet di pasaran ini pun diakui oleh Putri Miftakhul Jannah. Wanita yang juga berprofesi sebagai nutritionist (ahli gizi) ini pun tak gentar mengedukasi masyarakat tentang fakta-fakta penggunaan produk-produk diet. Salah satunya adalah edukasi tentang fakta teh daun jati Cina yang sebelumnya dipercaya untuk menurunkan berat badan.



Photo-INFO

TikTok/putriemje



Tak hanya teh daun jati Cina, Putri mengungkapkan bahwa masih banyak model produk-produk diet yang diedarkan di pasaran. Bahkan saat masih duduk di bangku SMP, ia pernah melihat produk tersebut dikonsumsi oleh sang ibunda. Berbekal rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia makanan, wanita yang lebih dikenal dengan nama Putri Emje ini pun memutuskan untuk masuk ke jurusan Ilmu Gizi dan berhasil lulus dari Universitas Diponegoro pada tahun 2012 silam.

Berkat kemampuan dan pengalamannya sebagai ahli gizi, Putri pun makin semangat menyebarkan edukasi-edukasi diet di akun TikTok, @putriemje. Wanita yang kini berusia 27 tahun ini kerap kali meluruskan fakta-fakta mengenai produk-produk diet mulai dari yang berbentuk pil hingga teh-teh herbal seperti teh daun jati Cina.

Eksklusif kepada WowKeren untuk rubrik Get Healthy, Putri secara khusus membeberkan fakta-fakta yang harus orang ketahui tentang teh daun jati Cina yang dipercaya mampu menurunkan berat badan. Apa saja? Ini dia penjelasan Putri selengkapnya!

(wk/yoan)

1. Teh Daun Jati Cina Bukan Produk Pelangsing


Teh Daun Jati Cina Bukan Produk Pelangsing
pexels/Maria Tyutina

Putri menegaskan bahwa teh daun jati Cina bukanlah produk pelangsing. Hal ini disebabkan karena kandungan dalam teh daun jati Cina hanya berfungsi untuk mempercepat gerak peristaltik usus. Peristaltik sendiri merupakan gerakan yang berfungsi mendorong makanan sepanjang saluran pencernaan. Akibatnya, makanan akan lebih cepat dicerna dan BAB (buang air besar) jadi lancar.

"Fakta pertama yang orang harus tahu, teh daun jati Cina itu bukan merupakan produk pelangsing. Jadi, itu adalah teh pencahar yang fungsinya untuk mempercepat gerak peristaltik usus atau memperlancar BAB," beber Putri. "Bila kalian tidak ada keluhan konstipasi berat, tidak disarankan minum teh daun jati Cina, apalagi untuk konsumsi sehari-hari."

Pada prinsipnya, tak ada produk diet apapun yang bisa menurunkan berat badan. Pasalnya, konsep utama diet adalah defisit kalori. Penggunaan produk tanpa dibarengi dengan defisit kalori maupun rutin berolahraga tak akan sukses membuahkan penurunan berat badan. Sebaliknya, penurunan berat badan akan sukses didapatkan dengan penerapan defisit kalori dan olahraga secara konsisten tanpa harus konsumsi produk diet.

"Kalau mau menurunkan berat badan, enggak ada obat atau teh herbal apapun. Produk yang diklaim menurunkan berat badan itu tidak ada bukti ilmiahnya. Kalau mau menurunkan berat badan, defisit kalori dan olahraga, itu yang sudah terbukti secara ilmiah," sambung Putri. "Mekanisme obat tersebut enggak ada manfaatnya untuk menurunkan berat badan. Dilihat dari cara kerjanya, mereka rata-rata hanya membuang cairan tubuh, diare, atau menahan nafsu makan yang memperburuk relationship dengan makanan, efeknya negatif. Jadi, sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi."

2. Efek Penurunan BB Disebabkan Karena Hilang Cairan


Efek Penurunan BB Disebabkan Karena Hilang Cairan
TikTok/putriemje

Setelah mengonsumsi teh daun jati Cina, banyak orang bersaksi bahwa secara ajaib angka timbangannya langsung turun dengan instan. Hasil angka timbangan yang turun seketika ini pun cenderung membuat mereka merasa ketagihan. Akibatnya, beberapa orang memutuskan mengonsumsi teh daun jati Cina dengan rutin agar berat badannya selalu turun.

"Yang saya tahu, teh tersebut tidak ada zat adiktif yang bikin kita mau lagi, lagi dan lagi. Rasa ketergantungan itu timbul ketika merasa berhasil menurunkan berat badan. Setelah minum, timbang, benar bahwa angka timbangannya turun. Tapi, enggak tahu kalau yang turun itu cairan tubuhnya. Makanya, 'baiklah, aku minum lagi,'" ujar Putri.

Meski terbukti berhasil menurunkan angka timbangan, tak banyak yang tahu jika hal tersebut bukan disebabkan karena terbakarnya lemak. Putri mengungkapkan bahwa penurunan berat badan setelah konsumsi teh daun jati Cina ternyata diakibatkan karena hilangnya sebagian besar cairan yang ada di dalam tubuh.

"Produk seperti teh diet sebenarnya enggak menurunkan berat badan karena sifatnya laksatif dan diuretik. Laksatif itu pencahar, diuretik itu mempercepat kerja ginjal. Jadi, dia akan membuang banyak cairan, efeknya BAB dan BAK (buang air kecil) terus," ungkap Putri. "Kalau ada testimoni bilang turun berat badan karena teh daun jati Cina, mungkin angka timbangannya turun karena kehilangan cairan tubuh, bukan lemak tubuhnya yang berkurang."

3. Boleh Dikonsumsi Pada Kondisi Medis Tertentu


Boleh Dikonsumsi Pada Kondisi Medis Tertentu
pexels/ Sora Shimazaki

Menurut Putri, penggunaan obat-obat pencahar seperti teh daun jati Cina memang bukan hal yang dilarang. Pada kondisi medis tertentu seperti gangguan konstipasi akut, beberapa dokter akan meresepkan salah satu jenis obat pencahar untuk melancarkan BAB. Meski demikian, obat pencahar termasuk teh daun jati Cina ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Sebab, konsumsi yang berlebihan akan membawa efek samping negatif dalam jangka waktu panjang.

"Obat (pencahar) tersebut kalau dikonsumsi jangka panjang akan ada efek samping negatif. Pencahar itu enggak boleh dikonsumsi setiap hari karena hanya boleh diminum sesuai peresepan dokter kalau ada permasalahan konstipasi parah, sampai enggak BAB 3-5 hari. Tapi, belum tentu itu teh daun jati Cina," jelas Putri. "Ada beberapa opsi yang mungkin lebih aman dari segi medis atau farmakologi dan dosisnya lebih terukur. Sedangkan, teh-teh diet yang dipasarkan secara bebas, dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Jadi, itu sangat berbahaya."

Sebelum mengonsumsi obat-obat pencahar, ada baiknya untuk menangani secara alami terlebih dahulu jika ada keluhan. Cara ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi lebih banyak makanan tinggi serat dan simbiotik (gabungan antara prebiotik dan probiotik). Tak lupa juga untuk minum air putih secara teratur. Apabila kondisi tidak membaik, barulah dianjurkan untuk konsumsi pencahar, namun dengan dosis yang tepat.

4. Sebabkan Dehidrasi dan Gangguan Pencernaan


Sebabkan Dehidrasi dan Gangguan Pencernaan
pexels/Julia Avamotive

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teh daun jati Cina pada dasarnya memang tak dilarang untuk dikonsumsi selama ada keluhan konstipasi. Lantas, apa jadinya jika teh daun jati Cina dikonsumsi orang-orang yang tak memiliki keluhan? Putri mengungkapkan bahwa tentu saja akan menyebabkan diare hingga BAB terus-menerus. Akibatnya, seseorang akan kehilangan cairan tubuh hingga berisiko alami dehidrasi.

"Yang terjadi jika teh daun jati Cina dikonsumsi orang yang enggak ada keluhan konstipasi, pasti akan diare dan BAB terus-menerus. Karena ada zat yang memicu gerak peristaltik atau pergerakan usus lebih cepat. Efeknya akan kehilangan cairan tubuh yang berisiko dehidrasi," papar Putri. "Kalau dikonsumsi terus-menerus, akan berisiko adanya gangguan saluran pencernaan di masa mendatang."

Selain dehidrasi, konsumsi teh daun jati Cina tanpa keluhan setiap hari juga dapat meningkatkan risiko gangguan saluran pencernaan. Karena itulah, para pejuang diet hendaknya menghindari penggunaan obat pencahar, termasuk teh daun jati Cina jika tujuannya adalah menurunkan berat badan.

5. Fakta Lain Produk-Produk Pelangsing


Fakta Lain Produk-Produk Pelangsing
TikTok/putriemje

Tak hanya teh daun jati Cina, Putri menyebut bahwa masih banyak jenis produk diet lain yang marak di pasaran mulai dari yang berbentuk pil, jus, lemon water kemasan, hingga suplemen serat. Bahkan, baru-baru ini ada produk krim yang disebut bisa membakar lemak pada bagian yang sudah dioleskan. Meski sudah mendapatkan label BPOM, namun klaim-klaim produk yang berlebihan inilah yang dirasa kurang tepat.

"Selain teh, banyak banget (jenis pelangsing). Ada pil, jus, lemon water, suplemen serat, terus krim yang ditutup plastik kemudian klaimnya bisa mengecilkan dan membakar lemak di bagian tubuh yang sudah dioles. Lemon water itu sebenarnya enggak jelek untuk kesehatan karena mengandung vitamin C. Tapi, klaimnya saja yang salah. Lemon water hanya untuk asupan vitamin saja, bukan membakar lemak," ungkap Putri. "Orang berpikir kalau BPOM berarti manjur. Padahal maksudnya, kalau dikonsumsi tidak berbahaya. Tapi, enggak semua produk BPOM itu klaimnya benar misalnya menurunkan berat badan atau membakar lemak."

Menurut Putri, ada perbedaan kandungan pada masing-masing produk diet. Jika pada teh daun jati Cina kandungan utamanya bersifat diuretik dan pencahar, lain lagi dengan pil diet. Pada pil diet, ada kandungan zat tertentu yang berfungsi untuk menekan nafsu makan.

6. Efek Samping Penggunaan Produk Pelangsing


Efek Samping Penggunaan Produk Pelangsing
TikTok/putriemje

Saat terlalu sering mengonsumsi obat diet, seseorang akan kehilangan nafsu makannya. Alhasil, asupan makanan yang dikonsumsi pun berisiko kurang dari kebutuhan harian. Dalam suatu keadaan, menekan nafsu makan berlebihan juga bisa meningkatkan risiko eating disorder. Padahal, pengendalian nafsu makan juga bisa dilakukan dengan alami tanpa harus mengonsumsi pil-pil diet.

"Ada formulasi diet, biasanya bentuk pil yang sifatnya menahan nafsu makan. Banyak penelitian menyebut bahwa obat yang menahan nafsu makan menimbulkan eating disorder," terang Putri. "Padahal, kita bisa menahan nafsu makan dengan makan lebih, eatless dengan eat more. Misalnya ditambah makanan tinggi protein dan serat biar kenyangnya lebih lama sehingga nafsu makan lebih terkontrol. Itu adalah cara yang sehat untuk mengontrol nafsu makan kita."

Di sisi lain, teh daun jati Cina juga tak kalah berbahaya jika dikonsumsi dengan dosis yang tidak tepat. Tak hanya risiko dehidrasi dan gangguan pencernaan seperti iritasi lambung, efek diuretik yang terkandung di dalamnya juga dapat berefek pada kesehatan ginjal.

7. Mulai Perbaiki Mindset Dengan Pelajari Konsep Diet


Mulai Perbaiki <i>Mindset</i> Dengan Pelajari Konsep Diet
TikTok/putriemje

Bagi kalian yang sudah terlanjur mengonsumsi produk-produk diet, segera pertimbangkan untuk berhenti saat ini juga. Pasalnya, penurunan berat badan yang sehat bisa dilakukan dengan mudah hanya memperbaiki pola makan jadi gizi seimbang. Selanjutnya, hasil akan jadi lebih maksimal jika dibarengi dengan rutin olahraga, minum, dan tidur yang yang cukup.

Di sisi lain, Putri menyebut bahwa banyaknya orang yang percaya pada produk-produk yang diklaim bisa menurunkan berat badan disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang konsep diet. Karena itulah, agar tidak terjebak pada langkah yang salah, mulai luruskan mindset dengan belajar konsep diet yang benar. Hal ini bisa dilakukan dengan mendaftar member gym atau menginvestasikan rupiah untuk membeli buku-buku panduan diet sehat.

"Kurangnya pengetahuan tentang ilmu gizi dan diet yang benar, menurut aku itu penyebab orang masih percaya dan tertarik membeli obat diet. Jadi, lebih bijak dalam memilah informasi yang didapatkan dari media sosial. Kedua, jangan tutup kuping dengan informasi yang berguna. Jadi, mengubah mindset itu dengan belajar konsep diet yang benar. Jangan buang uang untuk efek yang enggak ada, dampaknya negatif. Kalian bisa mengalihkan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Bisa daftar member gym atau beli buku diet yang sesuai dengan ilmu gizi," pungkas Putri.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel