HITSfluencer : Sugik Ratno, Konten Kreator yang Sukses Kuak Rahasia Algoritma YouTube
Dokumentasi Sugik
Selebriti

Derasnya arus dunia kreator membuat algoritma YouTube jadi kian dinamis. Meski demikian, Sugik Ratno mampu menaklukkannya. Lewat konten, ia justru beberkan trik-trik rahasia YouTube. Seperti apa kisah selengkapnya?

WowKeren - Sebagai salah satu platform yang menyajikan video-video menarik, YouTube masih menjadi salah satu alternatif favorit penonton. Sayangnya, makin derasnya arus dunia konten kreator membuat algoritma YouTube jadi kian dinamis. Akibatnya, banyak konten kreator YouTube yang terpaksa tumbang hingga pindah dan mencoba peruntungan pada platform sejenis lainnya. Meski demikian, hal ini tidak berlaku bagi Sugi Ratno. Pemilik channel YouTube, Jalan Sugik, ini justru membeberkan berbagai trik untuk menaklukkan algoritma YouTube.

Memulai channel sejak tahun 2018 silam, pria yang lebih dikenal dengan nama Sugik Ratno kini sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 710 ribu subscribers. Ditambah, ia juga sudah berhasil mendapatkan total lebih dari 38 juta kali penayangan. Seolah tak pelit ilmu, pria yang saat ini berdomisili di Bengkulu ini tak bosan berbagi tutorial yang berguna bagi para pemula YouTube untuk mengembangkan channel.


Salah satu tutorial YouTube Sugik yang menghimpun cukup banyak viewers adalah saat dirinya membongkar trik upload video agar banjir penonton. Video bertajuk "Cara Upload Video Ke YouTube Biar Banyak Yang Nonton Dan Dapat Uang TERBARU 2022" ini pun sudah berhasil menyita perhatian lebih dari 1,1 juta penonton.

Alih-alih menggunakan peralatan mahal, Sugik menguak bahwa channel YouTube juga bisa sukses hanya bermodalkan handphone saja. Beragam trik-trik rahasia ini ia tuangkan dalam video bertajuk "Cara Menjadi YouTuber Pemula Dari 0 Besar Sampai Dapat Uang, Modal Hp Kentang". Konten yang diunggah pada 21 Agustus 2021 ini pun sudah berhasil menyita perhatian sampai lebih dari 1,4 juta penayangan.

Kepada WowKeren untuk rubrik HITSfluencer, Sugik secara khusus membeberkan jatuh bangun perjalanannya hingga sukses menjadi seorang YouTuber. Seperti apa kisahnya? Simak penuturan lengkap Sugik berikut ini!

(wk/yoan)

1. Dari Hobi Nonton Sampai Jadi YouTuber


Dari Hobi Nonton Sampai Jadi YouTuber
YouTube/Jalan Sugik

Sebelum memulai kiprahnya sebagai konten kreator, Sugik mengaku sempat membuka usaha pencucian dan steam motor hingga rental musik dan playstation. Saat itu, ia mengaku hanya gemar menonton video di YouTube namun tak ada sama sekali basic menjadi konten kreator. Bermodalkan hobi, ia akhirnya tertarik untuk memulai channel YouTube-nya sendiri dan menutup bisnisnya demi fokus menjadi konten kreator.

"Jadi awalnya saya hobi nonton YouTube. Karena keseringan nonton, akhirnya terpikir untuk bikin channel YouTube sendiri. Saya sama sekali tidak ada basic di konten kreator, dulu pekerjaan saya adalah sebagai pencuci motor," kenang Sugik. "Dan akhirnya saya memulai channel YouTube dan setelah berkembang, saya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan dan fokus untuk menjadi konten kreator."

Tak ada basic konten kreator membuat Sugik meminta bantuan sang teman untuk membimbingnya membuat email serta channel YouTube. Tak hanya itu saja, ia juga memercayakan nama hingga logo channel pada sang teman. Satu bulan setelah channel pertamanya dibuat, Sugik baru memberanikan diri untuk mulai mengunggah video-video.

"Awal saya buat channel itu tahun 2018 tepatnya 27 Februari. Terus saya upload video satu bulan (setelah bikin channel)," sambung Sugik. "Jujur, waktu itu bikin email-pun tidak tahu. Akhirnya, saya minta tolong ke teman buat bikin channel YouTube beserta nama, profil dan logonya. Sampai saat ini tidak saya ganti. Awalnya ingin ganti (nama channel Jalan Sugik), tapi takutnya nanti hilang branding-nya."

2. Makin Berkembang Setelah Bongkar Trik YouTube


Makin Berkembang Setelah Bongkar Trik YouTube
YouTube/Jalan Sugik

Sugik mengungkapkan bahwa saking bersemangatnya di awal, semua video yang ada di galeri ponsel langsung diunggahnya. Bahkan, ada suatu waktu dimana ia harus mengaku sakit dan tak masuk kerja padahal tengah mengedit video untuk konten. Meski demikian, video unggahannya tak kunjung mendapatkan penonton. Ia lantas mulai mempelajari secara otodidak algoritma YouTube. Hingga suatu ketika, salah satu kontennya berhasil meledak dan channel-nya makin ramai.

"Waktu baru bikin channel, saya membagikan video-video yang ada di galeri handphone seperti saya main gitar dan jalan-jalan. Semuanya saya upload dan tidak ada hasil. Mungkin karena campur-campur dan saya juga belum tahu cara bikin judul dan thumbnail yang bagus," ujar Sugik. "Akhirnya saya cari informasi bagaimana cara agar lebih mudah dibaca algoritma. Kemudian, saya upload konten tutorial membeli paket kuota sama data 10 YouTuber yang subscribers-nya paling banyak. Kalau enggak salah, dari itu konten saya meledak dan mulai ramai."

Tak puas, Sugik lantas terus mencari informasi demi mengembangkan channel YouTube-nya. Sampai suatu hari, ia tergerak untuk berbagi ilmu-ilmu seputar formula konten untuk YouTube yang didapatkannya. Sejak saat itulah, ia mulai membagikan konten mengenai trik-trik YouTube untuk para YouTuber pemula. Hasilnya, channel Jalan Sugik makin ramai dan berkembang.

"Terus saya cari-cari informasi lagi untuk mengembangkan channel YouTube, karena butuh. Sekitar setengah tahun, baru ketemu sela gimana biar videonya ramai. Akhirnya saya (terinspirasi) untuk membuat konten-konten yang membagikan informasi yang saya tahu tentang formula-formula YouTube," beber Sugik. "Rugi sih tidak, saya murni ingin berbagi. Karena saya ingin para YouTuber pemula itu langsung tahu langkah yang benar dan harus dipelajari apa biar cepat berkembang."

3. Lahirkan Konten Epic Hanya dari Ponsel


Lahirkan Konten <i>Epic</i> Hanya dari Ponsel
YouTube/Jalan Sugik

Alih-alih menggunakan kamera, Sugik mengungkapkan bahwa seluruh kontennya diproduksi hanya menggunakan ponsel. Tak hanya pengambilan gambar, proses editing pun ia lakukan dengan menggunakan aplikasi di ponsel. Dari pengalamannya, ia ingin menyampaikan pada para YouTuber pemula bahwa hasil yang luar biasa juga bisa didapatkan lewat hal-hal yang sederhana.

"Awal YouTube itu orang pikir saya ada studio dan pakai laptop. Padahal, awal mula saya tidak ada peralatan. Saya hanya menggunakan handphone yang RAM-nya cuma 800 mb karena tidak mengerti dan tidak punya laptop. Saya fokus editing video pakai aplikasi Kinemaster di android. Mengisi suara dan upload semuanya dari handphone. Jadi memang saya melakukan semuanya pakai handphone. Memang sudah jadi motto saya, YouTuber handphone," ujar Sugik menjelaskan.

Menggunakan ponsel sebagai ujung tombak pembuatan konten membuat Sugik kerap mengalami kendala mulai dari file yang rusak hingga ponsel yang tiba-tiba restart. Meski demikian, hal ini tidak menjadi penghalang bagi Sugik untuk bisa sukses monetisasi channel YouTube-nya.

"Channel saya baru bisa monetisasi di awal 2019, satu tahun setelah dibuat. Sebenarnya di pertengahan 2018 sudah memenuhi syarat, tapi waktu saya daftarkan, ditolak," jelas Sugik. "Channel YouTube itu bisa dimonetisasi setelah memiliki 1000 subscribers dan yang pasti videonya tidak melanggar pedoman YouTube. Walaupun sudah dimonetisasi, tapi jika melakukan kesalahan, bisa dibatalkan. Kalau sudah begitu, kita bisa mengajukan (monetisasi) lagi setelah satu bulan."

4. Sukses Kelola Lebih Dari Satu Channel YouTube


Sukses Kelola Lebih Dari Satu <i>Channel</i> YouTube
YouTube/Jalan Sugik

Sugik mengakui bahwa konten-kontennya di channel Jalan Sugik sangat terbatas. Hal ini disebabkan karena setiap channel memiliki segmentasi konten tersendiri. Untuk menyiasati hal tersebut, biasanya Sugik akan mengunggah konten dengan tema yang berbeda di channel YouTube lainnya. Hingga kini, sudah ada beberapa channel YouTube yang dikelolanya seperti SetiaTube. Meski demikian, Sugik mengaku sekarang hanya fokus pada satu channel saja.

Di sisi lain, segmentasi konten ini mampu "menyelamatkan" channel-channel YouTube Sugik ditengah gempuran selebritis yang beralih menjadi YouTuber. Hal ini disebabkan karena muatan konten para selebritis mayoritas adalah hiburan, sedangkan dirinya adalah tutorial dan edukasi.

"Banyaknya YouTube artis mungkin berdampak. Tapi mungkin ke channel tertentu yang kontennya hiburan. Tapi untuk channel saya sendiri, tidak terlalu berpengaruh karena konten saya kan punya segmentasi sendiri, edukasi untuk orang-orang yang ingin mulai nge-YouTube," ungkap Sugik. "Kalau algoritma YouTube (secara keseluruhan), menurut saya dari tahun ke tahun terus berubah. Algoritma YouTube juga tidak ada rumus pastinya. Jadi, kita hanya menebak berdasarkan pengalaman."

5. Tantangan Adaptasi dengan Algoritma YouTube


Tantangan Adaptasi dengan Algoritma YouTube
YouTube/Jalan Sugik

Sebagai YouTuber yang sudah lama menggeluti dunia konten, Sugik mengaku benar-benar merasakan perbedaan algoritma YouTube setiap tahun. Menurut pengalamannya, jika sebelumnya algoritma YouTube akan menyebarkan video berdasarkan jumlah likes dan subscribers, kini hanya akan mengacu pada lama para penonton melihat video (retensi penonton).

Untuk menyiasati hal ini, Sugik mengungkapkan bahwa ia sampai harus menyusun kembali muatan kontennya. Hal ini dilakukan dengan cara membuat video yang lebih pendek dengan isi yang langsung to the point. Selain itu, ia juga menambah perhatian pada pemilihan thumbnail video konten-kontennya.

"Kalau (algoritma YouTube) saat ini lebih mengacu ke retensi penonton. Contohnya, video lima menit yang ditonton dua setengah menit lebih baik daripada yang satu jam tapi ditonton 10 menit. Beda dengan awal YouTube. Dulu video panjang, banyak likes dan subscribers yang direkomendasikan," beber Sugik. "Kesulitan (menyesuaikan algoritma) sih enggak. Tapi lebih ke harus adaptasi lagi. Saya sudah banyak melakukan perubahan di channel saya. Dari video panjang, saat ini saya fokus ke video yang lebih singkat supaya retensinya tinggi. Jadi, fokus ke thumbnail dan isi video."

6. Tips Sukses Jadi YouTuber Buat Pemula


Tips Sukses Jadi YouTuber Buat Pemula
YouTube/Jalan Sugik

Bagi kalian yang ingin tahu apa tips sukses menjadi YouTuber, Sugik berbagi rahasianya. Menurutnya, para YouTuber pemula harus menyiapkan ide yang unik dan berbeda sebelum mengeksekusi menjadi sebuah konten. Bersamaan dengan itu, ia juga menyarankan para YouTuber pemula agar terlebih dahulu mempelajari ketentuan dan pedoman komunitas YouTube.

"Untuk mulai YouTube kita harus menyiapkan ide konten dulu. Selanjutnya, pelajari pedoman komunitas agar tahu apa saja yang dilarang dan diizinkan supaya tidak membuat kesalahan. Setelah itu, barulah membuat konten video," saran Sugik. "Agar channel bisa berkembang, kita harus bisa tampil beda. Boleh mencontoh tapi kita harus bisa mengemas lagi dengan cara yang berbeda."

Setelah berhasil melewati tahap tersebut, langkah selanjutnya adalah mempelajari teknik memasang metadata video seperti thumbnail, judul, deskripsi, hingga kategori. Menurut Sugik, memaksimalkan metadata video dapat membantu konten jadi lebih mudah mendapatkan penonton dengan segmentasi yang tepat. Hasilnya, para penonton akan betah berlama-lama melihat konten-konten kita.

"Kita harus optimal dalam memasang metadata video. Dari thumbnail, judul, deskripsi, dan kategori. Karena semua punya peran yang sangat berpengaruh untuk jangkauan kita ke penonton. Jangan sampai memasang judul yang tidak sesuai dengan isi video," lanjut Sugik. "YouTube itu enggak instan, banyak perjalanan yang akan kita lalui. Jadi, intinya harus tetap belajar, semangat dan konsisten. Jangan berhenti upload intinya. Karena ketika kita berenti upload, berarti kita gagal."

7. Keinginan Mulia Bimbing Komunitas YouTube di Daerah


Keinginan Mulia Bimbing Komunitas YouTube di Daerah
YouTube/Jalan Sugik

Sugik menyebut bahwa tak banyak orang yang tahu jika dirinya adalah seorang YouTuber. Meski demikian, hal tersebut tak menyurutkan niat mulianya untuk terus berbagi ilmu pada orang-orang di sekitar. Hingga kini, sudah ada beberapa rekan yang dibimbingnya hingga sukses mengikuti langkah sebagai seorang YouTuber.

"Saya tahu awal mula YouTube itu pasti para pemula belum memiliki peralatan YouTube. Itulah kenapa saya lebih senang bikin konten pakai handphone. Saya ingin lebih dekat dengan YouTuber pemula," jelas Sugik. "Mungkin kedepannya ada rencana ingin buat komunitas YouTube di daerah saya agar lebih banyak orang lagi yang terpengaruh. Selain itu, saya ingin membantu membimbing mereka untuk bisa terjun juga ke dunia YouTube. Goal saya disitu, mempengaruhi orang."

Untuk mengukuhkan keberhasilannya di YouTube, Sugik mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat ia akan segera lebih aktif di YouTube Short. Tak hanya itu saja, ia juga berencana dalam waktu dekat bisa membangun media sosial lain seperti TikTok dan Instagram. Ia berharap, dengan makin meluasnya jaringan media sosial dapat membuatnya lebih dekat dengan para penonton.

"Dalam waktu dekat, saya ingin bangun media sosial yang lain, TikTok dan Instagram. Ada juga rencana buat channel khusus YouTube Short karena algoritmanya beda (dengan video panjang). Terus saya juga berencana upgrade kualitas video juga. Mungkin nanti ingin lebih sering menampilkan wajah biar lebih dekat lagi dengan penonton," tutup Sugik.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel