Kenali Penyebab Stroke Hemoragik, Penyakit yang Diderita Suami Dewi Lestari Sebelum Meninggal
Instagram/rezagunawan
Health

Dalam artikel kali ini, WowKeren akan menunjukkan beberapa penyebab stroke hemoragik, penyakit yang sempat diderita suami Dewi Lestari sebelum meninggal dunia. Berikut informasi lengkapnya.

WowKeren - Reza Gunawan yang merupakan suami dari Dewi Lestari alias Dee Lestari tutup usia pada Selasa (6/9) kemarin. Reza meninggal dunia usai mengalami stroke perdarahan atau stroke hemoragik.

Dewi Lestari sendiri sempat mengungkapkan bahwa Reza dirawat selama kurang lebih satu bulan karena penyakit tersebut. "Satu bulan satu minggu lamanya. Reza telah dirawat di rumah sakit akibat stroke perdarahan dan kini akan melanjutkan pemulihannya di rumah. Ini akan menjadi perjalanan pemulihan yang panjang," tulis Dewi Lestari di Instagram, 2 September lalu.

Setelah Reza Gunawan berpulang, penyakit stroke hemoragik yang dideritanya turut menjadi perhatian luas. Banyak yang bertanya-tanya tentang penyebab, gejala hingga cara pencegahan penyakit tersebut.


Berdasarkan penelusuran WowKeren, stroke hemoragik adalah kondisi ketika seseorang pengalami pendarahan di dalam atau di sekitar otak. Kondisi ini menyebabkan suplai darah ke otak terputus dan membunuh sel-sel otak.

Kerusakan sel-sel otak dapat mempengaruhi cara kerja tubuh dan menyebabkan gejala neurologis yang mengancam jiwa. Ini adalah jenis stroke yang kurang umum, dan para peneliti memperkirakan sekitar 13 persen kasus stroke merupakan stroke hemoragik.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami stroke hemoragik. Seperti munculnya pembuluh darah abnormal di otak, tekanan darah tinggi hingga terjadinya penumpukan lemak di arteri. Untuk rincian lengkapnya, sebaiknya simak dalam artikel WowKeren berikut ini:

(wk/eval)

1. Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol


Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol
Pixabay/stevepb

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan salah satu penyebab utama terjadinya stroke hemoragik. Dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di dalam otak dan menyebabkan penyumbatan.

Area kerusakan yang awalnya kecil berkembang lebih besar dan mengurangi aliran darah ke sel-sel otak. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan berpikir dan perubahan suasana hati seseorang, serta berkaitan dengan penurunan kognitif dan demensia.

2. Cedera Kepala Berat


Cedera Kepala Berat
Pexels/Karolina Grabowska

Seseorang yang pernah mengalami cedera kepala berat juga sangat mungkin terkena stroke hemoragik. Hal ini dikarenakan kondisi tersebut dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di dalam otak.

Oleh sebab itu, sebaiknya segera periksakan diri jika mengalami cedera di bagian kepala. Penanganan dan diagnosis sedini mungkin diperlukan untuk menghindari kemungkinan terburuk.

3. Pembuluh Darah Tidak Normal


Pembuluh Darah Tidak Normal
Pixabay/Vector8DIY

Kelainan pada pembuluh darah juga dapat memicu terjadinya stroke hemoragik. Hal ini dikenal dengan malformasi vaskular yang mencakup pembuluh darah kusut atau pembuluh darah yang membesar. Ada dua jenis malformasi vaskular yakni malformasi arteriovenosa (AVM) dan malformasi kavernosa atau kavernoma.

Dalam AVM, pembuluh darah yang membawa darah dari dan ke otak tumbuh bersama-sama, bukan menghubungkan ke jaringan penuh pembuluh darah yang lebih kecil di otak. AVM juga dapat mengurangi aliran darah dan menekan jaringan otak yang ada di sekitarnya. Pada akhirnya, darah mengalir dengan tekanan tinggi ke seluruh pembuluh darah yang lemah dan terkadang menyebabkan pendarahan.

Sedangkan malformasi kavernosa atau kavernoma adalah sekelompok pembuluh darah yang membesar yang terdiri dari serangkaian "gelembung". Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, namun dinding pembuluh darah bisa menjadi lemah dan berisiko menyebabkan pendarahan.

4. Aneurisma Otak


Aneurisma Otak
Pexels/Anna Shvets

Faktor lain yang dapat menyebabkan stroke hemoragik adalah aneurisma otak. Ini adalah kondisi ketika tonjolan berbentuk balon terbentuk di pembuluh darah otak. Tonjolan ini sekilas mirip dengan buah beri yang tergantung di batang otak.

Jika tak disadari dan ditangani, aneurisma otak dapat bocor atau pecah dan menyebabkan pendarahan ke otak atau stroke hemoragik. Jenis stroke hemoragik yang disebabkan oleh aneurisma otak juga disebut dengan subarachnoid. Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa sehingga harus segera ditangani.

5. Efek Samping Penggunaan Obat Antikoagulan


Efek Samping Penggunaan Obat Antikoagulan
Pexels/Dids

Penggunaan obat antikoagulan atau pengencer darah juga dapat menyebabkan terjadinya stroke hemoragik. Obat ini biasanya diberikan pada pasien yang mengalami penggumpalan darah karena berbagai faktor seperti operasi penggantian lutut atau panggul, operasi penggantian katup jantung hingga yang memiliki penyakit bawaan seperti sindrom antifosfolipid atau thrombofilia.

Obat antikoagulan dapat menyebabkan seseorang mengalami pendarahan yang lebih banyak sehingga meningkatkan risiko terjadinya stroke hemoragik. Oleh sebab itu, obat ini tak boleh diberikan pada seseorang yang menderita stroke hemoragik, aneurisma otak hingga mereka yang baru saja mengalami trauma atau perdarahan.

6. Tumor Otak


Tumor Otak
Pexels/Tima Miroshnichenko

Faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang menderita stroke hemoragik adalah tumor otak. Pasalnya, tumor otak ditandai dengan pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam atau di sekitar otak.

Pertumbuhan sel-sel tersebut sangat tidak wajar dan tak terkendali, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke hemoragik. Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang stroke hemoragik jika Anda mengidap tumor otak.

7. Kelainan Darah


Kelainan Darah
Pexels/Karolina Grabowska

Seseorang yang memiliki kelainan darah seperti menderita penyakit anemia sel sabit dan hemofilia juga berpotensi mengalami stroke hemoragik. Setiap kelainan darah akan berdampak pada fungsi bagian darah yang mencakup sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan plasma darah.

Beberapa jenis kelainan darah dapat terjadi dalam waktu yang lama dan tumbuh kembali. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah kondisi itu kambuh dan mencegah terjadinya komplikasi termasuk stroke hemoragik.

Nah itu dia tujuh penyebab stroke hemoragik yang patut kita waspadai. Dalam artikel berikutnya, WowKeren akan menghadirkan beberapa cara untuk mencegah penyakit ini. Stay tune ya.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait