Penipuan karya seni digital kini mulai marak terjadi di pasar NFT. Salah satu artis asal Jepang pun jadi korban saat karya model karakter 3D miliknya dijual tanpa sepengetahuannya.
Masih ingat dengan Ghazali Everyday yang bikin heboh dengan produk NFT-nya? Kini muncul lagi produk NFT yang tak kalah unik berupa tangkapan layar obrolan chat dengan rekan kerja.
Seperti yang diketahui, NFT sendiri belakangan memang tengah menjadi perbincangan hangat publik. Pergeseran dalam dunia seni global pun tengah berlangsung dengan meningkatnya minat pada media digital.
Catatan Blockchain menunjukkan bahwa peretas itu dapat mentransfer banyak NFT dari pengguna yang berbeda ke alamat mereka secara gratis. Adapun sejumlah NFT yang dicuri termasuk contoh dari Bored Ape Yacht Club.
Seorang seniman Amerika yang dikenal dengan nama Robness berhasil meraup uang senilai USD 252 ribu atau setara Rp 3,63 miliar dengan menjual NFT foto tempat sampah.
Setelah digegerkan dengan fenomena harga foto selfie bernilai fantastis yang dijual melalui NFT. Kini muncul uang logam yang biasa digunakan untuk kerokan juga bernilai tinggi.
KPK jadi salah satu pihak yang ikut mengamati perkembangan NFT di Tanah Air. Pasalnya, KPK menilai NFT memiliki potensi untuk digunakan dalam pencucian uang.
Ghazali Everyday viral dan heboh jadi pembahasan usai kesuksesannya menjual foto selfie sebagai produk NFT. Siapa sangka, ide 'iseng' jual NFT foto selfie itu memberinya keuntungan fantastis.
Koleksi IreneDAO ini terdaftar di platform marketplace OpenSea dan terdiri dari 1.107 item. NFT tersebut berupa foto-foto Zhao dengan latar belakang hijau mint dan dilengkapi berbagai frasa slang meme seperti, 'Have Fun Staying Poor'.
Karya seni yang membuat Rothschild digugat Hermès adalah gambar-gambar tas berbulu yang dinamai 'MetaBirkins'. Hermès menuduh Rothschild mencoba mengambil untung dari merek dagangnya.
Menurut Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, ketidakpahaman masyarakat terhadap pentingnya melindungi data diri dan pribadi menjadi isu penting yang harus disikapi bersama-sama oleh semua pihak.
Warga Indonesia tunjukkan antusias tinggi terkait tren NFT hingga menjual foto selfie dengan KTP masing-masing. Fenomena itu pun turut menjadi perhatian serius bagi Kominfo.
Kesuksesan Ghozali membuat banyak orang hendak mengikuti jejaknya. Komunitas NFT di Twitter mengeluhkan adanya beberapa pihak yang menjual NFT foto KTP hingga ayam gepruk di OpenSea.
Nama 'Ghozali Everyday' belakangan terus menjadi buah bibir lantaran berhasil mendapat penghasilan hingga Rp1,5 miliar lantaran berjualan swafoto dalam bentuk NFT.
Harga foto selfie Ghozali Everyday yang dijual sebagai NFT di OpenSea telah melambung menjadi sekitar 0,3 ETH atau sekitar Rp 14 juta per foto karena banyak kolektor yang menawarnya.
Melihat foto-foto Ghozali yang terjual melalui NFT mencapai angka fantastis, Ditjen Pajak pun mengingatkan untuk membayar pajak. Di sisi lain, pakar mengungkap hal apa saja yang bisa dijual di NFT.
Belum lama ini Reza Arap menjual tiga gambarnya di OpenSea. Reza kemudian tak menyangka karena akhirnya tiga gambarnya tersebut langsung laku seharga Rp 69 juta.
Pengaturan tentang token pajak masih belum jelas. Bahkan para pejabat di seluruh pemerintah AS tengah mengarahkan fokus mereka pada industri yang tengah berkembang pesat ini.
Munculnya 'Ghozali Everyday' yang telah berhasil menjual foto-fotonya senilai miliaran rupiah melalui NFT kini memicu publik berbondong-bondong mengikuti jejaknya. Capaian Ghozali ini pun mendapat sorotan dari pejabat negara.
Diketahui, foto-foto selfie yang diambil seorang mahasiswa bernama Ghozali setiap hari sejak tahun 2017 hingga 2021 laku terjual sebagai non-fungible token alias NFT di platform marketplace OpenSea.