Bikin Heboh Hingga Jadi Dirukyah, Ini Penjelasan Ilmiah Soal Pohon 'Nangis' di Jember
SerbaSerbi

Dosen Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember (Unej), Wachyu Subhan, lantas memberikan penjelasan ilmiah soal fenomena pohon 'menangis' ini.

WowKeren - Warga Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur, digegerkan oleh pohon akasia yang disebut dapat mengeluarkan suara perempuan menangis. Kabar pohon "menangis" ini pun viral dan menyebar dengan cepat hingga membuat banyak orang berdatangan.

Sebagian warga mengaitkan fenomena ini dengan hal-hal bersifat mistis. Pemilik pohon, Abdul Aziz, bahkan sempat merukyah pohon tersebut. "Iya, sempat dirukyah kemarin malam," kata Aziz Jumat (17/1).

Dosen Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember (Unej), Wachyu Subhan, lantas memberikan penjelasan ilmiah soal fenomena pohon "menangis" ini. Menurut Wachyu, tumbuhan yang mengeluarkan suara memang merupakan suatu hal wajar.

"Setiap mahluk hidup, termasuk tumbuhan, memiliki metabolisme," tutur Wachyu dilansir detikcom pada Sabtu (18/1). "Secara alami setiap mahluk hidup ini akan berupaya agar metabolisme tetap terjaga."

Wachyu menjelaskan bahwa kala metabolisme terganggu karena ada sesuatu yang berlebihan, maka organisme akan mengeluarkan hal tersebut. Proses itu disebut sebagai sekresi.


"Ketika dia itu kelebihan air, maka ada mekanisme mengeluarkan air itu melalui beberapa organ. Bisa melalui daun atau pori-pori (celah) yang ada di batang. Demikian juga ketika kelebihan gas," jelas Wachyu. "Sekarang ini kan perubahan dari kemarau ke penghujan. Jadi secara alamiah, pasti ada materi-materi yang masuk ke dalam batang. Tekanan yang ada di luar dan dalam batang juga akan mengalami perbedaan. Nah, tumbuhan akan melakukan stabilisasi terhadap tekanan ini."

Menurut Wachyu, proses ini bernama sekresi betabolik. Dan kala tekanannya besar, maka proses sekresi dapat mengeluarkan dengung.

"Besar kecilnya suara dengung yang ditimbulkan, tergantung besar kecilnya pori yang ada di batang pohon," terang Wachyu. "Ketika tekanannya di dalam besar sementara porinya kecil, maka suara yang ditimbulkan juga besar. Inilah mungkin yang diasumsikan seperti orang menangis."

Oleh sebab itu, tutur Wachyu, batang pohon yang mengeluarkan suara merupakan hal lazim. Pasalnya, hal itu memang merupakan proses alamiah.

"Kayak kita aja, kalau tekanan di perut kita besar, maka akan muncul kompensasi harus dikeluarkan dalam bentuk gas. Nah itu juga menimbulkan suara berdesing. Pada manusia bisa dalam bentuk kentut atau yang lain," pungkas Wachyu. "Proses mengeluarkan ini disebut sekresi, yakni mengeluarkan substansi yang ada di dalam tubuh untuk menjaga metabolisme agar tetap seimbang. Itu proses alamiah yang dilakukan mahluk hidup. Sekresi bisa dalam bentuk cairan, bisa dalam bentuk gas. Jika dalam bentuk gas dan tekanannya besar, ini akan menimbulkan gesekan di pori-pori. Gesekan inilah yang bisa menimbulkan bunyi."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait