Terawan membantah kabar yang mengklaim izin praktiknya dicabut. Isu pencabutan izin praktik Terawan mencuat karena IDI adalah organisasi profesi dokter yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan rekomendasi praktik kedokteran.
Dokter Terawan Agus Putranto kini bertekad kuat membesarkan PDSI setelah dipecat dari IDI. Terawan pun turut mengajak para rekan seprofesi untuk bergabung ke organisasi tersebut.
Setelah resmi dipecat dari keanggotaan IDI, eks Menkes Terawan akhirnya bergabung dengan PDSI. Sementara itu, PB IDI memberikan respons soal deklarasi PDSI.
Dokter Terawan Agus Putranto dikabarkan telah resmi bergabung menjadi anggota PDSI setelah dipecat oleh IDI bulan Maret Lalu. Terawan ikut diminta kesediaannya untuk menjadi pengurus PDSI.
Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK) IDI menduga ada tekanan yang diterima para pembimbing Terawan di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar terkait pemberian kelulusan disertasi metode cuci otak tersebut pada tahun 2016.
Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP, Rahmat Handoyo mengungkapkan bahwa seruan pembubaran IDI tersebut datang dari para anggota dewan dan juga sejumlah kalangan masyarakat.
Siti sempat mengkritik IDI dan mempertanyakan mengapa organisasi yang berfungsi sebagai pembina dokter justru memecat Terawan. Padahal, menurut Siti, IDI seharusnya memeluk dokter yang telah berbuat kesalahan.
Belakangan mencuat isutentang munculnya IDI tandingan yang disebut sebagai bentuk perlawanan atas pemberhentian Terawan. Isu ini sempat beredar di media sosial dan mengklaim bahwa sejumlah dokter memilih untuk membentuk IDI tandingan.
Pemecatan secara permanen mantan Menkes sekaligus penggagas Vaksin Nusantara dokter Terawan dari IDI itu kini menuai kontroversi. Banyak pihak yang menyayangkan pemecatan itu, termasuk Menkumham Yasonna.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa masalah tersebut seharusnya dapat diselesaikan melalui rembuk.
Terkait dengan pemecatan mantan Menkes dokter Terawan dari IDI itu sebelumnya telah disampaikan oleh MKEK. Kini IDI pun akhirnya buka suara terkait hal tersebut.
Mantan Staf Khusus Menkes era Terawan, Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edy Prayitno, menjelaskan bahwa sidang khusus MKEK seharusnya berlangsung secara tertutup namun rekaman videonya justru tersebar di media sosial.
Menurut Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Putu Moda Arsana, dokter yang dipecat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan kesulitan mengajukan perpanjangan Surat Izin Praktik (SIP).
IDI harusnya menghadiri rapat bersama DPR terkait kasus pemecatan dokter Terawan dan sejumlah hal lain. Sayangnya IDI mangkir dari undangan rapat tersebut.
Sebelumnya, pihak Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) mengaku masih menunggu sikap resmi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) terkait rekomendasi pemecatan Terawan tersebut.
Menteri Kesehatan bakal ikut turun tangan dalam persoalan pemecatan dokter Terawan oleh IDI. Menkes menyebut pihaknya akan membantu IDI dan Terawan melakukan mediasi.
Keputusan rekomendasi pemberhentian Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI secara permanen tersebut dibacakan dalam Muktamar ke-31 IDI di Kota Banda Aceh, Aceh, pada Jumat (25/3) pekan lalu.
Isu pemecatan mantan Menkes sekaligus penggagas Vaksin Nusantara itu lantas memicu respons publik, termasuk juga dari Terawan. Hal ini disampaikan oleh mantan Tenaga Ahli Terawan di Kemenkes, Andi.
Seperti yang diketahui, mantan Menkes sekaligus penggagas Vaksin Nusantara itu sebelumnya telah dinyatakan diberhentikan secara permanen dari keanggotaan IDI. Hal ini lantas menjadi sorotan publik.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai putusan rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI yang memberhentikan Terawan berbahaya bagi masa depan dunia kedokteran Tanah Air.