Dalam mengusut kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J itu, Kapolri telah membentuk tim khusus. Sedianya, dalam tim khusus ini Polri berniat menggandeng Komnas HAM.
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani menyatakan bahwa ada kasus dugaan kekerasan seksual dan juga kasus penembakan yang terjadi dalam peristiwa tersebut.
Ketua RT di rumah dinas Kadiv Propam yang jadi TKP insiden saling tembak antara Brigadir J dan Bharada E mengaku kesal bahkan tersinggung. Ia merasa tak dianggap karena tak dilapori soal kasus tersebut.
Istri Kadiv Propam Polri kini mengalami trauma dan stres berat usai setelah peristiwa adu tembak antara Brigadir J dan Bharada E. Ia diduga jadi korban pelecehan yang dilakukan Brigadir J.
Adapun pihak yang melaporkan Brigadir J adalah istri Kadiv Propam Polres Irjen Pol Ferdy Sambo. Brigadir J sendiri disebut-sebut melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy hingga berujung pada baku tembak dengan Bharada E.
Atas insiden baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu, Kapolri tak ingin buru-buru dalam mengambil keputusan. Di samping itu, kasus tersebut dinilai ada yang janggal.
Baku tembak yang melibatkan dua anggota polisi yakni Brigadir J dan Bharada E berujung pada meninggalnya salah satu di antaranya. Polri pun membeberkan kronologi kejadian.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, mengatakan bahwa Brigadir J ditembak setelah memasuki kamar istri Kepala Divisi Propam Irjen Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan.
Satu orang tewas dalam peristiwa adu tembak antara 2 orang anggota polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo. Salah satu polisi itu diduga sempat berniat melecehkan istri Irjen Ferdy.