LPSK menyampaikan temuan mengejutkan soal penghuni kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat. Satu penghuni kerangkeng tersebut dilaporkan ada yang meninggal.
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Langkat telah mengundang 30 orang penghuni kerangkeng di rumah Terbit Rencana Perangin Angin tersebut untuk menjalani asesmen, namun hanya 11 orang yang berkenan hadir.
Direktur Ditresnarkoba Polda Sumut menemukan adanya 48 penghuni kerangkeng kala mendatangi rumah Bupati Langkat. Dari 48 orang, hanya 11 orang yang mau hadir mengikuti asesmen BNN Kabupaten Langkat.
Satu per satu fakta mengenai kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat mulai terungkap. Kali ini soal keterlibatan Ketua DRPD Langkat dalam pengelolaan kerangkeng manusia tersebut.
Ratusan warga dilaporkan mendatangi kediaman Cana di Desa Raja Tengah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Rabu (26/1) dan meminta agar kerangkeng tersebut dilegalkan pemerintah.
Istri salah satu penghuni kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat non-aktif, Terbit Rencana Perangin Angin, lantas ikut buka suara atas isu perbudakan yang muncul di tempat itu.
Fakta mengejutkan soal temuan di rumah Bupati Langkat kembali terungkap. Selain beberapa orang dalam kerangkeng, sejumlah hewan dilindungi juga ditemukan di rumah tersebut.
Kasus kerangkeng manusia hingga saat ini masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian untuk diusut secara tuntas. Sementara itu, disebut ada dugaan lain selain eksploitasi.
Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-angin alias Cana, sempat mengaku bahwa tempat itu sengaja dibuat sebagai tempat pembinaan pengguna narkoba. Ia menyatakan pihaknya juga sudah membina sekitar 2-3 ribu orang.
Kesaksian penghuni kerangkeng di rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-angin, mengejutkan. Selain nyaman, penghuni juga merasa dirawat baik.
Sebelum terjaring OTT KPK, Terbit Rencana Perangin-angin sempat berbicara tentang kerangkeng manusia ini lewat akun resmi Pemkab Langkat pada 27 Maret 2021.
Kasus temuan kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat saat ini tengah diusut oleh polisi. Polisi pun mengungkapkan bangunan kerangkeng manusia itu sudah berdiri sejak tahun 2012.
Bupati nonaktif Langkat saat ini tengah menjadi sorotan publik lantaran ditemukan kerangkeng manusia di kediamannya. Di sisi lain, ia juga terjaring OTT KPK bersama sang kakak.
Nadine Chandrawinata tanggapi menohok soal kabar Bupati Langkat memiliki kerangkeng manusia di rumahnya, sosok ini tak kalah muntab bahkan sampai ‘ngegas’.
Bupati Langkat, Kerang Terbit Rencana Perangin Angin, diduga telah melakukan perbudakan modern dan dinilai melanggar hak asasi manusia. Mantan Menteri Kelautan dan Periklanan Susi Pudjiastuti pun sampai angkat bicara.
Temuan kerangkeng manusia yang ditemukan di kediaman Bupati Langkat itu disebut sebagai perbudakan modern. KPK pun bahkan menemukan hal tersebut kala hendak melakukan OTT terhadap Bupati Langkat.
Kerangkeng manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat saat OTT KPK beberapa waktu lalu. Dari temuan itu, Migrant CARE bakal membuat aduan ke Komnas HAM terkait praktik perbudakan modern.