Get Healthy : Jonathan Edward Bagikan Kebiasaan Makan dan Minum yang Wajib Dihindari, Apa Saja?
Dokumentasi Jonathan
Health

Maraknya makanan cepat saji beriringan dengan kebiasaan makan masyarakat yang kurang baik. Lantas, kebiasaan seperti apa yang sebaiknya dihindari? Simak ulasan lengkap Jonathan Edward di sini!

WowKeren - Maraknya berbagai produk makanan cepat saji agaknya beriringan dengan kebiasaan makan masyarakat yang makin praktis. Padahal, kebiasaan makan seperti inilah yang sebenarnya kurang baik. Hal ini yang lantas mendorong Jonathan Edward, Functional Nutrition Advisor bersertifikat Harvard untuk berbagi ilmu-ilmu kesehatan yang simpel agar mudah diterapkan lewat media sosial hingga beragam seminar.

Di sisi lain, bekerja di industri kesehatan nyatanya tak membuat Jonathan lantas hidup sehat sedari awal. Pada tahun 2013, ia pernah mengalami perut buncit akibat pola makannya yang berantakan karena terlalu sibuk. Hingga suatu ketika saat ia menjadi pembicara, seorang peserta seminar menyinggung soal perut buncitnya. Sejak saat itulah, pria yang kini berusia 36 tahun ini mantap memutuskan untuk serius mengaplikasikan pola hidup sehat yang sederhana dan anti ribet-ribet.


Photo-INFO

Instagram/_jonathanedward_



Tak hanya untuk menghilangkan perut buncit, Jonathan menyebut bahwa langkah hidup sehat yang dijalaninya adalah sebuah rencana jangka panjang. Pasalnya, ia ingin punya fisik yang bugar meski sudah berusia lanjut nanti. Seperti diketahui, fisik yang bugar merupakan salah satu upaya mencegah penyakit-penyakit metabolik seperti diabetes hingga hipertensi.

Salah satu upaya hidup sehat yang wajib diterapkan adalah mulai menghindari kebiasaan makan dan minum yang kurang tepat. Dengan mengurangi bahkan menghindari kebiasaan makan dan minum ini, tubuh akan jadi lebih sehat. Sebagai bonus, seseorang yang mengalami obesitas juga bisa lebih dekat dengan berat badan ideal mereka hanya dengan menghindari kebiasaan makan dan minum ini.

Eksklusif hanya kepada WowKeren untuk rubrik Get Healthy, Jonathan secara khusus membongkar beberapa kebiasaan makan dan minum yang sebaiknya dikurangi bahkan dihindari. Apa saja kebiasaan tersebut? Simak penuturan Jonathan selengkapnya berikut ini!

(wk/yoan)

1. Terlalu Banyak Makanan yang Tinggi Karbohidrat dan Lemak


Terlalu Banyak Makanan yang Tinggi Karbohidrat dan Lemak
pexels/Pixabay

Kebiasaan makan pertama yang harus dihindari adalah makan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat dan lemak dalam satu piring makan. Idealnya, satu piring makanan haruslah gabungan karbohidrat, protein, lemak dan didominasi sayur dan buah. Sayangnya, kebiasaan makan orang Indonesia justru kerap kali hanya menggabungkan karbohidrat dengan karbohidrat atau lemak.

"Memang culture (makanan) di Indonesia itu tinggi lemak, karbohidrat dan gula. Misalnya, makan pagi sudah full karbohidrat seperti nasi uduk, bihun dan kentang. Nah, ini kan karbohidrat semua," beber Jonathan. "Terus, kalau mencari lauk itu juga kebanyakan yang minyak-minyak atau lemak-lemak. Contoh makanan yang tinggi lemak ada kue-kue pasar."

Meski tak sepenuhnya dilarang, Jonathan berpesan agar seseorang lebih bijak saat memilih menu makan. "Bukan salah sebenarnya, tapi kebiasaan makan yang tidak bertanggung jawab. Bukan artian enggak boleh. Boleh, tapi jangan jadi menu utama harian kita," tambah Jonathan pada WowKeren. "Kalau misalkan makan siangnya sudah gorengan, coba makan malamnya yang rebusan. Kalau tidak bertanggung jawab, pasti setiap hari gorengan. Ujung-ujungnya bisa menaikkan berat badan."

2. Sering Konsumsi Makan dan Minuman Manis


Sering Konsumsi Makan dan Minuman Manis
pexels/cottonbro studio

Pada WowKeren, Jonathan juga menyebutkan bahwa normalnya kebutuhan gula tambahan seseorang hanyalah 30 gram saja (setara 1-1,5 sendok makan). Jika seseorang mengonsumsi makanan manis yang berlebihan, maka kelebihan gula dalam darah tersebut akan langsung disimpan menjadi cadangan lemak. Akibatnya, seseorang jadi lebih mudah mengalami kenaikan berat badan.

Tak hanya kenaikan berat badan, mengonsumsi makanan atau minuman manis yang berlebihan juga berbahaya untuk kesehatan. Pasalnya, gula memiliki sifat inflamatif yang menghambat regenerasi sel baru. Hal inilah yang membuat luka pada penderita diabetes umumnya jadi susah untuk sembuh. Karena itulah, seseorang dianjurkan untuk mengurangi asupan makanan dan minuman yang terlalu manis.

"Selain itu, makanan tinggi gula itu berbahaya, karena gula sifatnya melarutkan. Makanya kenapa kalau makan tinggi gula jerawatnya enggak akan pernah bisa sembuh. Karena ketika sel baru muncul, larut," jelas Jonathan. "Jadi, gula itu sifatnya inflamatif. Tubuh kita akan cepat menua jika terjadi inflamasi atau peradangan. Makanya diabetes itu sumber dari sumber penyakit. Karena kalau gula darahnya tinggi otak, jantung dan ginjal semua kena."

3. Terlalu Banyak Makan Makanan yang Asin dan Gurih


Terlalu Banyak Makan Makanan yang Asin dan Gurih
pexels/Valeria Boltneva

Sama halnya dengan manis, makanan yang asin dan gurih juga sebaiknya dikontrol agar tak berlebihan saat mengonsumsi. Pasalnya, kebiasaan makan asin dalam jangka waktu bertahun-tahun juga akan menimbulkan meningkatkan risiko terjangkit penyakit.

"Selain itu, asin-asin juga dikurangi. Memang, budaya (makan) kita itu kaya rempah. Jadi kalau enggak gurih, enggak asyik," beber Jonathan. "Misalnya, pagi hari makan nasi uduk yang gurih, siang juga makan asin, terus malamnya juga gurih-gurih dan itu diteruskan selama bertahun-tahun pasti ada sesuatu yang salah."

Meski memiliki efek samping tak separah kelebihan gula, namun tetap saja sifat garam yang mengikat air bisa memicu penyakit tertentu. "Karena garam ini sifatnya mengikat air. Ketika dia mengikat air, darah kita makin kental sehingga tekanan darahnya jadi tinggi, hipertensi," imbuh Jonathan. "Tapi sebenarnya, makanan tinggi garam sebenarnya masih oke. Karena bisa diatasi dengan minum air putih lebih banyak supaya keluar garamnya"

4. Sering Menghangatkan Makanan


Sering Menghangatkan Makanan
pexels/Prince Photos

Untuk menghemat waktu, biasanya orang-orang akan memasak sekaligus dalam porsi yang besar. Jika tak habis pada hari itu, makanan kemudian akan disimpan untuk dihangatkan keesokan harinya. Nah, jika kamu adalah salah satu orang yang sering melakukan kebiasaan ini, mulai biasakan masak makanan secukupnya saja ya. Pasalnya, menghangatkan berkali-kali ternyata bisa merusak kandungan nutrisi pada makanan.

"Banyak orang yang makanannya kalau enggak dihangatkan, enggak asyik. Sebenarnya enggak ada masalah. Tapi sebaiknya jangan terlalu sering dipanaskan. Maksimal satu kali saja," saran Jonathan. "Karena semakin jauh dari pemanasan, semakin utuh nutrisinya. Tapi, kita enggak mungkin makan makanan yang mentah, makanya kita harus panaskan untuk membunuh bakteri. Namun, semakin tinggi suhu pemanasannya, semakin rusak kandungan (nutrisinya). Jadi, makanan kemarin yang dihangatkan itu kurang baik sebenarnya."

Kepada WowKeren, Jonathan juga tak segan spill tips memasak agar kandungan nutrisi makanan tidak rusak. "Baiknya kalau merebus makanan itu mentok sampai 100 derajat celcius karena air enggak bisa lebih dari itu. Kemudian, ditumis juga masih oke karena derajatnya enggak terlalu tinggi asal jangan sampai gosong. Nah, yang berbahaya itu kalau makanan yang digoreng deep fry sampai lama," terang Jonathan.

5. Hanya Minum Disaat Merasa Haus


Hanya Minum Disaat Merasa Haus
pexels/Lisa Fotios

Menurut Jonathan, oksigen dan air merupakan dua elemen penting yang berperan aktif dalam pembakaran lemak. Karena itulah bagi kalian yang ingin menurunkan berat badan, mencukupi kebutuhan air adalah sebuah kewajiban. Sering kali orang-orang merasa abai dan hanya minum ketika merasa haus saja. Akibatnya, penurunan berat badan pun akan jadi terhambat.

"Lemak itu hanya bisa dibakar jika ada oksigen dan air. Kalau kekurangan air itu enggak cukup untuk pembakaran lemak. Akhirnya, tubuh akan mengeluarkan sinyal butuh energi (yang disalahpahami) jadi rasa lapar. Nah, salah satu dampak dehidrasi yang tersembunyi," ungkap Jonathan. "Tapi kalau kita sudah punya kebiasaan minum 2 liter, harusnya sih sudah cukup. Jangan sampai kita hanya minum dikala haus. Karena kalau di ruangan AC kan kita enggak akan merasa haus."

Jonathan juga berbagi trik minum air putih agar bantu turunkan berat badan. "Salah satu tips rahasia untuk turun berat badan yang bisa aku rekomendasikan adalah minum 250-500 ml air sebelum makan. Karena mereka akan merasa perutnya penuh lebih cepat. Biasanya, teman-teman yang menerapkan ini sebelum makan siang dan malam akan ada penurunan berat badan," ujar Jonathan. Jadi, jangan pernah skip untuk minum air putih, ya!

6. Tips Simpel Terapkan Kebiasaan Makan yang Sehat


Tips Simpel Terapkan Kebiasaan Makan yang Sehat
Dokumentasi Jonathan

Khusus buat kalian yang aktivitas hariannya sibuk, jangan khawatir! Jonathan akan secara khusus membagikan tips-tips simpel yang bisa segera diterapkan. Tips yang pertama adalah selalu sediakan sarapan sehat setiap harinya. Langkah ini ditempuh agar saat makan siang, pemilihan menu jadi bisa lebih fleksibel. Selanjutnya, menerapkan intermittent fasting (pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu) juga bisa jadi alternatif.

"Buat teman-teman yang sibuk, tips simpelnya adalah saat sarapan paginya kalau bisa yang berkualitas. Contoh, sarapan sehat yang mudah dibuat itu kalau suka roti gandum dengan selai kacang atau telur dadar itu juga bisa. Dapat serat, protein dan karbohidrat kompleks," saran Jonathan. "Bisa mulai juga intermittent fasting dengan terakhir makan jam 4 sore setelah buka puasa di jam 7 pagi. Jika dilakukan selama satu minggu, biasanya akan ada penurunan berat badan. Itu cara paling simpel menjaga pola makan buat teman-teman yang sibuk."

Jika terpaksa harus membeli makanan di luar, usahakan untuk selektif memilih menu. "Kalau memang harus makan di luar, cari makanan yang segar misalnya ketoprak atau gado-gado yang diolahnya enggak dengan pemanasan tinggi. Kalau ke warteg lebih enak. Karena makanan di warteg itu sehat asalkan bisa milih," lanjut Jonathan. "Hindari makanan yang diproses dengan suhu tinggi seperti gorengan. Kalau sudah tahu, coba dikelola supaya enggak (makan gorengan) setiap hari. Jadi, yang berbahaya itu bukan pola makan berkalori tinggi, tapi pola makan yang tidak bertanggung jawab pada kesehatan."

7. Yuk, Mulai Hidup yang Lebih Sehat!


Yuk, Mulai Hidup yang Lebih Sehat!
Dokumentasi Jonathan

Sejak 2008 aktif di industri kesehatan membuat Jonathan banyak memiliki informasi-informasi kesehatan yang penting namun jarang diketahui orang-orang. Beragam informasi kesehatan ini didapatkan dari pengalaman Jonathan mewawancarai total lebih dari 100 orang yang sehat dan fit di masa tuanya. Beragam rangkuman tentang informasi hingga tips kesehatan lainnya bisa dengan mudah diakses lewat Instagram, @_jonathanedward_.

"Kalau ditanya kapan harus mulai hidup sehat, kalau bisa sebelum usia 20 sudah dilakukan. Pertama, benahi jam bangun dan tidur terlebih dahulu karena itu pondasi utama stres menagement. Selanjutnya, baru mengatur pola makan. Konsumsi buah, sayur dan protein aku benahi," terang Jonathan. "Setelah nutrisi terpenuhi, baru mulai olahraga. Yang terakhir baru suplementasi nutrisi. Biasanya aku mengonsumsi ini untuk mengimbangi nutrisi dari pola makanku yang mungkin kurang variasinya."

Berdasarkan benang merah hidup sehat yang dirangkum Jonathan terlihat bahwa pola makan bukan satu-satunya jalan untuk mencapainya. Untuk mencapai hidup sehat, gabungan keseluruhan gaya hidup mulai dari olahraga hingga jam tidur juga wajib untuk diperhatikan. Jadi, mulai kapan nih kamu siap perbaiki kebiasaan makan untuk hidup yang lebih sehat, fit dan awet muda?

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait