Varian COVID-19 Omicron belum lama ini diketahui kembali berevolusi menjadi Omicron XE. WHO sebelumnya pun telah menandai kekhawatiran tentang varian baru tersebut.
Meski pemerintah telah menerapkan sejumlah pelonggaran aturan pembatasan COVID-19, namun masyarakat harus tetap mewaspadai penyebarannya, terlebih mutasi dari virus tersebut seperti Omicron.
Satgas Penanganan COVID-19 menyampaikan kabar baik mengenai kondisi pandemi di Indonesia saat ini. Hal ini tentunya menjadi kabar menggembirakan menjelang bulan Ramadhan.
Kemenkes dan Satgas COVID-19 memingatkan soal ancaman COVID-19 varian Omicron pada anak-anak. Pasalnya, anak-anak juga punya risiko kematian jika terpapar Omicron.
Meski jumlah kasus COVID-19 harian kini telah melebihi Delta, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit masih terkendali. Hingga Selasa, angka pasien yang dirawat di rumah sakit berada di posisi 33 persen.
Pemerintah diketahui memberikan pelonggaran pembatasan COVID-19 kepada mereka yang sudah menerima vaksin dua dosis ataupun booster. Hal ini lantas mendapat tanggapan dari Epidemiolog.
Menko Marives sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut menyampaikan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. Kali ini, Luhut menyampaikan kabar yang cukup baik dan positif.
Berdasarkan sebarannya, kasus COVID-19 Omicron di kalangan pegawai ini ditemukan di Kantor Kemenkumham pusat hingga Kantor Wilayah (Kanwil) di sejumlah wilayah.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi lantas menjelaskan bahwa peningkatan jumlah kasus COVID-19 Varian Omicron lebih cepat dibandingkan Varian Delta.
Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan antisipasi lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron. Pemkot kini kembali membuka layanan di Puskesmas selama 24 jam untuk mewaspadai lonjakan kasus.
Gubernur Bali, I Wayan Koster menyebut ada lebih dari 10 ribu kasus aktif COVID-19 di provinsinya. Koster juga mengungkap kasus tersebut didominasi oleh COVID-19 varian Omicron.
Iwan Fals sempat mengira imbauan soal lansia tak boleh keluar rumah dari Menteri Luhut adalah suatu peraturan. Namun ketika mengetahui hanya usul, penyanyi legendaris ini punya opini berbeda.
Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Windhu Purnomo menjelaskan bahwa puncak kasus di sejumlah negara rata-rata berlangsung selama 42-60 hari.
Kemenkes kembali melaporkan temuan kasus COVID-19 varian Omicron di provinsi yang sebelumnya belum ada. Selain itu, Kemenkes juga menyampaikan perkembangan Omicron di Indonesia.
WHO meminta jika ada negara yang memang ingin melonggarkan pembatasan, maka itu sebaiknya dilakukan secara bertahap mengingat sifat omicron yang dinamis.
Salah satu penyebab yang membuat angka kasus COVID-19 di Indonesia melonjak adalah sebaran varian Omicron yang sangat cepat. Hal ini tentu saja juga berdampak pada angka keterisian RS.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengungkapkan kasus COVID-19 pada kelompok usia tersebut kemungkinan tak disertai oleh gejala.
Adapun kenaikan ini membuat pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, merasa khawatir. Menurutnya, Indonesia kini sudah '"menapak anak tangga gelombang ketiga'.
Mengenai perkembangan kasus varian Omicron di Indonesia, itu disampaikan oleh Satgas Penanganan COVID-19. Seperti yang diketahui, DKI Jakarta menjadi tempat terdeteksinya varian tersebut.
Presiden Joko Widodo lantas mengakui bahwa kenaikan kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia diperkirakan masih akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan.