2 Tahun Hidup Bersama Covid-19: Mengenang Pesohor Indonesia Yang Meninggal di Awal Delta dan Omicron
Pexels/cottonbro
SerbaSerbi

Pandemi COVID-19 turut menyebabkan kematian sejumlah pesohor Tanah Air, mulai dari selebriti, politisi hingga pejabat institusi pemerintah. Simak ulasan profil 11 pesohor Indonesia yang meninggal karena COVID-19 di awal masuknya Delta dan Omicron.

WowKeren - Sudah dua tahun lebih pandemi COVID-19 melanda dunia. Di Indonesia sendiri, kasus positif pertama ditemukan pada 2 Maret 2020 lalu. Sejak awal pandemi, Indonesia sudah mencatat lebih dari 5,8 juta kasus positif COVID-19.

Selain mengubah gaya hidup masyarakat dunia, virus SARS-CoV-2 juga mengalami mutasi sebanyak beberapa kali hingga menghasilkan varian baru. Dengan virus yang terus bermutasi, Indonesia telah menghadapi beberapa gelombang pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir.

Setelah Varian Alpha yang menyebar di Indonesia pada 2020, gelombang Varian Delta mulai masuk di pertengahan 2021. Terakhir adalah masuknya Varian Omicron di awal 2022 ini. Ketika Indonesia masih berusaha bangkit setelah menghadapi badai perubahan akibat COVID-19, PR pemerintah dan masyarakat pun semakin bertambah seiring gelombang baru pandemi muncul.

Adapun Varian Delta telah membawa dampak paling masif terhadap masyarakat Indonesia. Sejak Varian Delta dilaporkan masuk ke Indonesia pada Mei 2021 dan melonjak di bulan Juni, total pasien positif COVID-19 bertambah 2,5 juta orang dan 94 ribu di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Jika dibandingkan dengan Varian Alpha, Delta memang lebih cepat menular dan resistan terhadap vaksin. Pasien positif yang belum divaksin atau baru menerima satu dosis mengalami dampak yang lebih fatal.


Sedangkan kasus Omicron di Indonesia mulai terdeteksi pada Desember 2021. Kasus pertama Omicron tercatat dari seorang pekerja di Wisma Atlet yang tidak punya riwayat perjalanan luar negeri. Lantas muncul dugaan bahwa varian baru ini dibawa oleh seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali dari Nigeria akhir November 2021 lalu.

Dibanding dengan Delta, varian COVID-19 Omicron lima kali lebih menular. Akan tetapi gejala yang ditimbulkan varian Omicron tidak lebih berat daripada Delta. Meski kemungkinan menyebabkan kematian varian ini lebih kecil, pandemi masih belum berakhir dan virus selalu mengalami mutasi.

Tak hanya masyarakat biasa, satu per satu pesohor negeri juga dinyatakan positif bahkan sampai meninggal dunia. Terlebih saat gelombang baru varian COVID-19 seperti Delta dan Omicron memasuki Indonesia beberapa waktu lalu. Setelah berlangsung cukup lama, virus terus mengalami mutasi dan beberapa di antaranya patut diwaspadai.

Sebelumnya, WowKeren telah mengenang 11 pesohor yang meninggal dunia saat awal masuknya COVID-19 di Indonesia. Dalam artikel kedua ini, kami telah merangkum 11 nama pesohor Indonesia yang tutup usia di masa-masa awal masuknya varian Delta dan Omicron.

(wk/inta)

1. Syekh Ali Jaber


Syekh Ali Jaber
Facebook/syekh.ajindo

Syekh Ali Jaber dilaporkan meninggal dunia pada 14 Januari 2021 meski sudah dinyatakan negatif COVID-19. Sebelumnya, Ali Jaber sempat positif dan ditemukan gangguan pada paru-parunya. Setelah istirahat total di rumah sakit sejak 29 Desember 2020, kondisinya berangsur-angsur membaik. Namun, takdir berkata lain, Syekh Ali Jaber akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 44 tahun.

Semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber adalah seorang pendakwah yang sering kali tampil mengisi kajian di stasiun televisi nasional. Telah hafal 30 juz Al-Quran sejak sangat muda, Ali Jaber dipercaya menjadi juri di dalam program kompetisi untuk para penghafal kitab suci "Hafiz Indonesia" yang tayang di RCTI.

Karena semangatnya dalam berdakwah dengan cara menyejukkan, Syekh Ali Jaber dapat mudah diterima masyarakat Indonesia. Atas ketulusan dalam berbagi ilmu agama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi Ali Jaber status kewarganegaraan Indonesia pada 2012 lalu.

2. Farida Pasha


Farida Pasha
Instagram/ifyalyssa

Kabar meninggalnya Farida Pasha disampaikan langsung oleh sang cucu, penyanyi Ify Alyssa, pada 16 Januari 2021. Farida Pasha dilarikan ke rumah sakit begitu kondisinya melemah akibat sudah mengeluh sakit kepala hebat dan gangguan pada lambung. Terindikasi mengidap COVID-19, ia segera mendapatkan perawatan intensif selama tiga hari hingga akhirnya berpulang di usia 68 tahun.

Semasa hidup, aktris berdarah Pakistan-Sunda ini dikenal luas dengan perannya sebagai Mak Lampir dalam sinetron kolosal "Misteri Gunung Merapi" sejak 1998 hingga 2005. Ciri khas Mak Lampir yang paling mengena bagi penonton adalah ekspresi yang kaya dan suara tawa mengerikan.

Namun jauh sebelum peran ikoniknya, aktris senior tersebut mulai dikenal lewat film "[t=Guna-Guna Istri Muda" pada tahun 1977.

3. Soraya Abdullah


Soraya Abdullah
Facebook/ummshaheed.jannah.3

Soraya Abdullah dilaporkan meninggal dunia pada 1 Februari 2021. Seleb yang aktif di tahun 1990-an itu harus menyerah dalam perjuangannya melawan COVID-19 di usia 42 tahun. Selain positif COVID-19, Soraya juga mempunyai penyakit bawaan yakni asma.

Wajah Soraya Abdullah sempat mewarnai televisi Tanah Air usai muncul dalam berbagai iklan, mulai dari deterjen sampai iklan mobil. Setelah sukses sebagai bintang iklan, model cantik tersebut mengembangkan karier di dunia seni peran. Kiprahnya sebagai aktris mulai menunjukkan titik terang ketika ia berperan sebagai Medusa di sinetron "Gerhana II" sejak tahun 1999.

Soraya Abdullah mengalami titik balik hidup setelah berpisah dari mantan suami yang dinikahinya selama 2,5 tahun sejak 2001. Soraya kemudian masuk ke pesantren dan mendalami agama Islam. Bahkan ia sempat muncul di sinetron-sinetron religi ketika sudah berjilbab. Begitu tak lagi aktif di dunia hiburan, ia menyibukkan diri dengan mengelola biro perjalanan umroh dan wisata serta sebuah restoran di Kairo, Mesir.

4. Rina Gunawan


Rina Gunawan
Instagram/rinagunawan74

Setelah dirawat intensif selama satu minggu, Rina Gunawan meninggal dunia pada 2 Maret 2022 di usia 46 tahun. Sebelum berpulang, Rina dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami sesak napas. Namun, kondisi kesehatannya semakin menurun karena disertai penyakit bawaan asma dan radang paru-paru.

Awal mulanya, Rina Gunawan aktif sebagai penyanyi sejak tahun 1992. Sepanjang kariernya, ia dikenal luas sebagai presenter talkshow dan aktris sinetron di akhir era 1990-an. Adapun judul sinetron yang pernah ia bintangi antara lain "Erte Erwe (Rumah Tangga Ruwet)", "Pat Pat Gulipat", "Mata Angin" dan ia pernah menjadi cameo di "Si Doel Anak Sekolahan" sebagai sahabat Cornelia Agatha.

Setelah menikah dengan Teddy Syah, pemilik nama Rina Mustikana Gumilang Gunawan ini sibuk mengelola bisnis. Ia mempunyai sebuah wedding organizer yang diberi nama 9HN Production. Selain itu, Rina sempat viral di media sosial karena diet ketatnya berhasil mengundang decak kagum masyarakat.

5. Adiguna Sutowo


Adiguna Sutowo
Instagram/maulanaindraguna

Adiguna Sutowo meninggal dunia pada 18 April 2021 dan harus dimakamkan sesuai dengan protokol COVID-19. Meski tidak ada penjelasan lebih mendetail, mertua Dian Sastro ini dilaporkan tutup usia karena sakit dan sempat menjalani perawatan. Salah satu pendiri Mugi Rekso Abadi (MRA) Group ini menghembuskan napas terakhir di usia 62 tahun.

Semasa hidupnya, Adiguna Sutowo dikenal sebagai pebisnis dan putra bungsu dari Ibnu Sutowo, mantan Dirut PT. Pertamina. Sebelum mendirikan MRA Group, Adiguna tergabung dalam perusahaan keluarga Nugra Santana Group dan memiliki berbagai bidang usaha mulai dari mesin tani hingga PT. Pelayaran Umum Indonesia (Pelumin). Dalam mendirikan MRA Group yang menaungi perusahaan radio, perusahaan media massa, dan franchise Hard Rock Cafe, ia bekerja sama dengan Tommy Soeharto dan dua orang lain.

Tak hanya sepak terjang bisnisnya, Adiguna Sutowo juga dikenal karena kontroversi dan kasus hukumnya. Setelah melakukan pengancaman pada David Reynaldo Titawono, kasus Adiguna yang paling menggemparkan adalah penembakan terhadap pekerja di Hotel Hilton hingga tewas. Setelah terbukti bersalah menghilangkan nyawa Yohanes Brachmans Haerudy Natong alias Rudy, ayah Maulana Indraguna Sutowo tersebut dipenjara selama tujuh tahun dan dicabut izin kepemilikan senjata api.

6. Raditya Oloan


Raditya Oloan
Instagram/radityaoloan

Suami artis Joanna Alexandra, Raditya Oloan dilaporkan meninggal dunia pada 6 Mei 2021 setelah mendapatkan perawatan intensif di ICU karena COVID-19. Kesehatan Raditya menurun karena ada komorbid asma hingga harus dibantu ventilator untuk bertahan. Meski sudah negatif, ternyata Raditya mengalami sindrom badai sitokin karena infeksi virus COVID-19 hingga akhirnya berpulang di usia 36 tahun.

Selama hidup, Raditya Oloan telah menginspirasi dengan perjalanannya dalam menemukan tuhan. Sebelum menjadi pendeta Gereja Muda untuk Indonesia, ia sempat kecanduan narkoba. Bahkan Raditya dan Joanna Alexandra pernah diringkus polisi karena penggunaan narkoba.

Akibat pergaulan bebas, Raditya Oloan dan Joanna Alexandra menikah muda pada tahun 2007. Kala itu, Joanna hamil di luar nikah. Menutup kisah masa muda yang penuh liku-liku, pasangan ini memutuskan mendekatkan diri kepada Tuhan dan aktif menyebarkan nilai-nilai positif.

7. Drs. H. Tengku Zulkarnain


Drs. H. Tengku Zulkarnain
Instagram/buya_tengkuzulkarnain

Drs. H. Tengku Zulkarnain dilaporkan meninggal dunia pada 10 Mei 2021 setelah satu minggu dirawat di rumah sakit. Ustaz Tengku Zulkarnain dinyatakan positif COVID-19 usai melakukan safari Ramadhan. Meski sempat membaik dan stabil, akhirnya sang pendakwah kembali drop dan tutup usia di usia 58 tahun.

Mengawali karir sebagai pengajar, Ustaz Tengku Zulkarnain pernah menjabat sebagai Wakil Sekrertaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2015 hingga 2020. Tak hanya di MUI, Ustaz Tengku Zulkarnain juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa PP Mathla'ul Anwar. Semasa hidupnya, ia aktif dalam bidang pendidikan dan agama dengan menjadi dosen di Universitas Sumatera Utara.

Selain sebagai pengajar dan pendakwah, Ustaz Tengku Zulkarnain juga menunjukkan kompas politiknya dengan jelas. Ia merupakan simpatisan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilu 2019. Bahkan Ustaz Tengku sempat terlibat kontroversi karena pendapatnya mengenai pemerintahan.

8. Andi Darussalam Tabusalla


Andi Darussalam Tabusalla
YouTube/Najwa Shihab

Setelah dirawat selama 14 hari, Andi Darussalam Tabusalla dilaporkan meninggal dunia pada 16 Agustus 2021 pukul 23:35 WITA di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar. Andi mengalami komplikasi akibat penyakit penyerta seperti jantung, ginjal dan diabetes hingga menghembuskan napas terakhir di usia 70 tahun. Tiga hari sebelum meninggal, Andi sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Selama hidup, Andi Darussalam Tabusalla punya banyak kontribusi memajukan olahraga Tanah Air. Setelah sempat bekerja di tim bola Jusuf Kalla, Andi mengawal Timnas Sepak Bola di sejumlah kompetisi seperti Piala Kemerdekaan 1988, Piala Asia di Tiongkok 1990, Piala Asia Jakarta 2007 dan Piala AFF 2010. Andi terpilih menjadi Ketua Badan Liga Indonesia pada tahun 2009. Di luar lapangan, ia juga menjadi pengamat sepak bola di program-program olahraga RCTI Sport pada era 1990-an.

Selain sepak bola, Andi Darussalam Tabusalla memulai karirnya sebagai ketua persatuan catur hingga menjabat sebagai Ketua Koni Sulawesi Selatan periode 2013-2017. Bahkan ia juga sempat menjadi pengurus Persatuan Panahan Indonesia dan Persatuan Ikatan Pencak Silat Indonesia.

9. Bens Leo


Bens Leo
Instagram/bensleo52

Bens Leo dilaporkan meninggal pada 29 November 2021 pukul 08:24 WIB. Ia adalah pasien COVID-19 tanpa penyakit bawaan. Almarhum diduga tertular sang istri dan keluarganya yang sempat positif ditambah lagi ia sedang kurang fit. Selama dirawat, saturasi oksigen Bens Leo menurun setiap harinya sampai ada pada angka 74 persen sebelum akhirnya berpulang di usia 69 tahun.

Sebelum menjadi pengamat musik, Bens Leo memulai karir sebagai jurnalis saat nekat wawancarai Tonny Koeswoyo, pentolan band legendaris Koes Plus. Bak batu loncatan, tulisan-tulisan pemilik nama asli Benedictus Hadi Utomo tersebut dimuat di headline surat kabar Berita Yudha Sport & Film. Setelah itu, karirnya menanjak hingga bisa mendirikan media cetak NewsMusik, meski pada akhirnya ia harus mundur pada tahun 2003.

Semasa hidup, Bens Leo aktif menyuarakan kampanye anti pembajakan di dunia musik. Pengamat musik tersebut juga sempat menjadi anggota tim sosialisasi Anugerah Musik Indonesia (AMI). Bens Leo juga pernah ambil bagian sebagai produser album perdana Kahitna yang bertajuk "Cerita Cinta" pada tahun 1993.

10. Dorce Gamalama


Dorce Gamalama
Instagram/dg_kcp

Dorce Gamalama dilaporkan meninggal pada 16 Februari 2022 pukul 7:30 WIB setelah hampir tiga minggu menjalani perawatan intensif akibat COVID-19. Kesehatan Dorce menurun lantaran diperparah penyakit bawaan diabetes yang sudah lama diidapnya. Dorce menghembuskan napas terakhirnya di usia 58 tahun.

Dikenal sebagai artis serba bisa semasa hidup, Dorce Gamalama telah lama malang melintang di industri hiburan Tanah Air. Seperti gelarnya, ia terkenal dengan banyak bakat mulai dari menjadi penyanyi, pencipta lagu, aktris hingga pembawa acara televisi. Salah satu acaranya yang sukses besar adalah "Dorce Show" yang mengudara di Trans TV sejak 2005.

Dilahirkan sebagai laki-laki bernama Dedi Yuliardi, Dorce memutuskan melakukan operasi kelamin pada tahun 1983 dan resmi menjadi transpuan. Setelah lama di Surabaya, Dorce kembali ke Jakarta dan mendapat banyak tawaran bermain film mulai dari "Dorce Sok Akrab", "Dorce Ketemu Jodoh" dan masih banyak lagi. Dorce juga sempat mencetak rekor MURI atas peluncuran sembilan album dalam kurun waktu lima bulan sejak November 2005 hingga Maret 2006.

11. Jack Boyd Lapian


Jack Boyd Lapian
Instagram/lapianjack

Jack Boyd Lapian tutup usia pada 16 Februari 2022 lalu usai saturasi oksigen dalam darah menyentuh angka 53 persen. Segera setelah dinyatakan positif COVID-19, Jack Lapian melakukan isolasi mandiri selama enam hari hingga akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Sempat mendapatkan perawatan, kondisi Jack Lapian malah kritis dan akhirnya meninggal dunia di usia 45 tahun.

Nama Jack Boyd Lapian dikenal usai melaporkan Ahmad Dhani pada tahun 2019 atas tuduhan ujaran kebencian. Jack Lapian adalah simpatisan Presiden Joko Widodo yang selalu aktif memberikan dukungan selama masa pemilihan.

Sepak terjang Jack Boyd Lapian di dunia politik menjadi sorotan beberapa tahun belakangan ini. Pengacara tersebut dikenal aktif melaporkan pihak-pihak yang melakukan ujaran kebencian. Selain itu, ia adalah pendiri gerakan Pancasila dan muncul sebagai Sekjen Cyber Indonesia pada Februari 2018. Sebagai informasi, Jack Boyd Lapian adalah cucu Pahlawan Nasional Indonesia, Bernard Wilhelm Lapian.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait