Pemerintah Indonesia hingga saat ini masih terus memantau perkembangan COVID-19 di Tanah Air. Vaksin COVID-19 dalam negeri pun masih terus dikembangkan guna melawan virus Corona.
Adapun hal tersebut dilakukan sebagai upaya pemulihan pada sektor pariwisata. Selama pandemi COVID-19 berlangsung, hal tersebut mempengaruhi kehidupan negara di dunia, salah satunya Thailand.
WHO menyebut bahwa kondisi pandemi COVID-19 saat ini sudah jauh lebih baik dibanding dengan awal virus Corona ditemukan. Lantas akankah dunia akan memasuki endemi dalam waktu dekat?
Setelah melewati masa pandemi yang panjang, Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaporkan jika persyaratan untuk menjadi daerah dalam menuju endemi telah tercapai dengan klasifikasi berikut ini.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memberikan pelonggaran masker, seiring dengan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia yang membaik. Hal ini lantas memicu pertanyaan akankah Indonesia akan bebas masker.
Banyak negara di dunia yang kondisi pandemi COVID-19 telah menunjukkan perbaikan, seperti Thailand, sehingga memberikan pelonggaran pembatasan. Misalnya memberikan akses mudah kepada turis asing untuk masuk ke suatu negara.
CFD di Jakarta kembali dibuka mulai Minggu (22/5) besok, seiring dengan menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia. CFD ini pun akan digelar di 6 titik atau lokasi Ibu Kota.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, telah mengatakan bahwa masyarakat bisa tidak menggunakan masker di kawasan Malioboro menyusul adanya pelonggaran dari pemerintah.
Pemerintah telah memberikan pelonggaran pembatasan COVID-19, terbaru terkait dengan penggunaan masker. Atas aturan ini, kebijakan penerapan prokes saat ibadah pun disesuaikan.
Selain bandara, pemerintah juga menambah pos lintas batas negara (PLBN) yang dibuka untuk jalur darat. Antara lain Nanga Badau di Kalimantan Barat, Motamasin di Nusa Tenggara Timur (NTT), Wini di NTT, Skouw di Papua, dan Sota di Papua
Muncul rasa penasaran mengenai nasib Wisma Atlet setelah pandemi COVID-19 di Indonesia usai. Menko PMK dan Koordinator RSDC Wisma Atlet pun buka suara mengenai hal tersebut.
Setelah mudik Lebaran 2022, angka kasus COVID-19 di Indonesia diklaim masih menunjukkan penurunan. Di samping itu, pemerintah juga memberikan pelonggaran seperti menghapus kebijakan tes PCR.
Menurut Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa,, kewajiban memakai masker di stasiun dan di dalam kereta telah sesuai dengan syarat menggunakan masker pada moda transportasi publik.
Gibran mengingatkan bahwa pemakaian masker penting untuk mencegah penularan COVID-19 dan berkelakar jika 'level ganteng' sang pengguna masker bisa meningkat.
Pengumuman terkait pelonggaran masker itu disampaikan Presiden Jokowi dalam konferensi pers secara virtual pada Selasa (17/5) kemarin. Hal ini diprediksikan bisa menguatkan nilai rupiah.
Pelonggaran aturan masker di masa pandemi COVID-19 ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Ada yang menyambutnya dengan positif, ada pula yang masih mempertanyakannya.
Presiden Jokowi sebelumnya telah menyampaikan masyarakat dibolehkan tidak memakai masker di ruang terbuka. Menkes pun memberikan penjelasan terkait kebijakan tersebut.
Masjid dan musala yang sebelumnya tidak diperbolehkan menggelar karpet untuk mencegah penularan COVID-19 kini juga sudah dapat menggelar karpet dan sajadah demi kenyamanan beribadah.
Jepang sebelumnya mengumumkan kembali membuka perjalanan bagi turis asing, namun dengan dasar uji coba ketat. Uji coba ini disebut sebagai langkah untuk membuka Jepang sepenuhnya.
Setelah mengizinkan masyarakat melakukan mudik Lebaran 2022, kini Presiden Jokowi kembali memberikan pelonggaran. Adapun pelonggaran COVID-19 kali ini adalah terkait penggunaan masker.