Arab Saudi akhirnya kembali menerima jemaah haji asal luar negeri untuk pertama kalinya setelah pandemi COVID-19. Indonesia jadi kelompok pertama yang tiba.
Menag Yaqut melepas keberangkatan haji asal Indonesia kloter pertama di Jakarta, Sabtu (4/6). Di hari yang sama, Wapres Ma'ruf Amin melepas jemaah haji di Surabaya.
Jemaah kloter pertama ini diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.45 WIB. Mereka diperkirakan tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah pada 12.10 Waktu Arab Saudi (WAS).
2 ribu calon jemaah haji yang berasal dari Jawa Tengah dan DIY batal berangkat ke Tanah Suci. Ada yang memang karena tak memenuhi syarat pembatasan hingga pilih mundur.
Kementerian Agama telah memberangkatkan 325 orang petugas Haji ke Arab Saudi. Ratusan petugas tersebut berasal dari Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah meminta tambahan anggaran kepada Komisi VIII DPR RI terkait operasional haji reguler dan khusus tahun ini.
Kloter pertama ibadah haji jemaah Indonesia siap berangkat pada 4 Juni 2022 mendatang. Namun Dinkes Jatim mencatat ada hampir 50 persen jemaah yang merupakan kelompok risiko tinggi.
Ada 2.531 sisa kuota haji di Indonesia yang bakal diisi oleh jemaah cadangan. Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag menyebut pihaknya akan melakukan pemetaan untuk mengisi sisa kuota tersebut.
Jemaah haji Indonesia kloter pertama akan diberangkatkan pada 4 Juni 2022 mendatang. Kemenag pun menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu disiapkan selama menjalani ibadah haji di Tanah Suci.
Menag Yaqut sebelumnya telah mengumumkan keberangkatan kloter pertama calon jemaah haji Indonesia pada 4 Juni 2022. Pihaknya pun memastikan kesiapan keberangkatan jemaah haji RI di masa pandemi COVID-19.
Sebelumnya, Menag telah mengeluarkan kebijakan terkait kuota khusus Haji bagi jemaah Indonesia. Akan tetapi kini, kebijakan tersebut dinilai melanggar UU soal kuota Haji khusus.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) menyampaikan akan memberangkatan kloter pertama jemaah Haji Indonesia pada 4 Juni 2022 mendatang. Pemerintah pun menyiapkan keberangkatan jemaah Haji.
Pada keberangkatan jemah Haji Indonesia di tahun 2022 ini, mencapai 100.051 jemaah. Angka ini disebut lebih rendah daripada kuota sebelum pandemi COVID-19.
Pemerintah Arab Saudi sendiri telah menetapkan batasan usia maksimal 65 tahun untuk jemaah haji tahun ini. Jemaah haji yang berasal dari luar Saudi juga wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif COVID-19.
Usai Arab Saudi mengumumkan kuota jemaah haji yang berangkat di tahun 2022 ini, Menag mengaku bersyukur. Di samping itu, Kemenag menyiapkan segala hal yang berkaitan.
Selain untuk manasik haji, program metaverse disebutnya akan dimanfaatkan untuk mengajari jemaah cara menggunakan sarana dan prasarana lain selama menjalani ibadah umrah.
Dengan penghapusan kewajiban tes PCR dan karantina untuk jemaah Haji dari luar negeri oleh pemerintah Arab Saudi, tentunya akan mempengaruhi biaya persiapan keberangkatan ibadah di Tanah Suci.
Sejak pandemi COVID-19 melanda negara di dunia, Indonesia menunda keberangkatan ibadah Haji. Hal ini juga terkait dengan segala aturan dan kebijakan Arab Saudi dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19.
Sebelumnya, Menag mengusulkan biaya ibadah haji 2022 dinaikkan menjadi Rp45 juta. Atas usulan kenaikan ini, MUI tampaknya juga menyetujuinya lantaran dinilai sesuai biaya riil.
Usulan BIPIH yang diajukan Kemenag tahun ini meningkat cukup tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Antara lain Rp 30,8 hingga Rp 39,2 juta pada tahun 2019, dan Rp 31,4 hingga 38,3 juta pada tahun 2020.